Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Konsultasi Dokter via Telemedicine

Reporter

Aplikasi telemedicine e-Poly. Kredit: Docotel
Aplikasi telemedicine e-Poly. Kredit: Docotel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konsultasi medis secara daring atau telemedicine semakin diminati dan menjadi pilihan di tengah terbatasnya mobilitas agar terhindar dari penularan Covid-19. Meski tidak sertamerta menggantikan konsultasi tatap muka dengan dokter, telemedicine menjadi jembatan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap perawatan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.

"Terlebih bagi pasien dengan keterbatasan mobilitas karena kondisi kesehatannya, perjuangan pasien dan caregiver untuk ke klinik atau rumah sakit bisa diminimalkan," kata dr. Roy Panusunan Sibarani, spesialis penyakit dalam (Endokrin-Metabolik-Diabetes).

Dia mengatakan umumnya konsultasi dokter secara daring dilakukan dengan menggunakan fitur chat dan panggilan video. Sebagai hal yang relatif baru, edukasi mengenai pemanfaatan telemedicine masih dibutuhkan. Untuk itu, Roy membagikan tujuh tips untuk memaksimalkan konsultasi dokter secara online melalui fitur panggilan video.

-Persiapkan pertanyaan-pertanyaan dan hasil pemeriksaan lab terbaru. Persiapan pertanyaan penting agar bisa memperoleh data yang lengkap atas informasi yang dibutuhkan.

-Ajukan maksud pertemuan dan keluhan yang ada dengan rinci. Contoh, “Dok, ketika makan tadi pagi saya muntah.” Usahakan menjelaskan keluhan pada permasalahan utama dan tidak melebar ke mana-mana.

-Bagi pasien yang berusia lanjut sebaiknya ditemani anggota keluarga yang lebih muda. Agar tetap efisien dan tidak menimbulkan distraksi, pasien cukup ditemani satu orang saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-Sebaiknya pasien berada di ruang yang bisa bergerak bebas, misalnya bisa angkat tangan, kaki, dan sebagainya. Kamera harus bisa memantau hal tersebut. Kamera ponsel lebih disarankan karena bisa lebih leluasa dibanding kamera laptop.

-Siapkan juga obat-obatan yang sudah dan sedang dikonsumsi sehingga dokter akan melihat langsung agar bisa menentukan obat apa saja yang akan dikonsumsi selanjutnya.

-Sama seperti konsultasi tatap muka di rumah sakit pada umumnya, telekonsultasi melalui panggilan video juga memiliki keterbatasan waktu. Untuk memaksimalkannya, pasien diharapkan fokus terhadap gejala dan keluhan yang dirasakan pada saat melakukan telekonsultasi.

-Mintalah dokter membuat rangkuman pemeriksaan saat telekonsultasi hari itu.

Baca juga: Pentingnya Konsultasi ke Dokter sebelum Minum Obat COVID-19

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


BRIN-APEC Bahas Potensi AI untuk Mitigasi Pandemi Covid-19 dan Tantangannya

10 hari lalu

Ilustrasi Layanan Telemedicine. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
BRIN-APEC Bahas Potensi AI untuk Mitigasi Pandemi Covid-19 dan Tantangannya

Beberapa negara termasuk Indonesia disebut telah memakai AI saat pandemi Covid-19 ini.


Alasan Dokter Enggan Ditugaskan di Daerah Terpencil

10 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Alasan Dokter Enggan Ditugaskan di Daerah Terpencil

Ketua umum PB-IDI menyebut sejumlah alasan dokter enggan bekerja di wilayah pedesaan dan terpencil sehingga berdampak pada layanan kesehatan.


Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

20 hari lalu

Ilustrasi DNA (Pixabay.com)
Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

Diperkenalkan pertama di Inggris, teknik tiga-bagian DNA ini diterapkan pertama oleh tim dokter Amerika di Meksiko.


Hari Perawat Internasional Diperingati Tiap 12 Mei, Begini Asal-usulnya

23 hari lalu

Ilustrasi Perawat. REUTERS/Benoit Tessier
Hari Perawat Internasional Diperingati Tiap 12 Mei, Begini Asal-usulnya

Hari Perawat Internasional diperingati bersamaan tanggal kelahiran Florence Nightingale, tokoh penting keperawatan selama Perang Krimea pada 1850-an


Dokter Muda Sebut Manfaat RUU Kesehatan

25 hari lalu

Ribuan tenaga kesehatan saat melakukan aksi damai di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin 8 Mei 2023. Dalam aksinya 5 Organisasi Profesi Kesehatan yang terdiri dari Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, dan Ikatan Bidan Indonesia melakukan penolakan atas RUU Kesehatan Omnibuslaw. TEMPO/Subekti.
Dokter Muda Sebut Manfaat RUU Kesehatan

Koordinator JDMI mengungkapkan RUU Kesehatan menguntungkan dokter muda untuk mempermudah karir dan memberi perlindungan hukum profesi.


Alasan RUU Kesehatan 2023 Dinilai Tidak Adil dan Banyak Masalah

26 hari lalu

Ribuan tenaga kesehatan saat melakukan aksi damai di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin 8 Mei 2023. Dalam aksinya 5 Organisasi Profesi Kesehatan yang terdiri dari Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, dan Ikatan Bidan Indonesia melakukan penolakan atas RUU Kesehatan Omnibuslaw. TEMPO/Subekti.
Alasan RUU Kesehatan 2023 Dinilai Tidak Adil dan Banyak Masalah

RUU Kesehatan dinilai tidak adil dan banyak masalah. Pasal-pasal yang dinilai mengandung kriminalisasi disorot.


Rencana Demo dari Dokter sampai Apoteker, Kemenkes Ingatkan Sumpah Profesi

28 hari lalu

Ilustrasi dokter. Newsworks.org
Rencana Demo dari Dokter sampai Apoteker, Kemenkes Ingatkan Sumpah Profesi

Apakah unjuk rasa dokter sampai apoteker akan berlanjut ke mogok massal?


Kemenkes Imbau Dokter Tak Tinggalkan Pelayanan karena Demo Tolak RUU Kesehatan

28 hari lalu

Sejumlah tenaga kesehatan dari berbagai organisasi kesehatan membentangkan spanduk saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 28 November 2022. Dalam aksi tersebut mereka menolak RUU Kesehatan Omnibus Law yang saat ini masuk dalam Prolegnas prioritas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kemenkes Imbau Dokter Tak Tinggalkan Pelayanan karena Demo Tolak RUU Kesehatan

Syahril menyebut pemerintah dan DPR masih terus berusaha menyempurnakan RUU Kesehatan. Menyebut alasan unjuk rasa tak beralasan.


10 Fakta Dokter Wayan yang Rumahnya Tak Terurus Lalu Dibersihkan Masyarakat

30 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
10 Fakta Dokter Wayan yang Rumahnya Tak Terurus Lalu Dibersihkan Masyarakat

Fakta Dokter Wayan, antara lain lulusan UGM, dua kali cerai, hidup sebatang kara, masih banyak warga yang berobat, dan ditinggal oleh perempuan.


4 Olahraga yang Aman untuk Penderita Penyakit Jantung

33 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
4 Olahraga yang Aman untuk Penderita Penyakit Jantung

Banyak penelitian menunjukkan penderita penyakit jantung harus tetap berkegiatan seperti olahraga sesuai anjuran dokter.