TEMPO.CO, Jakarta - Toxic relationship atau hubungan beracun adalah istilah untuk menjuluki suatu hubungan yang membuat salah satu atau orang-orang yang berada di dalamnya resah, tidak nyaman, tidak dihargai, tidak didukung, hingga cemas. Pada dasarnya, hubungan yang membuat Anda merasa jauh lebih buruk ketimbang baik karena terlibat di dalamnya.
Hubungan yang beracun tidak hanya terjadi dalam konteks hubungan percintaan, tetapi juga dapat bermakna hubungan di keluarga, hubungan profesional, maupun hubungan pertemanan. Selama Anda merasa terancam saat berada dalam sebuah hubungan, baik secara fisik, emosional, maupun psikologi, Anda bisa jadi terlibat dalam toxic relationship.
Suatu hubungan dapat dikatakan tidak baik jika seseorang di dalamnya kerap kali menyakiti Anda dengan ucapan, perlakuan, maupun hal-hal yang tidak mereka ucapkan atau lakukan.
Hubungan yang di dalamnya terdapat unsur kekerasan baik fisik maupun lisan dapat diklasifikasikan sebagai toxic. Namun, ada beberapa tanda-tanda lain yang mengindikasikan sebuah toxic relationship menurut laman Verywell Mind, di antaranya adalah:
- Anda lebih banyak memberi ketimbang menerima dan hal ini membuat Anda merasa tidak dihargai
- Anda kerap merasa dipermalukan
- Anda merasa tidak percaya diri
- Anda merasa marah, frustrasi, dan terkuras secara emosional
- Anda dan pasangan, keluarga, atau teman Anda kerap memicu satu sama lain untuk bersikap tidak baik
- Presensi mereka membuat Anda merasa tidak aman
- Anda selalu disalahkan untuk hal-hal yang membuat mereka marah atau sedih dan membuat Anda merasa bersalah
Untuk menentukan apakah sebuah hubungan dapat dikategorikan sebagai toxic relationship, Anda harus membandingkannya dengan hal-hal positif yang dapat Anda dapatkan dari hubungan tersebut.
Baca Juga:
Jika partner Anda membuat Anda merasa aman, senang, dihargai, dan dicintai, bisa jadi itu merupakan hubungan yang pantas diperjuangkan. Pada dasarnya, sebuah hubungan mengalami banyak masalah dan kendala, sehingga Anda dan partner harus dapat membangun kepercayaan, pemahaman, dan batasan masing-masing.
Cara untuk menghadapi toxic relationship dapat dilakukan dengan melakukan hal-hal berikut:
- Berdiskusi bersama partner Anda mengenai kekhawatiran dan perasaan Anda.
- Jika sedang menghadapi masalah, bicarakan baik-baik dengan partner Anda sehingga Anda tahu jalan keluar yang dapat menguntungkan kedua belah pihak
- Batasi interaksi Anda bersama orang-orang yang dapat membuat Anda marah, frustrasi, atau sedih
- Berusaha untuk membela diri ketika situasi yang tidak mengenakkan terulang kembali
Ketika Anda terlibat dalam suatu hubungan, prioritaskan kesehatan dan kebaikan diri sendiri. Jika Anda merasa sudah cukup terlibat dalam toxic relationship, pertimbangkan untuk menjauhkan diri dari partner Anda atau putuskan hubungan tersebut. "Segera cari bantuan jika kekerasan secara fisik maupun verbal sudah terjadi," tulis Direktur Kesehatan Wanita pada Family Health Associates, Carly Snyder.
DINA OKTAFERIA
Baca: Toxic Relationship Bersifat Merusak Terutama Kesehatan Mental