TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang mungkin pernah selingkuh. Alasan sebenarnya tidak begitu jelas. Tapi satu hal yang kita ketahui adalah ada sesuatu dalam hubungan sehingga orang memilih untuk menduakan pasangan.
Orang yang berselingkuh kerap kali dipandang mengerikan. Mereka rela menghancurkan hubungan agar bisa menikmati kebahagiaan dan kepuasan dengan orang lain. Ini tentu meninggalkan banyak pertanyaan bagi orang-orang di sekitar mengapa ada yang tega melakukan hal tersebut kepada orang yang dicintai.
Meskipun merupakan tindakan yang tidak terpuji, Mitzi Bockmann, pelatih Life and Love bersertifikat yang berbasis di New York mengatakan orang yang berselingkuh tidak selalu merupakan individu bermoral rendah.
“Mereka adalah orang-orang yang pengalaman hidupnya telah mengatur untuk tersesat,” kata Bockmann.
Jadi, mengapa orang dapat mengkhianati pasangan? Berikut lima alasan mengejutkan yang dapat membantu memahami posisi mereka, dilansir dari Your Tango.
Orang tua melakukannya
Bockmann berbagi cerita mengenai kliennya yang terkejut saat pernikahannya. Ia menemukan kedua orang tuanya berselingkuh dan itu menghancurkan keluarganya. Kliennya kemudian bertekad untuk tidak membiarkan hal itu terjadi dalam kehidupan pernikahannya. Namun, 10 tahun kemudian, dia merasa sengsara. Dia berusaha menerima cinta dan kehidupan seksnya telah berakhir dan dia benar-benar berjuang dengan itu.
Kemudian, dia bertemu dengan seorang pria dan semuanya berubah. Dalam beberapa bulan, kliennya berselingkuh dengan pria itu. Suatu hari, kliennya berhenti sejenak dan menyadari bahwa dia melakukan persis seperti yang dilakukan orang tuanya dan merasa malu. Sejarah telah berulang tanpa dia sadari.
Mencoba menyabotase hubungan
Banyak orang terjebak dalam hubungan yang dibenci, yang dimulai dengan sangat baik dan berubah menjadi kekacauan. Bisa jadi, hubungan itu tidak lagi memliki rasa hormat dan penuh dengan penghinaan. Mungkin, tidak ada hal lain yang dapat dilakukan selain bertengkar. Atau mungkin, mereka saling membenci sampai-sampai tidak bisa menghabiskan waktu bersama.
Bagi banyak orang, hubungan beracun semacam ini tidak dapat dipertahankan tetapi juga tidak bisa dihindari. Akibatnya, mereka melihat berselingkuh sebagai cara terbaik untuk menyabotase hubungan. Mereka tahu ketika pasangan menemukannya berselingkuh, ia akan mengusirnya atau memilih pergi. Ia tahu pasangan mungkin tidak ingin lagi melihatnya, tidak mungkin hubungan akan bertahan dari perselingkuhan. Jadi, daripada menghadapi masalah dalam hubungan dan mencoba keluar darinya dengan cara yang sehat, Bockmann menjelaskan salah satu alasan mengapa orang berselingkuh adalah karena mereka pikir itu akan membantu keluar dari racun yang terpaksa dijalani setiap hari.
Mencoba menyelamatkan hubungan
“Saya pernah memiliki klien yang terapisnya mengatakan perselingkuhannya sebenarnya telah menyelamatkan pernikahannya,” kata Bockmann.
Selama bertahun-tahun, kliennya tidak mendapatkan dukungan emosional yang dia butuhkan dari suami. Mereka bisa mengelola rumah tangga dengan sangat baik, menjadi orang tua yang baik, keuangan kuat, dan secara umum bahagia. Namun, dia tidak puas. Dia tahu ada sesuatu yang hilang dalam pernikahannya, yang tidak dapat diberikan oleh suaminya. Ketika dia mulai berselingkuh, kebutuhan emosional itu mulai terpuaskan.
Meski membuatnya merasa bersalah, itu juga memungkinkannya untuk mendapatkan apa yang dia butuhkan dalam hidup tanpa meninggalkan rumah tangga dan menghancurkan keluarga. Tapi, di sisi lain dia juga berharap perselingkuhannya bisa memperbaiki keadaan ketika pasangan mengajaknya untuk menjadi lebih baik.
Depresi
Orang depresi tidak ada yang bisa membuat bahagia. Bockmann menjelaskan apakah mereka mengalami depresi kimiawi (kimia otak tidak seimbang) atau depresi situasional (hal-hal dalam hidup menyebabkan perubahan suasana hati), orang yang berjuang dengan depresi akan berusaha keras untuk menemukan hal-hal yang akan membantu merasa lebih baik. Memahami depresi adalah salah satu alasan mengapa orang berselingkuh dapat membantu menjelaskan hal yang tidak dapat dijelaskan.
Memiliki masalah kontrol impulsif
Banyak orang memiliki masalah kontrol impuls dan masalah tersebut dapat mencegah mereka untuk mampu melawan situasi yang mungkin memberi kesenangan.
Baca juga: Kenali Bahasa Cinta Pasangan agar Hubungan Panjang Umur