TEMPO.CO, Jakarta - Dalam daftar nutrisi dan medis, lemak sering kali diasosiasikan dengan hal-hal yang tak baik. Mendengarnya seperti sesuatu yang buruk bagi tubuh. Tubuh berlemak seperti menjadi tempat yang baik untuk munculnya penyakit. Tapi benarkah begitu?
Lemak memang berbahaya, terutama yang berada di sekitar pinggang, meningkatkan risiko penyakit serius. Selain itu, konsumsi lemak juga dikaitkan dengan peningkatan berat badan. Lalu, apa saja bahaya lemak bagi kesehatan tubuh?
Lemak termasuk salah satu dari makronutrien yang sangat penting bagi tubuh. Sama halnya dengan karbohidrat, protein, dan lainnya. Lemak dapat memengaruhi hormon, peradangan, dan tingkat racun di dalam tubuh. Di samping manfaatnya yang baik bagi tubuh, ada pula bahayanya.
Lemak, terutama yang berada di sekitar pinggang, meningkatkan risiko penyakit serius. Selain itu, konsumsi lemak juga dikaitkan dengan peningkatan berat badan. Lalu, apa saja bahaya lemak bagi kesehatan tubuh?
- Berisiko lebih banyak peradangan
Peradangan dapat memicu penambahan lemak. Sel-sel lemak dapat memicu respons inflamasi sehingga menyebabkan datangnya penyakit. ScienceDaily melaporkan bahwa tikus dan manusia yang kelebihan berat badan, sel-sel lemak atau adiposit, akan mengeluarkan sinyal bahaya palsu—tidak diserang oleh patogen. Akibatnya, sel-sel kekebalan menjadi gelisah, hingga menyebabkan peradangan.
“Intinya adalah, Anda memberi makan dan memberi makan sel-sel lemak ini dan mereka berbalik dan menggigit Anda kembali. Mereka menyimpan energi, tetapi bereaksi negatif terhadapnya terlalu banyak,” jelas Willa Hsueh, peneliti utama dalam studi tersebut.
- Meningkatkan risiko osteoporosis
Obesitas pernah dianggap sebagai pelindung terhadap pengeroposan tulang, tetapi penelitian terbaru menemukan bahwa ini tidak benar. Salah satu hormon terkait obesitas tubuh, adiponektin, telah dikaitkan dengan osteoporosis dan risiko patah tulang.