TEMPO.CO, Jakarta - Jika mencari informasi melalui internet tentang perbandingan sosial, kemungkinan besar akan muncul segudang kutipan dan artikel inspirasional yang akan mendorong Anda untuk berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Namun, ada dua masalah dengan saran ini. Pertama, perbandingan sosial telah dijelaskan oleh para peneliti sebagai elemen interaksi sosial yang hampir tak terelakkan.
Kebanyakan orang membandingkan diri dengan orang lain sampai batas tertentu. Sayangnya, kita tidak dapat menekan tombol untuk berhenti melakukannya. Kedua, penelitian memberitahu tidak semua perbandingan berbahaya. Meskipun menilai ikan dari kemampuannya memanjat pohon tidak pernah adil, beberapa perbandingan dapat memicu dan bukan melukai harga diri.
Misalnya, ketika senior di sekolah membandingkan diri dengan orang yang berhasil menemukan pekerjaan yang bagus, mereka terinspirasi untuk lebih proaktif dalam pencarian pekerjaan mereka sendiri. Di bawah ini adalah empat rekomendasi tentang bagaimana Anda dapat memperoleh manfaat yang sama dengan melihat orang lain, daripada merasa lebih buruk.
Fokus pada kesamaan
Penelitian tentang perbandingan sosial menunjukkan jika membandingkan diri dengan orang yang unggul, kemungkinan besar Anda akan merasa lebih buruk. Namun, Anda bisa menjadikan orang tersebut sebagai panutan, bukan pesaing. Fokuslah untuk meraih kesuksesan dan jadikan pembanding untuk memotivasi.
Tetapkan tujuan
Meskipun melihat pencapaian orang lain wajar, hal ini tidak harus dijadikan sebagai perbandingan untuk menetapkan tujuan dan standar kesuksesan. Seorang karyawan dapat melihat kesuksesan dalam tiga cara berbeda, mendefinisikan kesuksesan melalui:
-Pengembangan diri
-Kemampuan untuk menghindari kegagalan
-Kemampuan untuk tampil lebih baik dari yang lain
Tetapkan norma kolaborasi
Ketika orang-orang dalam tim berfokus pada pencapaian individu dan berusaha untuk menjadi mandiri, mereka merasa lebih buruk ketika membandingkan diri dengan rekan satu tim yang memiliki pencapaian luar biasa, membandingkannya dengan pencapaian sendiri yang lebih rendah. Di sisi lain, jika tim fokus pada menyelaraskan tujuan dan berjuang untuk tindakan bersama, pencapaian satu rekan tim terasa seperti pencapaian tim, artinya seluruh tim menikmati kesuksesan.
Jangan hanya melihat satu orang
Jack Welch, mantan CEO General Electric pernah menjelaskan Anda perlu melihat 10 orang sebagai panutan, bukan hanya satu.
“Anda tidak dapat membuat diri menjadi orang lain. Anda ingin menjadikan diri sebagai perpaduan dari ide-ide terbaik yang dapat digabungkan dengan kepribadian dan gaya Anda,” katanya.
Demikian pula penelitian telah menunjukkan ketika mengidentifikasi panutan karir sendiri, seringkali Anda menggabungkan atribut positif dari pilihan orang lain yang telah berdampak positif pada karir Anda daripada individu tunggal.