Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Sepelekan Mental Disorder, Siapa yang Mudah Diserang Gangguan Mental ini?

Reporter

image-gnews
Post pandemic stress disorder (PPSD) adalah istilah untuk menjelaskan gejala trauma yang terjadi saat dan setelah pandemi berlangsung. (Foto: Pexels/Kat Jayne)
Post pandemic stress disorder (PPSD) adalah istilah untuk menjelaskan gejala trauma yang terjadi saat dan setelah pandemi berlangsung. (Foto: Pexels/Kat Jayne)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Mental disorder (mental illness) atau juga dikenal dengan gangguan mental merupakan sebuah kondisi kesehatan yang dapat menyerang pikiran, perasaan, perilaku, dan suasana hati seseorang.

Gangguan mental ini dapat berlangsung dalam waktu sebentar atau dalam jangka waktu lama hingga kronis. Gangguan ini dapat mempengaruhi kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain di kehidupan sehari-hari. Hampir setiap orang berpotensi mengalami gangguan mental.

Dilansir dari laman nami.org, kondisi kesehatan mental bukankah hasil dari satu peristiwa. Namun, gangguan mental dapat terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi. Beberapa faktor di antaranya mulai dari faktor genetika, lingkungan, gaya hidup, urusan pekerjaan hingga kehidupan rumah tangga yang penuh tekanan, membuat beberapa orang lebih rentan terkena gangguan mental.

Penyakit mental dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, geografi, pendapatan, status sosial, hingga identitas budaya tertentu. Meskipun dapat menyerang di umur berapapun, tetapi melansir laman psychiatry.org, mengungkapkan bahwa tiga perempat dari semua penyakit mental dimulai pada usia 24 tahun.  Banyak orang penderita penyakit mental cenderung tidak ingin membicarakannya atau menyembunyikannya.

Padahal, penyakit mental bukan merupakan suatu hal yang memalukan. Gangguan mental adalah kondisi medis, layaknya penyakit jantung dan diabetes. Mental disorders ini memiliki banyak bentuk, mulai dari tingkat ringan hingga kronis. Beberapa gangguan mental yang termasuk tingkat ringan, misalnya fobia (ketakutan abnormal) terhadap perihal tertentu.

Diagnonis mengenai gangguan mental seseorang sulit untuk diidentifikasi. Tidak selalu jelas kapan suasana hati atau pemikiran dalam kondisi tertekan dikategorikan sebagai masalah kesehatan mental. Kadang-kadang, suasana hati yang tertekan adalah hal yang normal, misalnya ketika seseorang mengalami kehilangan orang yang dicintai.

Namun, jika suasana hati yang tertekan tersebut terus terjadi sampai menyebabkan kesulitan dan menganggu aktivitas normal, kemungkinan besar seseorang itu mengalami gangguan mental. Oleh sebab itu, dalam mendiagnosis kesehatan mental biasanya melibatkan evaluasi penuh termasuk pemeriksaan fisik.

Perawatan untuk gangguan mental harus disesuaikan dengan tingkat keseriusan penyakit mental yang dialami. Melansir dari laman medlineplus.gov, terapi dan minum obat menjadi dua metode umum yang banyak dilakukan untuk perawatan gangguan mental. Beberapa penderita juga membutuhkan dukungan sosial dalam proses penyembuhan gangguan mental ini.

Namun, di beberapa kasus penyakit mental atau mental disorder yang parah, dibutuhkan perawatan yang lebih intensif, misalnya dirujuk ke rumah sakit jiwa. Di rumah sakit ini, penderita akan memeroleh konseling, diakui kelompok, dan kegiatan bersama dengan profesional kesehatan mental dan pasien lain.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: 9 Tanda Kesehatan Mental Anda Terganggu dan Solusi Mengatasinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

3 hari lalu

Ilustrasi arus balik. ANTARA
Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

Post-holiday blues adalah perubahan suasana hati sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali.


Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

4 hari lalu

Ilustrasi wanita makan cokelat. Freepik.com/Kroshka__Nastya
Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

Anda mungkin merasa perlu menghadiahi diri dengan makanan enak setelah hari berat dan panjang. Namun pakar mengingatkan cara ini tak baik buat mental.


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

13 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

23 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

33 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

35 hari lalu

Bagi Anda yang ingin menonton drama dengan tema thriller, beberapa list drama Korea detektif berikut ini bisa jadi pilihan. Ada banyak plot twist. Foto: Canva
Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

Menonton drama Korea atau drakor terus menerus dalam satu waktu bisa mengundang bahaya bagi kesehatan mental. Apakah itu?


Menko PMK Minta Caleg yang Kena Gangguan Mental Konsultasi ke Rumah Sakit

38 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) berjabat tangan dengan Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik (kanan) saat menghadiri Festival Harmoni Budaya Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat, 3 November 2023. Festival budaya yang digelar di area Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu bertujuan untuk membangun ekosistem budaya melalui pemajuan kebudayaan dalam rangka menyongsong IKN. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menko PMK Minta Caleg yang Kena Gangguan Mental Konsultasi ke Rumah Sakit

Caleg diminta tidak usah malu datang ke rumah sakit.


Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

40 hari lalu

12_iptek_ilustrasiSkizofrenia
Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

Skizofrenia memiliki korelasi pada tindakan-tindakan tragis, seperti pembunuhan. Polisi sebut ibu pembunuh anak di Bekasi Utara pun terindikasi itu.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

41 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan