TEMPO.CO, Jakarta - Investasi kini mulai tren di kalangan anak muda. Salah satu buktinya adalah banyaknya peminat untuk layanan investasi melalui OVO Invest.
Head of Corporate Communication OVO, Harumi Supit mengatakan tiga bulan setelah meluncurkan OVO Invest pada 1 Februari 2021, sudah lebih dari 450 orang bergabung dan mulai berinvestasi. "Jumlahnya terus meningkat hingga saat ini," kata Harumi dalam acara virtual perayaan empat tahun OVO bertema "Dukung Akselerasi Literasi dan Inklusi Keuangan serta Pemulihan Ekonomi Nasional dengan Semangat #BertransformasiBersamaOVO4Tahun" pada Selasa, 28 September 2021.
Harumi menjelaskan, salah satu daya tarik bagi generasi muda untuk berinvestasi adalah nilai investasi yang tidak terlalu tinggi. "Dengan Rp 10 ribu sudah bisa berinvestasi," ujarnya.
Selain itu, Harumi melanjutkan, anak muda juga ingin keleluasaan atau fleksibilitas dalam pencairan dana investasi mereka. "Jadi mereka bisa tarik kapan saja," ujarnya. Untuk jenisnya, saat ini yang tersedia adalah reksa dana pasar uang dan reksa dana pasar uang syariah.
Rentang usia anak muda yang "melek" investasi ini, menurut Hanum, mulai usia 25 sampai 45 tahun. "Sebagian besar investor pemula. Mereka awalnya coba-coba dan cocok," katanya.
(dari kiri) Pemilik UMKM Roti Eneng, Sarah Diana; Head of Corporate Communication OVO, Harumi Supit; dan Pelaku UMKM Super Sentimental Secret Theory, Ryan Ridhwan Arief, saat konferensi pers virtual ulang tahun OVO yang keempat pada Selasa, 28 September 2021. Dok. OVO
Mengutip Studi Perilaku Penggunaan Pembayaran Digital dan Layanan Keuangandi Indonesia 2021 oleh Kadence International Indonesia, sebanyak 63 responden mengaku familiar dengan fitur investasi di OVO. Dan 44 persen di antaranya menggunakan layanan tersebut.
Mengenai perilaku transaksi digital, survei yang sama menunjukkan delapan dari sepuluh pengguna OVO memesan makanan secara online. Dari sisi penetrasi, jumlah pengguna OVO laki-laki dan perempuan hampir seimbang. Rinciannya, 51 persen pengguna OVO laki-laki dan 49 persen perempuan.
Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra mengatakan OVO mengadopsi prinsip open ekosistem dan model terintegrasi untuk menciptakan lanskap pembayaran digital dan layanan keuangan yang inklusif. "Tidak hanya menjadi penghubung transaksi digital, seperti transportasi, pemesanan makanan, dan belanja online, layanan OVO saat ini telah berkembang mencakup asuransi, investasi, hingga pinjaman," ucap Karaniya.
Baca juga:
Waspadai Penipuan Investasi Forex dengan Robot Trading, Ini Ciri-cirinya