TEMPO.CO, Jakarta - Kebiasaan anjing mengubur tulang selepas menggigitnya adalah kebiasaan genetik yang diturunkan nenek moyangnya. Dikutip dari situs akc.org, konon nenek moyang anjing domestik, termasuk anjing liar dan serigala abu-abu, hidup dengan pola makan “pesta atau kelaparan”. Artinya, mereka akan menikmati makanannya, kemudian sisa yang ada berupa tulang akan disimpan di tanah, dengan cara menguburnya.
Hingga kini naluri alami itu masih tersisa, anjing akan selalu menyimpan sisa makanannya di tanah. Bahkan naluri anjing untuk mengubur makanan di tanah juga membantu daging bertahan lebih lama karena kotoran melindunginya dari sinar matahari yang menyebabkan daging cepat busuk. Jika tidak menemukan makanan, mereka akan menggali makanan yang di simpan di dalam tanah.
Baca Juga:
Dilansir dari laman Livescience, alasan mengapa anjing mengubur tulang adalah untuk menyimpannya agar tak diambil anjing atau binatang lain. Teoti Anderson, pelatih anjing profesional asal Florida Amerika Serikat, pun membenarkan hal itu. Ia mengatakan bahwa anjing melakukan hal tersebut agar di kemudian hari ia bisa mengambil kembali tulang yang ada dan menikmatinya berlama-lama.
Singkatnya, anjing mempersiapkan makanannya untuk besoknya. Tak jauh dari perilaku manusia yang ketika tak yakin apa yang bisa dimakan selanjutnya, maka naluri yang wajar jika manusia pun menyimpan makanan sisa untuk berjaga-jaga.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Baca juga: 9 Makanan yang Buruk bagi Kesehatan Anjing