Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Macam Penyebab Disfungsi Ereksi dan Pengobatannya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock
Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak laki-laki malu menceritakan masalah disfungsi ereksi sementara sebagian juga kurang pengetahuan atau takut. Disfungsi ereksi adalah kondisi umum yang mengganggu dan mempengaruhi satu dari dua pria yang aktif secara seksual. Kondisi ini biasanya dianggap sebagai masalah penuaan dan pria mengalami tingkat hormon testosteron rendah yang terjadi seiring bertambahnya usia.

Andropause atau menopause pria terjadi penurunan bertahap tingkat hormon testosteron sejak usia 40 tahun. Begitu pula dengan pria yang mencapai usia 60-an, persentase yang menderita disfungsi ereksi diperkirakan mencapai angka sekitar 80 persen.

Penyebab fisik dari disfungsi ereksi (DE) banyak, mulai dari kolesterol tinggi, penyakit jantung, diabetes, obesitas, merokok, minum alkohol, gangguan tidur, hingga masalah prostat. Dr. Benjamin Loh dari Dr. Ben Medical mengatakan terlepas dari tingkat testosteron yang lebih rendah, seiring bertambahnya usia, kemungkinan orang itu dapat mengembangkan penyakit prostat.

Loh baru-baru ini telah melihat peningkatan jumlah pria muda berusia 30-an yang menderita DE dan mengatakan sebagian besar penderita disebabkan oleh tingginya tingkat stres yang dihadapi di tempat kerja atau dalam kehidupan pribadi mereka. Penyebab psikologis seperti inilah yang menyumbang sekitar 20 persen kasus DE pada pria muda usia 30-an.

“Otak berperan penting dalam memulai serangkaian peristiwa fisik yang mengarah pada ereksi dan sejumlah faktor dapat mengganggu perasaan seksual dan memperburuk atau menyebabkan DE,” kata Loh, seperti dilansir dari The Straits Times.

Loh menjelaskan dalam kebanyakan kasus, masalah psikologis seperti kecemasan dapat menyebabkan DE pada pria yang lebih muda. Walaupun terdengar menyeramkan, ada pengobatan untuk DE. Selain pengobatan sildenafil konvensional, penderita juga dapat menggunakan terapi Extracorporeal Shockwave Therapy (ESWT). Terapi ESWT telah digunakan sejak 1970-an, tetapi kebanyakan untuk mengobati pasien batu ginjal.

“Ini efektif pada kebanyakan pasien yang memulai rencana perawatan, tidak hanya memperbaiki gejala DE yang terkait tetapi berpotensi mengurangi ketergantungan pada obat. Umumnya prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit meskipun sangat sedikit pasien yang mungkin mengalami ketidaknyamanan ringan,” jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Loh mengatakan ESWT mungkin memiliki efek samping umum, seperti mulas, hidung tersumbat, sakit kepala, muka memerah, sakit punggung, dan gangguan penglihatan warna untuk sementara.

“Dalam kasus yang jarang terjadi, Anda dapat mengalami ereksi yang menyakitkan. Istilah medisnya adalah priapisme. Pasien dengan kondisi kesehatan tertentu harus menahan diri untuk tidak menggunakan pil tersebut,” jelas Loh.

DE tidak mengancam jiwa, namun bisa menjadi indikasi awal dari kondisi medis mendasar yang harus ditangani. Oleh sebab itu, Loh mendesak penderita untuk berkonsultasi dengan dokter.

“Sangat penting untuk mencari bantuan dan mencari tahu apa yang menyebabkan disfungsi ereksi. Anda perlu tahu apakah itu terkait dengan kondisi medis kronis seperti apnea tidur obstruktif, testosteron rendah dan diabetes, atau kondisi langka seperti tumor otak,” ucapnya.

Loh juga meyakinkan sebagian besar kasus DE dapat disembuhkan. Ketika penyembuhan permanen untuk DE tidak memungkinkan, pengobatan yang tepat dapat meminimalkan gejala.

Baca juga: Kesemutan dan Disfungsi Ereksi, Bisa Jadi Gejala Diabetes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

1 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

5 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

6 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

7 hari lalu

Ilustrasi dokter memeriksa mulut anak. intermountainhealthcare.org
Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.


Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

22 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.


USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

22 hari lalu

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC


Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

23 hari lalu

Tindakan memecah batu ginjal tanpa pembedahan atau ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy).
Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

Meskipun tidak bergejala, batu ginjal yang menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Cek penanganannya.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

25 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


MK Tolak Permohonan Ibu Rumah Tangga Agar Ganja Medis Dilegalkan untuk Pengobatan

30 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo memimpin jalannya sidang perkara nomor 116/PUU-XXI/2023 mengenai uji materiil Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum di Gedung MK, Jakarta, Kamis (29/2/2024). . ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt (ADITYA PRADANA PUTRA/ADITYA PRADANA PUTRA
MK Tolak Permohonan Ibu Rumah Tangga Agar Ganja Medis Dilegalkan untuk Pengobatan

Seorang ibu rumah tangga Pipit Sri Hartanti mengajukan gugatan ke MK agar ganja medis bisa dilegalkan sebagai pengobatan.


Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

32 hari lalu

imgslide.health.com
Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.