TEMPO.CO, Jakarta - Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day (WRD) merupakan sebuah kampanye global yang diselenggarakan setiap 28 September. Peringatan Hari Rabies Sedunia dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan dan pengendalian penyakit rabies.
Mengutip PAHO di situs paho.org, selain dirayakan sebagai Hari Rabies Sedunia, 28 September juga menjadi penghormatan atas kematian Louis Pasteur yang memproduksi vaksin antirabies pertama kali.
Biasanya, negara-negara di benua Amerika berpartisipasi dalam Hari Rabies Sedunia dengan mengadakan kegiatan pencegahan dan pengendalian rabies dengan koordinasi dan dukungan dari PAHO maupun WHO. Sebab kedua organisasi ini sejak 1983, telah mengoordinasikan program penghapusan rabies manusia yang ditularkan oleh anjing di Amerika Latin dan Karibia.
Program ini menekankan perawatan pra dan pasca pajanan tepat waktu, pengawasan dan diagnosis laboratorium, vaksinasi massal anjing, dan pendidikan kesehatan tentang kepemilikan hewan peliharaan yang bertanggung jawab.
Seperti dikutip dari laman Global Alliance for Rabies Control di alamat rabiesalliance.org, 28 September 2021 menjadi Hari Rabies Sedunia ke-15 dengan fokus perayaan membahas fakta dan menghilangkan mitos atau kesalahpahaman mengenai rabies. Secara singkat, tema tersebut mencoba mengingatkan pada isu-isu:
1. Berita palsu rabies dan dampak negatif terhadap upaya menekan penyakit rabies.
2. Keragu-raguan vaksin dan kesalahpahaman tentang vaksinasi. Dengan berbagi fakta tentang manfaat memvaksinasi hewan terhadap rabies, dan dengan memastikan bahwa orang yang terpapar menerima profilaksis pasca pajanan, menghilangkan mitos tentang vaksinasi rabies untuk memastikan bahwa setiap orang dilindungi, dan mendapat perawatan pasca infeksi.
DELFI ANA HARAHAP