TEMPO.CO, Jakarta - Jam tangan saat ini bukan hanya sekadar penunjuk waktu. Lebih dari itu, sikap menghargai momen yang menjadi dasar utama orang memiliki jam tangan. Momen dalam gaya hidup, fashion, merepresentasikan status sosial, atau untuk keperluan investasi juga menyiratkan seseorang mengoptimalkan momen dalam jam tangan.
Selain itu, dengan menggunakan jam tangan, pemakai memiliki akses prioritas atas kendali waktu langsung dari pergelangan tangan tanpa harus sibuk mencari waktu di telepon genggam atau peralatan lain. Sangat lumrah jika pemilik arloji tetap merawat jam miliknya walaupun mungkin modelnya sudah tidak sesuai zaman atau keadaan fisik yang tidak sempurna lagi.
Lantas, apa saja yang menjadi pertimbangan orang tetap memakai jam tangan, bahkan rela membelinya dalam harga yang tinggi serta bagaimana cara menikmati jam yang dimiliki? Berikut pendapat Hendra Kesuma, CEO Radatime.
Nilai estetika
Detail adalah hal yang paling penting sebuah jam tangan. Cukup satu goresan saja maka pembelian arloji pun bisa terancam batal. Sebuah aksesoris dengan level standar tinggi estetika yang tanpa toleransi adalah jam tangan. Hal yang paling menarik dalam jam tangan adalah keindahan estetika. Dari perpaduan warna hingga material, arsitektur hingga kesempurnaan konstruksi simetris, serta kecocokan di pergelangan tangan yang membuat pemakai merasa nyaman dan percaya diri.
Kesempurnaan konstruksi mikro
Jam tangan pantas mendapat label sebagai konstruksi mikro paling sempurna yang pernah ada. Ukuran komponen jam tangan umumnya memiliki satuan panjang milimeter atau 0.001 meter. Roda (gear) jam tangan dan komponen lain yang berukuran milimeter harus memiliki kesempurnaan dalam konstruksi dan sinergi sehingga arloji bisa berfungsi dengan baik dalam berbagai medan, seperti goncangan, air, temperatur, dan lainnya. Diperlukan keahlian tinggi dan akurasi sempurna untuk menciptakan sebuah jam tangan berkualitas. Oleh sebab itu, menikmati konstruksi jam tangan ibarat menikmati sebuah pabrik sempurna dalam ukuran mini.
Mahakarya sempurna
Mengamati jalannya jam tangan bisa memberi sebuah visualisasi kita sebenarnya memiliki waktu yang berlimpah. Detik demi detik perjalanan waktu yang ditampilkan oleh sebuah jam adalah porsi yang tepat bagi setiap orang untuk mencapai tujuan hidup masing-masing.
"Mengamati sebuah mahakarya dengan komponen-komponen sempurna yang bekerja sama untuk menghasilkan sebuah waktu adalah sebuah kenikmatan tersendiri yang berharga," ujarnya.
Kendali atas waktu
Jam tangan yang cocok umumnya dipakai bertahun-tahun, bahkan sampai generasi selanjutnya. Terasa menyatu dengan pemakai sehingga jam tangan juga disebut sebagai ekstensi atau perpanjangan tubuh manusia. Dengan adanya jam di pergelangan tangan, persiapan diri terasa lengkap dalam beraktivitas karena memiliki kendali atas waktu.
Nilai emosional
Jam tangan lebih memiliki nilai emosional dibanding sisi rasional. Memori dari momen-momen penting akan tercetus setiap kali mengenang jam tangan yang telah dipakai lama. Momen-momen penting yang terjadi dalam perjalanan hidup akan tercatat dalam jam tangan. Cukup lumrah kami mendengar pelanggan bercerita arloji miliknya akan tetap dirawat karena telah menemani perjalanan hidup.
"Waktu adalah hal yang paling berharga di hidup ini. Perjalanan produsen memproduksi penunjuk waktu tidak pernah berhenti biar pun dipandang sudah mencapai level irasional atau tidak logis," jelasnya.
Dia mencontohkan jam yang memiliki kerumitan 57 fungsi dari Vacheron Constantine dibanderol dengan harga di atas USD 5juta atau di atas Rp 70 miliar (kurs USD 1 = Rp 14.000). Dari sisi pengguna jam tangan, selain untuk keperluan fashion, gaya hidup dan , memiliki sebuah jam tangan adalah motivasi untuk menghargai waktu dalam melewati momen-momen yang bermakna.
Baca juga: Cara Pakai Jam Tangan Bisa Ungkapkan Rahasia Karakter Anda