Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Baik untuk Kehidupan, 11 Langkah Memaafkan Diri Sendiri

image-gnews
Narapidana merenung ketika mendengarkan ceramah saat menunaikan Salat Idul Fitri di Rutan Klas I Cipinang, Jakarta, 17 Juli 2015. Rutan Klas I Cipinang memberikan remisi kepada 793 tahanan dan 19 tahanan diantaranya langsung bebas. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Narapidana merenung ketika mendengarkan ceramah saat menunaikan Salat Idul Fitri di Rutan Klas I Cipinang, Jakarta, 17 Juli 2015. Rutan Klas I Cipinang memberikan remisi kepada 793 tahanan dan 19 tahanan diantaranya langsung bebas. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kehidupan ini, semua orang pernah melakukan kesalahan yang mungkin saja menyakiti dirinya sendiri. Woodyatt dan Wenzel dalam Self-forgiveness and Restoration of an Interpesonal Trasgression menjelaskan bahwa memaafkan diri sendiri adalah proses menyadari kesalahan, menghadapi emosi negatif sebagai konsekuensi dari kesalahan, dan menebus kesalahan tersebut dengan berusaha memperbaiki diri sendiri. 

Proses pemaafan diri sendiri terkait dengan pemaknaan hidup. Pemaknaan hidup menurut Michael F. Steger dalam The Meaning in Life Questionnaire adalah kondisi saat seseorang memaknai keberadaannya dalam hidup yang meliputi pemahaman diri dan kehidupan yang dijalani serta memotivasi untuk mencari tujuan hidup.

Dikutip dari healthline.com, Arlene B. Englander, psikoterapis di Universitas Columbia, mengatakan untuk memaafkan diri sendiri maka seseorang perlu menyadari bahwa sebagai manusia, tidak ada yang sempurna. Penting untuk belajar dan move on dari kesalahan yang dilakukan meski menyakitkan. 

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan saat ingin memaafkan diri sendiri

1. Fokus pada emosi dan kesalahan diri

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menerima perasaan dan emosi yang dipacu oleh kesalahan diri sendiri. Pentingnya menerima dan mengakui kesalahan yang telah diperbuat akan melepaskan sedikit beban perasaan dan emosi.

 

2. Tanamkan pikiran setiap kesalahan sebagai proses belajar

Menurut Englander, kunci dari berhasil memaafkan diri sendiri adalah dengan mengatakan setiap kesalahan sebagai proses juga pengalaman serta mengingatkan diri sendiri bahwa telah melakukan yang terbaik.

3. Beri izin diri sendiri untuk menunda

Jika kesalahan yang diperbuat sulit untuk dilupakan, Jordan Pickell seorang terapis dan penulis memberikan solusi untuk memvisualisasikan pikiran dan perasaan tentang kesalahan tersebut ke dalam sebuah toples atau kotak. Kemudian, mengesampingkan itu untuk beberapa saat sampai diri anda siap.

4. Lakukan percakapan batin

Pickell mengatakan menulis percakapan diri sendiri dengan batin kritis dapat membantu mengatasi masalah dalam proses memaafkan diri. Selain itu, bisa juga menuliskan tentang keterampilan dan bakat diri sendiri guna meningkatkan rasa percaya diri saat merasa sedih akan kesalahan yang diperbuat.

5. Perhatikan ketika sedang mengkritik diri sendiri

Kita adalah kritikus bagi diri sendiri. Pickell mengatakan ini adalah salah satu tips untuk memaafkan diri sendiri, dimana memperhatikan suara kritik dari diri sendiri dan kemudian menuliskannya.

6. Pilah suara kritik batin diri sendiri

Terkadang sulit untuk memilah pikiran-pikiran yang menghalangi proses pemaafan diri. Pickell menyarankan untuk melakukan latihan berikut:

Tuliskan apa yang dikatakan kritik batin diri sendiri yang cenderung kritis dan irasional pada satu sisi kertas;

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain kertas, tulislah tanggapan baik dan rasional tentang kritik batin diri sendiri tadi

7. Perjelas keinginan diri

Jika kesalahan diri sendiri juga menyakiti orang lain, perlu memilih tindakan untuk berbicara dan meminta maaf kepada orang tersebut dan apakah penting untuk berdamai dan menebus kesalahan?

Beberapa penelitian menemukan bahwa memaafkan diri sendiri karena menyakiti orang lain lebih mudah jika menebus kesalahan kepada orang lain terlebih dahulu.

8. Ambil saran diri sendiri

Sering kali seseorang lebih mudah memberi saran kepada orang lain daripada  menerima nasihat diri sendiri. Terapis pernikahan dan keluarga, Heidi McBain, mengatakan ini bisa dilakukan dengan bertanya pada diri sendiri apa yang akan dikatakan jika sahabat sedang mengalami masalah meminta saran.

9. Berhenti mengulang dan mengingat masalah

Memang sudah menjadi sifat manusia menghabiskan energi dan waktu untuk mengulang dan mengulang masalah. Walaupun, beberapa proses penting dalam memaafkan diri sendiri, mengingat dan mengulangi apa yang terjadi tidak akan membuat langkah yang tepat untuk memaafkan diri sendiri. Ini mengganggu pola pikir yang dapat membantu menjauh dari pengalaman negatif dan mengurangi rasa cemas dan stress.

10. Berbelas kasih pada diri sendiri

Jika respon pertama terhadap kesalahan adalah mengkritik diri sendiri, setalah semua tahap tadi dilalui, inilah saatnya memberikan kebaikan dan kasih saying pada diri sendiri. Ini membutuhkan waktu, kesabaran, dan pengingat kepada diri sendiri bahwa anda layak dimaafkan.

11. Konsultasi dengan ahli

Jika masih bermasalah dalam memaafkan diri sendiri, maka datanglah kepada ahli seperti psikolog yang dapat membantu mempelajari cara mematahkan pola tidak sehat dan mempelajari cara-cara yang lebih baik untuk mengatasi masalah.

Pada akhirnya memaafkan diri sendiri penting guna melepaskan emosi dan perasaan yang tidak baik dan dapat mempengaruhi banyak aspek-aspek kehidupan. Serta kadang perlu untuk menyadari bahwa beberapa kesalahan tidak bisa dihindari.

RAHMAT AMIN SIREGAR 

Baca juga:

Jangan Susah Memberi Maaf, Anda akan Rasakan Manfaatnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikiater Ungkap Pemicu Gen Z Rentan Alami Gangguan Mental

16 jam lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Psikiater Ungkap Pemicu Gen Z Rentan Alami Gangguan Mental

Gen Z merupakan kaum yang rentan terkena gangguan mental yang dipengaruhi banyak hal, termasuk pola asuh, lingkungan, dan kemajuan zaman.


Rentetan Presiden Jokowi Minta Maaf ke Masyarakat dalam Berbagai Acara

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada pembukaan Peparnas XVII Solo 2024 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (6/10/2024). Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 diikuti 35 provinsi se-Indonesia yang digelar pada 6-13 Oktober 2024 di Solo. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Rentetan Presiden Jokowi Minta Maaf ke Masyarakat dalam Berbagai Acara

Pernyataan minta maaf ini bukan yang pertama kali disampaikan oleh Presiden Jokowi menjelang masa purnatugasnya pada 20 Oktober 2024.


Presiden Jokowi Minta Maaf Lagi kepada Masyarakat Saat Pamitan di NTT

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo berswafoto dengan dengan para tenaga kesehatan saat meninjau RSUD Kefamenanu di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, Rabu, 2 Oktober 2024. Presiden Joko Widodo melihat langsung kondisi dan pelayanan di RSUD tersebut dan akan menambah fasilitas beserta alat kesehatannya guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Presiden Jokowi Minta Maaf Lagi kepada Masyarakat Saat Pamitan di NTT

Jokowi minta maaf atas segala kekurangan selama masa jabatannya sebagai presiden dan menyatakan penyesalannya jika ada kebijakan yang kurang berkenan.


Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

10 hari lalu

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

Banyak orang tua yang kerap melupakan kondisi mental sendiri dan berlama-lama berada dalam fase penyangkalan setelah mengetahui anak sakit kritis.


Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

10 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau pengeroyokan. Shutterstock
Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

Psikolog membagi tips menghindarkan anak dari pemikiran dan tindakan kriminal, yaitu dengan berfokus pada perkembangan otak anak.


Jokowi dan Iriana Kerap Minta Maaf, Ini 7 Maksud Permintaan Maaf Menurut Psikologi

15 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana meninjau kegiatan Posyandu Integrasi RW02, Cipete Utara, Jakarta,  Selasa 11 Juni 2024. Presiden yang ditemani Ibu Negara Iriana Jokowi meninjau upaya pencegahan stunting. Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. TEMPO/Subekti.
Jokowi dan Iriana Kerap Minta Maaf, Ini 7 Maksud Permintaan Maaf Menurut Psikologi

Jokowi berulang kali minta maaf kepada masyarakat,


Jelang Pilkada Serentak, Kematangan Berpikir Kunci Hadapi Perbedaan Pandangan Politik

17 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Jelang Pilkada Serentak, Kematangan Berpikir Kunci Hadapi Perbedaan Pandangan Politik

Menjelang Pilkada Serentak, psikolog mengatakan dalam berpolitik kematangan berpikir menjadi hal yang sangat penting.


Saran Psikolog jika Anak Jadi Pelaku Perundungan

23 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Saran Psikolog jika Anak Jadi Pelaku Perundungan

Psikolog menyebut sejumlah langkah yang perlu dilakukan orang tua jika anak jadi pelaku perundungan, harus segera ditindak dan penanganan yang tepat.


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

28 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

29 hari lalu

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.