TEMPO.CO, Jakarta – Mental disorder (mental illness) atau juga dikenal dengan gangguan mental merupakan sebuah kondisi kesehatan yang dapat menyerang pikiran, perasaan, perilaku, dan suasana hati seseorang.
Gangguan mental ini dapat berlangsung dalam waktu sebentar atau dalam jangka waktu lama hingga kronis. Gangguan ini dapat mempengaruhi kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain di kehidupan sehari-hari. Hampir setiap orang berpotensi mengalami gangguan mental.
Dilansir dari laman nami.org, kondisi kesehatan mental bukankah hasil dari satu peristiwa. Namun, gangguan mental dapat terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi. Beberapa faktor di antaranya mulai dari faktor genetika, lingkungan, gaya hidup, urusan pekerjaan hingga kehidupan rumah tangga yang penuh tekanan, membuat beberapa orang lebih rentan terkena gangguan mental.
Penyakit mental dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, geografi, pendapatan, status sosial, hingga identitas budaya tertentu. Meskipun dapat menyerang di umur berapapun, tetapi melansir laman psychiatry.org, mengungkapkan bahwa tiga perempat dari semua penyakit mental dimulai pada usia 24 tahun. Banyak orang penderita penyakit mental cenderung tidak ingin membicarakannya atau menyembunyikannya.
Padahal, penyakit mental bukan merupakan suatu hal yang memalukan. Gangguan mental adalah kondisi medis, layaknya penyakit jantung dan diabetes. Mental disorders ini memiliki banyak bentuk, mulai dari tingkat ringan hingga kronis. Beberapa gangguan mental yang termasuk tingkat ringan, misalnya fobia (ketakutan abnormal) terhadap perihal tertentu.
Diagnonis mengenai gangguan mental seseorang sulit untuk diidentifikasi. Tidak selalu jelas kapan suasana hati atau pemikiran dalam kondisi tertekan dikategorikan sebagai masalah kesehatan mental. Kadang-kadang, suasana hati yang tertekan adalah hal yang normal, misalnya ketika seseorang mengalami kehilangan orang yang dicintai.
Namun, jika suasana hati yang tertekan tersebut terus terjadi sampai menyebabkan kesulitan dan menganggu aktivitas normal, kemungkinan besar seseorang itu mengalami gangguan mental. Oleh sebab itu, dalam mendiagnosis kesehatan mental biasanya melibatkan evaluasi penuh termasuk pemeriksaan fisik.
Perawatan untuk gangguan mental harus disesuaikan dengan tingkat keseriusan penyakit mental yang dialami. Melansir dari laman medlineplus.gov, terapi dan minum obat menjadi dua metode umum yang banyak dilakukan untuk perawatan gangguan mental. Beberapa penderita juga membutuhkan dukungan sosial dalam proses penyembuhan gangguan mental ini.
Namun, di beberapa kasus penyakit mental atau mental disorder yang parah, dibutuhkan perawatan yang lebih intensif, misalnya dirujuk ke rumah sakit jiwa. Di rumah sakit ini, penderita akan memeroleh konseling, diakui kelompok, dan kegiatan bersama dengan profesional kesehatan mental dan pasien lain.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: 9 Tanda Kesehatan Mental Anda Terganggu dan Solusi Mengatasinya