TEMPO.CO, Jakarta - Gagal hati dapat disebabkan oleh banyak penyakit dan kondisi. Tetapi, dalam banyak kasus itu disebabkan oleh sirosis. Apa saja tanda-tanda hati bisa gagal?
Sirosis adalah jaringan parut pada hati yang disebabkan oleh kerusakan hati jangka panjang dan jaringan parut mencegah hati bekerja dengan baik. Sementara hati dapat terus bekerja ketika menderita sirosis, pada akhirnya dapat menyebabkan gagal hati. Johns Hopkins Medicine memberikan gejala sirosis hati:
-Gatal
-Tak nafsu makan
-Mudah memar
-Kurang energi dan lemah (lelah)
-Kulit gatal biasanya bukan tanda dari sesuatu yang serius dan sering disebabkan oleh kulit kering, pecah-pecah, atau iritasi.
Kehilangan nafsu makan dapat terjadi jika orang pilek, keracunan makanan, atau efek samping dari pengobatan. Orang cenderung lebih mudah memar seiring bertambahnya usia karena pembuluh darah menjadi lebih lemah. Kurang energi dan lemah dapat disebabkan oleh kelelahan, tidur larut malam, berjam-jam dihabiskan di tempat kerja, atau bayi membuat terjaga di malam hari.
John Hopkins Medicine mengatakan gejala sirosis dapat bervariasi, tergantung pada seberapa parah. Gejala sirosis hati mungkin terlihat seperti masalah kesehatan lain. Selalu temui tenaga kesehatan untuk memastikannya. Gejala lain yang harus diwaspadai termasuk:
Baca Juga:
-Penumpukan cairan di perut (asites)
-Muntah darah, seringkali karena pendarahan di pembuluh darah di pipa makanan (kerongkongan)
-Batu empedu
-Menguningnya kulit dan mata (jaundice)
-Gagal ginjal
-Kehilangan massa otot
-Pembuluh darah seperti laba-laba di kulit
-Penurunan berat badan
-Kebingungan saat racun menumpuk di dalam darah
Pengobatan sirosis tergantung pada penyebabnya, biasanya tidak dapat disembuhkan. Tetapi, ada cara untuk mengelola gejala dan komplikasinya. National Health Service Inggris menyarankan jika menderita sirosis hati, ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan masalah dan komplikasi lebih lanjut seperti berikut ini, dilansir dari Express.
-Hindari minuman beralkohol
-Berhenti merokok
-Turunkan berat badan jika kelebihan atau obesitas
-Olahraga teratur untuk mengurangi kehilangan massa otot
-Praktikkan kebersihan yang baik untuk mengurangi kemungkinan terkena infeksi.
Baca juga: Waspada Penyakit Liver, Berikut ini Ciri dan Faktor Risikonya