TEMPO.CO, Jakarta – Bagi para pecinta buku, kertas buku yang menguning merupakan hal yang tidak asing lagi. Mungkin sebagian orang pernah menemui atau merasakan sendiri kertas buku miliknya menjadi menguning. Hal ini tentunya menyebalkan bagi sebagian orang hingga akhirnya minat baca terhadap buku tersebut menjadi menurun. Lantas, mengapa kertas buku menguning dan apa penyebabnya?
Melansir laman southernliving.com, fenomena menguningnya kertas pada buku, koran, majalah, atau media cetak lainnya merupakan hasil reaksi kimia yang disebut oksidasi. Kondisi ini dapat juga ditemukan pada apel yang diiris menjadi coklat.
Kertas terbuat dari bubur (pulp) kayu yang mengandung zat lignin. Sebagaimana dijelaskan pada laman science.howstuffworks.com, zat ini berfungsi sebagai molekul yang bertanggung jawab atas warna (kromofor) pada kertas. Ketika molekul ini sering terpapar udara dan sinar matahari membuat molekul in tidak stabil.
Kondisi ini menyebabkan kertas menyerap banyak cahaya sehingga secara bertahap menggelapkan kertas dari warna putih menjadi kuning. Namun, kertas juga bisa berubah menjadi kuning karena terlalu lama berada di ruangan yang lembab.
Dikutip dari laman livescience.com, zat lignin adalah polimer. Secara detailnya, molekul dalam zat lignin terdiri atas unit molekul yang terikat bersama berupa oksigen dan hidrogen. Molekul ini yang sering terpapar udara atau sinar matahari akan mengalami proses oksidasi.
Kondisi ini menyebkan struktur polimer berubah dan menciptakan daerah molekuler yang bernama chromophores (kromofor). Dalam bahasa Yunani, kromofor bermakna sebagai pembawa warna. Proses oksidasi yang terjadi [ada lignin warnanya kuning atau coklat.
Tidak seperti tumbuhnya rayap pada kertas yang dapat dicegah. Sejatinya, proses oksidasi yang terjadi pada kertas adalah suatu hal yang normal. Proses oksidasi ini nantinya akan sering terjadi pada kertas buku seiring berjalannya waktu.
NAOMY A. NUGRAHENI