Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nyeri Dada Saat Makan, Apakah Ini Gejala Penyakit Jantung?

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Takafumi Yamashita
Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Takafumi Yamashita
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada orang yang merasa nyeri dada ketika sedang makan. Sementara nyeri dada adalah salah satu gejala penyakit jantung. Apakah dapat disimpulkan bahwa orang tersebut mengalami sakit jantung?

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Primaya Hospital Makassar, Bambang Budiono mengatakan nyeri dada saat makan bisa terjadi karena dua sebab. "Apakah nyeri dada akibat asam lambung atau nyeri dada akibat jantung," kata Bambang dalam diskusi daring bertema Hari Jantung Sedunia pada Rabu, 29 September 2021.

Bambang menjelaskan beda rasa nyeri yang dipicu oleh gangguan jantung dan nyeri dada akibat asam lambung. Nyeri dada yang disebabkan oleh gangguan lambung  umumnya disertai muntah, mual, sering bersendawa, buang angin, kembung, nyeri di ulu hati saat terlambat makan, dan rasa panas atau terbakar di dada atau heart burn. Kondisi ini terjadi karena regurgitasi asam lambung (makanan yang telah ditelan namun kembali ke kerongkongan atau mulut).

Gejala nyeri dada pada gangguan maag terjadi akibat produksi asam lambung berlebihan, peradangan pada bagian kerongkongan (esophagitis) akibat regurgitasi asam lambung. Ada pula karena iritasi atau luka pada mukosa (lapisan kulit dalam) lambung atau duodenum (bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong).

Logikanya, menurut dia, lambung bekerja keras karena harus memproses makanan yang masuk. Kerja keras itu membutuhkan energi. Artinya, lambung membutuhkan pasokan darah yang lebih banyak. Kondisi ini sama seperti saat seseorang berolahraga. Bagian tubuh yang bekerja lebih keras membutuhkan suplai darah lebih banyak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan begitu, jangan sampai terjadi penyumbatan dalam saluran atau pembuluh darah. "Kalau terjadi penyempitan pembuluh darah, maka orang tersebut akan merasa nyeri di dada," kata Bambang. Untuk memperkuat dugaan ada tidaknya penyempitan pembuluh darah koroner, pasien sebaiknya menjalani pemeriksaan penunjang, seperti rekam jantung, treadmill test, atau ekokardiografi.

Sementara nyeri dada yang dipicu karena gangguan jantung, Bambang melanjutkan, tak hanya terjadi ketika makan saja. Nyeri dada juga dapat terasa saat beraktivitas sederhana lainnya, seperti naik tangga.

Baca juga:
Identifikasi Long Covid, Waspada Gejala Fisik dan Psikis yang Masih Tersisa

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

8 jam lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

19 jam lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Mana yang Lebih Baik, Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

1 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
Mana yang Lebih Baik, Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

Masih seringkali terjadi kebingungan di banyak orang tentang apakah sebaiknya makan sebelum atau sesudah melakukan olahraga.


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

2 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Apa Manfaat Minuman Isotonik Ketika Berolahraga?

3 hari lalu

Jangan Asal Teguk Minuman Isotonik
Apa Manfaat Minuman Isotonik Ketika Berolahraga?

Minuman isotonik merupakan minuman yang memiliki komposisi yang menyerupai cairan tubuh manusia sehingga memperoleh tekanan osmosis yang seimbang.


Mengenal Jenis-jenis Olahraga Kardio

3 hari lalu

Ilustrasi jump squat. Foto: Freepik.com/diana.grytsku
Mengenal Jenis-jenis Olahraga Kardio

Konsep kardio berasal dari istilah "kardiovaskular" yang merujuk pada sistem jantung dan pembuluh darah dalam tubuh.


6 Olahraga ini Dapat Memulihkan Kebugaran Anda

3 hari lalu

Wanita menggunakan Skipping atau lompat tali. shutterstock.com
6 Olahraga ini Dapat Memulihkan Kebugaran Anda

Banyak orang yang rela mengikuti diet ketat, melakukan olahraga intens, bahkan menahan diri dari makanan favorit mereka demi meraih kebugaran tubuh.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

6 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.