Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker Usus Besar, Fakta dan Mitos yang Perlu Dipahami

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker usus (pixabay.com)
Ilustrasi kanker usus (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker masih menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Kanker dapat menyerang bagian tubuh mana pun, salah satunya usus.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kanker usus besar, berikut fakta dan mitos seputar kanker usus besar yang perlu dipahami.

Kanker usus terjadi tanpa gejala untuk stadium 1 dan stadium 2 - Fakta
“Umumnya, kalau bentuknya masih berupa polip walaupun sudah ada kanker di situ, bisa saja tanpa gejala,” kata Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, akademisi dan praktisi klinis FKUI/RSCM. “Tapi bisa juga dibalik. Artinya, kalau kebetulan memang bentuknya polip (awalnya polip yang besar) kemudian BAB-nya keras, dia sempat ada perdarahan, di situ kita lakukan kolonoskopi, bisa saja polipnya sudah kelihatan, itu bisa kita angkat.”

Inilah yang perlu diwaspadai bahwa penyakit ini memang dapat terjadi tanpa gejala. Gejalanya pun tumpang tindih. Karena itu, Ari mengingatkan untuk tidak menyepelekan susah buang air besar dan buang air besar yang disertai darah. ·

Sering kembung adalah gejala kanker usus - Mitos
Ari menjelaskan keluhan kembung biasanya berhubungan dengan masalah saluran cerna atas. “Tapi, sebenarnya pada pasien-pasien yang memang kanker ususnya sudah sampai menyumbat, akhirnya juga dapat menimbulkan kembung,” katanya.

Sejatinya, usus memiliki batas sehingga apabila tumor di dalam semakin besar dapat menyumbat usus dan menyebabkan kembung. Namun, secara umum kembung bukan gejala kanker usus.

Sakit di area panggul hingga pinggang juga merupakan salah satu gejala kanker usus - Mitos
Ari mengatakan apabila nyeri di area perut kanan atau kiri, ini bisa menjadi gejala. “Saya selalu bertanya kepada pasien, sakitnya itu apakah di atas pusar atau di bawah pusar? Kalau di bawah pusar, kemungkinan salah satunya karena adanya tumor di usus,” jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, sangat penting untuk mengetahui penyebab dan faktor risiko kanker usus, seperti usia di atas 60 tahun, faktor genetik, riwayat polip sebelumnya, gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan minum alkohol, obesitas, dan kurang makan sayur.

Apabila sudah terdiagnosis kanker usus, sebaiknya tidak melakukan pengobatan alternatif karena bisa memperburuk keadaan - Fakta
Saat terdiagnosis, kanker menunjukkan pertumbuhan yang sangat cepat sehingga apabila tidak ditangani dengan tepat dapat memperburuk kondisi pasien hingga berujung pada kematian.

“Kalau kanker ini stadiumnya masih 1 dan 2 dan dilakukan operasi, kita bilang survival rate untuk lima tahun ke depan itu 92 persen. Tapi ketika menemukan kasus itu pada kesempatan pertama tahu-tahu sudah menyebar di hati, berarti itu sudah stadium 4 atau di sekitar kelenjar getah bening itu stadium 3, maka survival rate untuk lima tahun hidupnya itu hanya sekitar 12 persen” katanya.

Oleh karena itu, Ari sangat menganjurkan untuk tidak melakukan pengobatan alternatif. Kanker usus adalah suatu penyakit yang dapat dicegah. Ia mengatakan orang dapat mencegahnya dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti tidak merokok dan tidak minum alkohol, mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, mengurangi makanan tinggi lemak, mengontrol berat badan, dan yang terpenting adalah tetap beraktivitas.

“Apabila memang ada keluhan-keluhan, segera berobat ke dokter dan bila memiliki orang tua dengan riwayat kanker usus besar, biasanya di atas usia 50 tahun dianjurkan untuk melakukan skrining dengan kolonoskopi untuk dipastikan apakah kita aman dari kanker atau tidak,” tuturnya.

Baca juga: Waspadai Kanker Usus Besar karena Kurang Serat

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.