"

Ragam Mitos soal Madu dan Faktanya

Reporter

Ilustrasi madu. Freepik.com
Ilustrasi madu. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Madu banyak dicari selama pandemi Covid-19 seiring semakin banyaknya orang yang peduli kesehatan. Meski demikian, sebagian orang masih sulit memilih madu yang sesuai mengingat banyaknya informasi kurang tepat mengenai keaslian madu.

Pemilik dan komisaris produsen produk perlebahan Indonesia Grup Kembang Joyo, Dewi Masyithoh, mengatakan kandungan dan manfaat dari madu asli dan palsu berbeda. Jika madu asli kaya manfaat, madu palsu bisa menyebabkan berbagai penyakit yang membahayakan tubuh, seperti diabetes dan kencing manis. Dewi membagikan fakta di balik empat mitos mengenai keaslian madu.

Madu asli tidak berubah warna
Dewi mengatakan perubahan warna pada madu adalah hal biasa yang disebabkan reaksi Maillard atau pencoklatan nonenzimatis yang justru bisa meningkatkan kadar antioksidan dalam madu. Antioksidan bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas yang bisa memicu serangan jantung, kanker, katarak, dan menurunnya fungsi ginjal.

“Dengan begitu, bisa dipastikan mitos mengenai madu asli tidak akan berubah warna adalah salah,” katanya.

Madu asli tidak disukai semut
Mitos yang satu ini juga tidak tepat. Faktanya, kesukaan semut pada madu sangat bergantung pada berbagai hal, seperti umur madu, kandungan karbohidrat, hingga jenis semut yang ada di area sekitar madu. Umumnya semut menyukai madu, bahkan sejak masih berbentuk nektar yang baru keluar dari ujung tanaman. Saking sukanya, lebah dan semut sering berebut untuk mengambil nektar.

Meski begitu, ada beberapa kondisi madu yang tidak disukai oleh semut, salah satunya madu yang belum cukup umur. Madu yang belum cukup umur akan mengakibatkan terjadinya fermentasi yang akan menghasilkan karbon dioksida yang tidak disukai semut. Kesimpulannya, semut akan menyukai madu yang sudah cukup umur panen dan tidak menyukai madu yang mengalami fermentasi.

Madu mengkristal itu palsu
Kristalisasi madu sering disalahartikan sebagai pemalsuan madu. Padahal, kristalisasi atau penggumpalan madu merupakan hal lumrah yang terjadi secara alami dan spontan. Madu yang mengalami kristalisasi tidak akan mengalami penurunan kualitas. Semua kandungannya tetap sama dan tidak berubah, kecuali warnanya.

Madu asli bisa meletup
Madu berasal dari cairan tanaman yang dikumpulkan oleh lebah. Secara alamiah, khamir yang berada di alam akan terbawa dalam madu. Khamir tidak akan aktif pada madu yang memiliki masa panen cukup panjang. Sebaliknya, khamir akan aktif dan melakukan proses fermentasi pada madu yang dipanen muda.

Hasil samping dari fermentasi ini adalah CO2 (karbon dioksida) yang berbentuk gas. Secara alami gas ini akan menguap di udara. Namun, gas akan terakumulasi dan menghasilkan letupan saat berada di botol yang tertutup sangat rapat. Dengan begitu, keaslian madu tidak bisa diukur dari meletup atau tidaknya.

Baca juga: Suka Mengkonsumsi Madu? Perhatikan Beberapa Hal Ini!








Minim Risiko, Begini Cara Menghilangkan Jerawat dengan Obat Herbal

29 hari lalu

Ilustrasi buah angggur. Foto: Pixabay.com/Nickype11
Minim Risiko, Begini Cara Menghilangkan Jerawat dengan Obat Herbal

Bagaimana cara menghilangkan jerawat dengan obat herbal? Bahan apa sajakah yang bisa digunakan, tanpa efek samping?


5 Mitos tentang Pengaruh Makanan terhadap Kesehatan Jantung

41 hari lalu

Ilustrasi poached egg atau telur ceplok rebus (PIxabay.com)
5 Mitos tentang Pengaruh Makanan terhadap Kesehatan Jantung

Telur dan lemak dianggap buruk untuk kesehatan jantung, demikian juga dengan daging merah. Faktanya?


Inilah 10 Makanan yang Tidak Boleh Disimpan di Kulkas

49 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
Inilah 10 Makanan yang Tidak Boleh Disimpan di Kulkas

Tidak semua makanan baik disimpan di kulkas. Berikut sejumlah makanan yang tidak boleh disimpan di kulkas.


Inilah 6 Mitos yang Keliru terkait Kesehatan Jantung

53 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Inilah 6 Mitos yang Keliru terkait Kesehatan Jantung

Selama ini terdapat sejumlah mitos terkait kesehatan jantung, salah satunya menurunkan intensitas kegiatan fisik setelah didiagnosis memiliki masalah jantung.


Trim Membuat Rambut Lebih Cepat Panjang, Mitos atau Fakta?

20 Januari 2023

Ilustrasi wanita rambut panjang. Foto: Unsplash.com/Thanh Duc PHAN
Trim Membuat Rambut Lebih Cepat Panjang, Mitos atau Fakta?

Trim atau memangkas ujung rambut bisa dilakukan setiap tiga atau empat bulan.


8 Mitos tentang Menopause yang Populer, Jangan Percaya!

18 Januari 2023

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
8 Mitos tentang Menopause yang Populer, Jangan Percaya!

Banyak orang menopause percaya bahwa hot flashes dan gejala tidak nyaman lainnya adalah hal yang wajar, tapi sebenarnya bisa diredakan.


Cek Mitos vs Fakta Seputar Asam Urat, Betulkah Terjadi karena Obesitas?

16 Januari 2023

Ilustrasi asam urat. Shutterstock
Cek Mitos vs Fakta Seputar Asam Urat, Betulkah Terjadi karena Obesitas?

Agar tak mudah termakan kabar burung, pelajari fakta dan mitos yang beredar mengenai penyakit asam urat yang beredar di masyarakat.


Batuk Membandel, Coba 6 Obat Herbal Ini

15 Januari 2023

Ilustrasi Kunyit. shutterstock.com
Batuk Membandel, Coba 6 Obat Herbal Ini

Batuk merupakan salah satu masalah kesehatan kerap dijumpi. Apa saja obat herbal yang bisa meringankan bantuk membandel? Kenapa?


10 Mitos tentang Menurunkan Berat Badan, Masih Mau Percaya?

29 Desember 2022

Ilustrasi trail mix camilan untuk diet. Freepik.com/Racool Studio
10 Mitos tentang Menurunkan Berat Badan, Masih Mau Percaya?

Banyak orang yang terjebak dengan mitos dan akhirnya gagal menurunkan berat badan.


Kisah Madu Kayan Jadi Sumber Ekonomi Warga Kabupaten Malinau

27 Desember 2022

Madu Kayan dari desa Data Dian, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara/Warsi
Kisah Madu Kayan Jadi Sumber Ekonomi Warga Kabupaten Malinau

Warga Desa Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara bisa mendapatkan 800 - 1.300 kilogram madu dalam satu musim panen