Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Secara Medis, Alasan Pemberian Vaksin Booster Berbeda dengan Vaksin Ketiga

Reporter

image-gnews
Ibu hamil saat mengikuti vaksin untuk ibu hamil dan menyusui di Kantor Kelurahan Cipayung, Jakarta, Jumat 10 September 2021. Sebanyak 1.754 ibu hamil di Ibu Kota hingga saat ini sudah mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19 dosis pertama setelah Kementerian Kesehatan mengizinkan pemberian vaksin tersebut pada 2 Agustus 2021. TEMPO/Subekti.
Ibu hamil saat mengikuti vaksin untuk ibu hamil dan menyusui di Kantor Kelurahan Cipayung, Jakarta, Jumat 10 September 2021. Sebanyak 1.754 ibu hamil di Ibu Kota hingga saat ini sudah mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19 dosis pertama setelah Kementerian Kesehatan mengizinkan pemberian vaksin tersebut pada 2 Agustus 2021. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan rencana pemerintah untuk membuka opsi komersialisasi vaksin booster pada tahun 2022. 

Rencananya, vaksin booster bisa dibeli seperti halnya kita membeli obat di apotek. Vaksin tersebut bisa dibeli di apotek. Soal suntikan vaksin booster ramai beberap waktu laatsaat sejumlah pejabat mengaku telah menerima suntikan vaksin booster.

Di kalangan medis di Barat, terdapat perbedaan pengertian antara vaksin booster dan vaksin ketiga. CDC merekomendasikan orang dengan gangguan kekebalan untuk melakukan vaksin ketiga. Namun, mereka masih mengkaji pemberian vaksin booster. Apa bedanya dengan vaksin booster?

Pada Agustus 2021, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan orang-orang tertentu dengan gangguan kekebalan tubuh untuk menerima dosis ketiga untuk meningkatkan perlindungan mereka.

Anjuran ini muncul karena orang-orang dengan gangguan kekebalan tubuh sedang hingga berat tidak mampu membangun perlindungan yang cukup walau telah mendapatkan dua dosis vaksin.

Sementara untuk masyarakat lain tanpa gangguan kekebalan, sejauh ini para ahli belum merekomendasikan untuk mendapatkan vaksin kembali. Vaksin tambahan untuk masyarakat tanpa gangguan kekebalan disebut dengan vaksin booster.

Apakah beda vaksin ketiga dengan vaksin booster?

Dilansir dari laman milik Cleveland Clinic, dokter anak Michelle Medina menjelaskan bahwa vaksin dosis ketiga adalah vaksin yang diberikan setelah vaksin dosis pertama dan kedua. Vaksin dosis ketiga ini diberikan karena kedua vaksin dosis awal tidak memberikan perlindungan khusus terhadap virus Covid-19.

Tidak semua orang membutuhkan vaksin dosis ketiga, hanya orang-orang yang memiliki gangguan kekebalan lah yang membutuhkan vaksin dosis ketiga ini. Mereka membutuhkan dosis ketiga untuk mencapai tingkat kekebalan yang protektif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari laman milik CDC, dosis vaksin ketiga dapat membantu orang-orang dengan gangguan kekebalan untuk membangun lebih banyak perlindungan terhadap virus Covid-19. CDC merekomendasikan mereka untuk mendapat vaksin Covid-19 dosis ketiga vaksin mRNA setidaknya 28 hari setelah menerima vaksin dosis kedua.

“Tinjauan yang dilakukan oleh FDA dan CDC, orang yang membutuhkan vaksin Covid-19 dosis ketiga adalah mereka yang memiliki gangguan kekebalan tubuh dan orang yang sedang menjalani pengobatan apa pun yang membuat respons kekebalan mereka tidak mencukupi untuk melindungi dari virus Covid-19. Bagi orang-orang tersebut, dua dosis vaksin mRNA tidak mencukupi,” tulis Medina.

Sementara itu, Medina menjelaskan bahwa vaksin booster merupakan vaksin yang diberikan pada orang tanpa gangguan kekebalan. Vaksin ini akan diberikan karena ada kemungkinan vaksin pertama dan kedua akan menurun efektivitasnya seiring berjalannya waktu.

Selain itu, para ahli juga mengkhawatirkan vaksin dua dosis sebelumnya mungkin tidak bekerja dengan baik terhadap varian baru, seperti varian Delta yang sekarang sedang merebak.

Vaksin booster biasanya diberikan setelah jangka waktu tertentu, tidak seperti vaksin ketiga yang diberikan tepat setelah dua vaksin dosis awal. Harapannya, kekebalan tubuh akan terus menghasilkan antibodi dan memberikan cukup waktu untuk benar-benar memiliki reaksi kekebalan yang cukup.

Menurut Medina, namun, seiring waktu sistem kekebalan tubuh membutuhkan vaksin booster untuk meningkatkan dan memperkuat respon imun yang telah dihasilkan tubuh setelah suntikan dua dosis awal. Hingga saat ini, FDA dan CDC masih mengkaji kembali kebutuhan vaksin booster bagi orang yang sehat.

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA

Baca juga: Kronologi Bocor Pengakuan Pejabat Dapat Vaksin Booster

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

15 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

18 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

30 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

32 hari lalu

Ilustrasi kubis. Unsplash.com/Isara Somboon
Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

Kurang gizi adalah penyebab paling umum sistem imun yang buruk. Berikut 10 jenis makanan yang mudah didapat dan sangat membantu kesehatan imun.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

35 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

37 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

Di tengah cuaca ekstrem, penting bagi umat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna menjaga kekebalan tubuh selama puasa Ramadan.


5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

55 hari lalu

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba
5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba karena menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat hingga angin kencang.


Manfaat Madu bagi Ibu Hamil

59 hari lalu

Ilustrasi madu. shutterstock.com
Manfaat Madu bagi Ibu Hamil

Madu merupakan salah satu pilihan bahan alami yang sering dipertimbangkan untuk dikonsumsi bagi ibu hamil.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.