TEMPO.CO, Jakarta - Membentuk kebiasaan baru yang positif adalah keinginan banyak orang. Kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat memungkinkan seseorang untuk menjalani hidup yang lebih baik. Sayangnya, kebiasaan baru tidak bisa dibentuk secara instan. Prosesnya memerlukan kesabaran dan konsistensi.
Pada tahun 1960, seorang ahli bedah plastik Maxwell Maltz menuliskan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan baru adalah sekitar 21 hari. Melansir dari laman James Clear, hal tersebut didasarkan pada pengamatan Maltz terhadap pasien-pasiennya ketika menyesuaikan diri dengan situasi baru.
Buku yang ditulis Maxwell Maltz menjadi populer dan terjual lebih dari 30 juta eksemplar. Selama beberapa dekade setelahnya, karya Maltz banyak mempengaruhi pemikiran tokoh-tokoh besar seperti Zig Ziglar, Brian Tracy hingga Tony Robbins
Semakin banyak orang yang membaca karya Maltz, semakin banyak pula masyarakat yang meyakini bahwa dibutuhkan 21 hari untuk membentuk kebiasaan baru. Akan tetapi, orang-orang mulai lupa bahwa Maltz mengatakan jika 21 hari adalah waktu ‘minimal’.
Pernyataan Maltz memiliki kelemahan karena hanya bersumber dari pengamatan di sekitar. Perkiraan lama waktu pembentukan kebiasaan baru yang lebih saintifik dijelaskan oleh peneliti psikologi kesehatan di University College London, Phillippa Lally, dalam tulisannya yang terbit di European Journal of Social Psychology.
Baca juga:
Lally meneliti kebiasaan 96 orang selama 12 pekan. Masing-masing orang diminta memilih satu kebiasaan baru dan melaporkan apakah mereka melakukan perilaku tersebut atau tidak setiap harinya.
Sebagian orang yang diteliti memilih kebiasaan sederhana seperti minum satu botol air ketika makan siang. Sebagian lagi memilih kebiasaan yang lebih sulit seperti berlari 15 menit sebelum makan malam.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan baru bisa bervariasi pada setiap orang, mulai dari 18 hingga 254 hari. Akan tetapi, waktu rata-ratanya adalah 66 hari.
Para peneliti juga menemukan bahwa hilangnya satu kesempatan untuk melakukan kebiasaan baru tidak akan mempengaruhi proses keseluruhan. Dengan kata lain, tidak masalah jika kita berbuat kesalahan sesekali.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga: