TEMPO.CO, Jakarta - Trauma bisa berujung pada masalah kesehatan seperti Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD). Untuk mencegahnya perlu dilakukan trauma healing.
Eks Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, mengatakan kejadian bencana seperti gempa bumi rentan menyebabkan trauma, bahkan gangguan mental pada anak-anak hingga orang dewasa.
"Gangguan mental rentan terjadi, jadi pertlu trauma healing," kata Nila seperti dikutip Tempo dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Rabu, 8 Agustus 2018.
Hal senada diungkap dokter Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeeprapto, Lucy M. Bangun, dalam laman rskj.bengkuluprov.go.id, Senin, 13 Mei 2019. Menurut dia, peristiwa traumatik seperti bencana alam bisa membuat korban rentan terkena PTSD.
Trauma healing pada anak cenderung lebih sulit, ketimbang trauma healing pada orang dewasa. Sebabnya, kata Lucy, anak seringkali sulit menceritakan kecemasannya dibandingkan orang dewasa.
Metode trauma healing yang tepat untuk anak-anak adalah bermain. Anak-anak akan diajak bernyanyi, bercerita, dan melakukan permainan tertentu. Trauma healing harus dilakukan secara rutin setiap hari.
Jika dibiarkan akan menyebabkan dampak psikologis pada anak, seperti sedih, sulit tidur, dan suka menyendiri. Lalu, adakah tahapan dalam trauma healing?
Pemulihan trauma, dilansir dari UPMC HeartBeat, Jumat, 30 Agustus 2019, memiliki tiga fase.
Fase 1: Keamanan dan Stabilitas
Para ahli yang Anda datangi akan memberikan obat-obatan dan kebutuhan lainnya untuk pemulihan Anda. Penting untuk mengikuti perintah dokter Anda dan untuk bersabar dengan diri Anda sendiri karena kesembuhan memiliki waktu.
Seorang ahli kesehatan mental akan membantu Anda menavigasi fase pertama dalam pemulihan trauma. Anda akan belajar menangani emosi berlebih, mengatur perasaan, mengelola ketakutan, hingga menstabilkan diri Anda ketika dihadapkan dengan pemicu trauma.
Fase 2: Mengingat dan Berduka
Setelah Anda memulihkan rasa aman dan stabilitas pasca peristiwa traumatis, ahli kesehatan mental akan mendorong Anda untuk memproses trauma dan mengakui apa saja yang telah hilang dari Anda. Artinya, Anda akan menjelajahi peristiwa itu dan mengintegrasikannya di lingkungan yang aman.
Pemrosesan psikologis ini seringkali seiring dengan penyembuhan tubuh. Rasa sakit atau kemunduran fisik Anda bisa memperlambat pemulihan mental dan emosional, bahkan menjadi sumber pemicu. Ahli kesehatan mental Anda juga akan membantu menavigasi proses ini.
Fase 3: Memulihkan Hubungan
Tahapan terakhir dari pemulihan trauma adalah tentang pemberdayaan. Anda mungkin khawatir diri Anda tidak akan sama seperti sebelum kegiatan traumatis, tapi yang harus diingat adalah trauma yang Anda alami tidak perlu mendefinisikan siapa Anda. Jika Anda hidup dengan trauma, ingatlah Anda tidak sendirian. Bantuan yang tepat akan memungkinkan trauma healing Anda.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Pentingnya Trauma Healing Bagi Korban Gempa, Ini Kata Psikolog