Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

September Bulan Pencegahan Bunuh Diri, Ada yang Lagi Mondar-mandir di Ruangan?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda bahwa September diperingati sebagai bulan pencegahan bunuh diri? Bunuh diri masuk dalam 20 besar penyebab kematian di dunia. Bunuh diri masih menjadi masalah global. 

Dikutip dari laman instagram dr Sandra Langow SpPD-KR, Internis Konsultan Reumatologi dari Siloam Hospital Lippo Village menyebutkan bahwa terdapat 800.000 kasus bunuh diri setiap tahun, artinya terdapat 1 kasus bunuh diri setiap 40 detik.

Bunuh diri tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan diawali oleh pemikiran bunuh diri, percobaan bunuh diri, dan kejadian bunuh diri. Penyebabnya dapat bermacam-macam. Misalnya gangguan psikiatrik, faktor genetik, pengaruh biokemikal dan neurokemikal, tipe kepribadian, dan kejadian-kejadian dalam hidup.

Dokter Sandra juga menyebutkan bahwa penyandang autoimun, yaitu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh menyerang tubuhnya sendiri, juga berisiko untuk melakukan bunuh diri.

Hal ini didasari oleh beberapa data, seperti survei terhadap 1.512 orang dimana 32% orang dengan nyeri kronik pernah memiliki keinginan untuk bunuh diri, 52% pasien dengan nyeri kronik akan mengalami depresi, 40% pasien Lupus juga pernah mengalami masa depresi. Penelitian di Britain pada tahun 2017 juga menunjukkan 30% pasien Rematik Autoimun akan mengalami depresi dalam 5 tahun.

Data tersebut menunjukkan bahwa depresi merupakan salah satu penyebab bunuh diri. Dokter Sandra menyebutkan bahwa depresi dapat dikenali melalui gejala-gejala. Misalnya tidak ingin melakukan aktivitas yang disukai, merasa tidak ada harapan, menangis, sulit tidur atau terlalu banyak tidur, perubahan nafsu makan, rasa menyesal atau tidak berharga, gangguan memori dan konsentrasi, kelelahan yang berlebih dan pikiran mau mati dan bunuh diri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gejala-gejala ini dapat diatasi salah satunya melalui dukungan dari keluarga. Misalnya jangan menyalahkan jika ada yang tampak sedih, tapi coba hiburlah, kenali gejala-gejala depresi pada orang terdekat dan jika perlu minta pertolongan pada profesional, beri dukungan dan semangat, dan ajak untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan.

Tanda-tanda bunuh sendiri dapat dilihat dan diidentifikasi, seperti mondar-mandir di ruangan, meremas-remas tangan, mengucapkan selamat tinggal pada orang terdekat yang menandakan perasaan putus asa, cemas berlebih, gangguan konsentrasi dan isolasi diri. Bisa juga diidentifikasi jika orang tersebut sering mengungkapkan penyesalan hidup dan membicarakan tentang bunuh diri.

Bagi Anda yang saat ini memiliki keinginan untuk bunuh diri, merasa bahwa hidup sangat menderita, coba pikirkan orang-orang yang masih peduli dengan Anda, pikirkan hal-hal positif yang pernah Anda lakukan. Dan ingat, bahwa setiap masalah pasti memiliki jalan keluar. Coba komunikasi dengan orang yang Anda percaya, dan lakukan kegiatan yang Anda sukai.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Mahasiswa ITB Ditemukan Tewas di Kos, Polisi Duga Bunuh Diri

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

1 hari lalu

Pemain Tottenham Hotspur Richarlison. Action Images via Reuters/Paul Childs
Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

Penyerang Timnas Brasil, Richarlison, berbagi kisah soal usahanya berjuang melawan depresi yang membuatnya hampir menyerah.


Usai Ungkap KDRT Mantan Suami, Areum Eks T-ARA Lakukan Percobaan Bunuh Diri

2 hari lalu

Areum T-ARA. Foto: Instagram.
Usai Ungkap KDRT Mantan Suami, Areum Eks T-ARA Lakukan Percobaan Bunuh Diri

Percobaan bunuh diri Areum eks T-ARA ini hanya berselisih 25 hari sejak ia membagikan foto anak-anaknya yang menjadi korban KDRT bekas suaminya.


Wanita Tewas Usai Lompat dari Apartemen di Pluit, Tinggalkan Surat dan Kerap Mengurung Diri

3 hari lalu

Lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Laguna Tower A Pluit Jakarta Utara pada Senin, 25 Maret 2024. Foto: ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Utara
Wanita Tewas Usai Lompat dari Apartemen di Pluit, Tinggalkan Surat dan Kerap Mengurung Diri

Seorang wanita berinisial PT, 22 tahun, tewas usai melompat dari apartemen di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin sore kemarin.


6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

5 hari lalu

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)
6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

Orang dengan masalah kecemasan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain. Ini 6 tips agar tidak ikut cemas.


Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

7 hari lalu

Ted Danson. LUCAS JACKSON/REUTERS
Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

Ted Danson mengaku pernah berjuang melawan psoriasis plak, masalah kulit kronis yang bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.


Perbedaan Stres dengan Depresi, Masing-masing Punya Ciri-ciri Khas

10 hari lalu

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Perbedaan Stres dengan Depresi, Masing-masing Punya Ciri-ciri Khas

Gangguan stres kronis dan depresi merupakan dua hal yang berbeda. Stres merupakan sebuah tekanan psikologis oleh sebab apapun.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

11 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

12 hari lalu

imgslide.health.com
Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.


Pesan Terakhir Saksi Kunci Boeing: Jika Saya Mati, Itu Bukan Bunuh Diri!

13 hari lalu

John Barnett. hindustantimes.com
Pesan Terakhir Saksi Kunci Boeing: Jika Saya Mati, Itu Bukan Bunuh Diri!

John Barnett sedang dalam proses memberikan kesaksian melawan Perusahaan Boeing saat ditemukan tewas di South Carolina dengan luka tembak


Anggota Basarnas Papua Meninggal Akibat Jatuh dari Tower Telekomunikasi saat Selamatkan Warga

14 hari lalu

Petugas BPBD, Basarnas dan Dinas Pemadam Kebakaran mengevakuasi pohon tumbang pascaputing beliung di Jalan Nasional Bandung Garut di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 21 Februari 2024. BPBD Provinsi Jawa Barat tengah mendata kerusakan bangunan dan korban akibat bencana puting beliung yang terjadi di Rancaekek pada Rabu petang tersebut. ANTARA/Raisan Al Farisi
Anggota Basarnas Papua Meninggal Akibat Jatuh dari Tower Telekomunikasi saat Selamatkan Warga

Seorang anggota Basarnas meninggal dunia saat selamatkan warga di Tower Telekomunikasi Gunung Sabron Yaru, Papua.