TEMPO.CO, Jakarta - Kafein bisa meredakan sekaligus memicu sakit kepala apabila dikonsumsi berlebihan. Sakit kepala, khususnya migrain, biasanya disebabkan pembesaran pembuluh darah di sekitar otak, yang meningkatkan jumlah aliran darah ke otak. Perubahan aliran darah tersebut memicu sejumlah mekanisme rumit di otak yang dapat menyebabkan sakit kepala.
Kafein dapat mempersempit pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke otak, dan akhirnya membantu meredakan nyeri migrain. Sebuah studi pada 2009 dalam Human Brain Mapping Journal, seperti dikutip dari Insider, menemukan kafein mengurangi pasokan darah ke otak sekitar 27 persen sehingga membantu menghentikan orang mengembangkan migrain serta menghilangkan rasa sakit setelah terkena migrain.
Menurut Yayasan Migrain Amerika, manfaat kafein membantu sakit kepala atau migrain tergantung seberapa sering mengonsumsinya. Jika mengalami migrain episodik, yakni hingga 14 kali sakit per bulan, kafein dapat membantu tetapi hanya jika Anda membatasinya tidak lebih dari 200 mg sehari.
Bila sakit kepala muncul setiap hari, Anda harus menghindari kafein sepenuhnya. Pakar diet berlisensi Amy Stephens menyarankan meminum kafein tak lebih dari 400 mg atau sekitar 2-4 cangkir kopi per hari. Tetapi ini bisa tergantung berapa lama penyeduhan dan seberapa kuat kopi yang diminum.
Faktanya, minum banyak kafein tidak akan membantu meredakan sakit kepala, terutama bila asupan kafein meningkat tetapi tidak menambah jumlah air yang diminum. Kafein justru dapat memicu sakit kepala secara tidak langsung dengan menyebabkan lebih dehidrasi.
Namun, Anda lebih mungkin mengalami sakit kepala akibat kafein jika terlalu sering meminumnya karena zat ini dapat menyebabkan ketergantungan. Jika tiba-tiba menghentikan atau mengurangi asupan kafein setelah mengonsumsinya secara teratur, misalnya lebih dari 200 mg per hari selama lebih dari dua minggu, Anda mungkin merasakan gejala pengurangan kafein.
Menurut Diagnostics and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), gejala utama masalah ini yakni sakit kepala. Kafein mempersempit pembuluh darah di sekitar otak sehingga begitu Anda berhenti mengonsumsinya secara teratur, pembuluh darah akan membesar, kemudian menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam aliran darah ke otak. Inilah yang lalu dapat menyebabkan sakit kepala migrain.
"Jika ingin berhenti minum kafein, jangan secara tiba-tiba. Kurangi asupan secara bertahap selama beberapa hari. Ini dapat membantu meminimalkan sakit kepala," kata Stephens.
Yayasan Migrain Amerika merekomendasikan mengurangi asupan hingga 25 mg kafein sehari.