Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eating Disorder Bisa Sebabkan Kematian, Waspada Gangguan Makan Ekstrem ini

Reporter

image-gnews
Perempuan rentan mengalami gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia. (Pexels/Alex Green)
Perempuan rentan mengalami gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia. (Pexels/Alex Green)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Apabila seseorang mengalami keinginan makan yang berlebih atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan, bisa jadi terkena gangguan makan atau eating disorder. Gangguan ini membuat para penderitanya mengalami gangguan dalam mengonsumsi makanan. Sebagaimana dilansir dari laman healthline.com, gangguan makana ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari genetik, kepribadian, hingga budaya. Lantas, apa itu gangguan makan?

Melansir dari laman psychiatry.org, gangguan makan ini dialami hampir lima persen dari keseluruhan total populasi penduduk di dunia. Sebagian besar gangguan ini berkembang pada masa remaja hingga dewasa muda, dengan rentang usia 12-35 tahun. Walaupun, merupakan gangguan makan, tetapi sejatinya gangguan ini lebih dari sekadar makanan. Gangguan makan merupakan kondisi kesehatan mental yang kompleks yang sering membutuhkan intervensi dari hali

Kecemasan terhadap bentuk dan berat badan tubuh membuat seseorang mengalami gangguan makan. Misalnya, mengonsumsi suatu makanan membuat kenaikan berat badan, dan sebaliknya. Penderita cenderung akan membatasi atau menghindari makanan tertentu, atau makan makanan tertentu secara berlebihan.

Gangguan makan tidak hanya menganggu kesehatan fisik, tetapi juga memengaruhi kesehatan emosional dan sosial seseorang. Gangguan makan dapat melahirkan kebiasaan makan yang tidak sehat. Di beberapa kasus, gangguan makan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.

Meskipun memiliki banyak jenis, setidaknya terdapat tiga jenis gangguan makanan yang cukup populer. Tiga jenis utama gangguan makanan tersebut, yaitu anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan berlebihan. Untuk tipe anoreksia nervosa, bulimia nervosa, sebagian besar penderitanya adalag perempuan, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada laki-laki.

Jika memiliki eating disorder atau gangguan makan, segera cari bantuan dari praktisi kesehatan yang berspesialisasi untuk menangani kondisi ini. 

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Tips Mengendalikan Binge Eating Disorder Kecenderungan Makan Berlebihan

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

1 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

9 hari lalu

Ilustrasi ginjal. ANTARA-Shutterstock
Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

Selain faktor risiko yang bersifat fisik atau keturunan, masalah emosional juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya kanker ginjal.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

10 hari lalu

Tallulah Willis. Instagram.com/@buuski
Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

Tallulah Willis mengungkapkan diagnosis autisme melalui video masa kecilnya dengan Bruce Willis


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

11 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


Alasan Orang Tertutup pada Pasangan dan Cara Mengatasinya

12 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Alasan Orang Tertutup pada Pasangan dan Cara Mengatasinya

Jika Anda kesulitan bersikap terbuka kepada pasangan karena berbagai alasan, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan