Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bertengkar dengan Pasangan dan Berlanjut lewat Teks, Coba Lakukan Ini

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bertengkar. Shutterstock
Ilustrasi bertengkar. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin masih marah karena bertengkar dan ada perasaan tidak enak yang muncul di hati. Di satu sisi, Anda mungkin merasa tidak puas dan ingin kembali membahas hal tersebut atau mungkin merasa sangat bersalah karena telah melontarkan kata-kata yang menyakitkan.

Anda berusaha untuk membahas pertengkaran tersebut dengan mengirimkan pesan namun merasa bingung apa yang harus dikatakan atau bagaimana harus memulai. Menurut terapis Caroline Given, selalu lebih baik untuk menunggu sebelum mengirim pesan apapun. Dia menyarankan untuk menggunakan aplikasi notes jika ingin mengeluarkan salah satu emosi mentah tersebut.

“Berhentilah mengetik saat merasa sudah cukup tenang, baca kembali apa yang sudah ditulis dan kirim pesan tersebut, ” kata Given.

Dia juga menyarankan untuk tidak membiarkan apapun menunggu terlalu lama. “Komunikasi terbaik adalah saat ini dan transparan,” katanya.

Teks pertama setelah pertengkaran adalah yang penting. Ini mengatur apa yang akan terjadi selanjutnya. Jika tujuan adalah untuk memperbaiki hubungan dan memuluskan semuanya, Anda sebaiknya memilih kata-kata dengan bijaksana. Melansir Bustle, berikut delapan ide untuk mengirim pesan teks kepada pasangan setelah bertengkar.

Ketika merasa bersalah tentang apa yang dikatakan
“Aku ingin meminta maaf atas apa yang aku katakan/lakukan (masukkan tindakan atau perilaku tertentu). Aku pikir itu pasti telah menyakitimu dan aku benar-benar menyesali. Beri tahu apa yang bisa aku lakukan untuk memperbaikinya.”

Ketika merasa tidak didengar
“Aku merenungkan apa yang terjadi dan tidak merasa benar-benar memahami pandanganku tentang situasi tersebut. Kita tidak harus menyetujui segalanya tetapi penting perspektifku didengar dan divalidasi. Apa menurutmu kita punya waktu untuk membicarakannya?”

Ketika mengatakan sesuatu yang jahat
“Aku telah memikirkan tentang apa yang terjadi dan menyadari apa yang aku katakan itu menyakitkan. Aku ingin memberi tahu di masa depan akan lebih sadar akan kata-kata dan perilaku. Aku tidak pernah ingin menyakitimu atau tidak peka terhadap perasaanmu.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika belum siap untuk berbuat baik
“Aku memikirkan apa yang terjadi dan tidak merasa berada di tempat di mana kita dapat melakukan percakapan yang produktif tentang bagaimana melangkah maju. Aku akan menghubungi (masukkan waktu) untuk memberi tahu jika siap untuk menebus kesalahan atau masih membutuhkan lebih banyak waktu.”

Ketika hancur
“Aku hanya ingin memberitahu aku merasa sangat terluka. Ketika kamu melakukan (masukkan tindakan atau perilaku tertentu), aku merasa (masukkan emosi tertentu). Aku tidak berpikir bisa bergerak maju sampai mengakuinya dan menerima permintaan maaf atau perubahan.”

Ketika memiliki lebih banyak pertarungan dalam diri
“Meskipun tidak ingin meningkatkan ketegangan di antara kita lebih jauh, ada poin penting yang aku rasa tidak diakui ketika kita berselisih. (Sisipkan poin dan jelaskan mengapa itu penting dan relevan dengan hubungan tersebut).”

Saat ingin berbaikan
“Aku benci kita memiliki konflik yang membuat kita merasa kurang dekat satu sama lain. Bisakah kita mencari waktu untuk membicarakan hal-hal dan melihat bagaimana aku dapat menebus apapun yang aku lakukan secara khusus yang menyakitimu? Hubungan kita benar-benar penting.”

Ketika menyadari Anda bereaksi berlebihan
“Begitu tenang, aku merenungkan apa yang terjadi dan menyadari sekarang aku bereaksi berlebihan. Aku minta maaf karena harus menerima itu dan akan berusaha mengatur emosi dan berkomunikasi lebih baik di masa depan. Beri tahu jika ada yang bisa aku lakukan untuk menebusnya.”

Baca juga: Hindari 5 Hal Ini Saat Bertengkar dengan Pasangan, Bak Siram Minyak Tanah ke Api

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

17 jam lalu

Ilustrasi hadiah (Pixabay.com)
Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?


Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

18 jam lalu

Ilustrasi keluarga besar. shutterstock.com
Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

Saat berkumpul dengan keluarga besar di hari raya, para lajang biasanya dibombardir pertanyaan kapan nikah. Begini jawaban yang disarankan psikolog.


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

2 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

2 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperjuangan cinta, khususnya jika calon istri anak orang kaya. Berikut beberapa caranya.


Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

2 hari lalu

Ilustrasi wanita meminta maaf pada kekasih/pacar/pasangan. shutterstock.com
Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

Trauma yang tersisa berisiko merusak hubungan dan bedampak pada kemampuan untuk memilih secara emosional seseorang dalam hidupnya.


Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

Seperti juga perempuan, laki-laki pun punya banyak alasan untuk memutus hubungan cinta. Berikut di antaranya.


6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

5 hari lalu

Ilustrasi Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), istri terhadap suami. shutterstock.com
6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

Sikap-sikap berikut menunjukkan perempuan tak bisa jadi istri yang baik, bahkan hanya menyusahkan suami dan mengganggu hubungan.


Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

5 hari lalu

Ilustrasi bos dan karyawan. Foto: Freepik.com
Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.


Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

6 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Shutterstock
Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

Berikut hal-hal yang bisa menjadi daya tarik seseorang lebih dari sekedar penampilan fisik dan akan membuat hubungan bertahan lebih lama.


Ide Kencan dengan Pasangan Introvert, Tenang dan Penuh Keakraban

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan kencan. Foto: Unsplash.com/Nathan Dumlao
Ide Kencan dengan Pasangan Introvert, Tenang dan Penuh Keakraban

Tak seperti orang ekstrovert yang bisa kencan di mana pun, pasangan introvert lebih suka tempat yang tenang dan jauh dari keramaian. Berikut idenya.