TEMPO.CO, Jakarta - Peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 cabang olahraga angkat besi Eko Yuli Irawan, memberikan semangat kepada anak muda Indonesia yang ingin menjadi atlet. Menurutnya, salah satu kunci utama yang harus dimiliki calon atlet adalah mental yang kuat. "Atlet itu harus punya mental juara," katanya dalam konferensi virtual Apresiasi Prestasi Atlet Indonesia Bersama Herbalife Nutrition Indonesia, Senin 27 September 2021.
Eko Yuli Irawan bercerita bahwa sebenarnya tidak gampang menjadi seorang atlet profesional. "Ada banyak hal yang dikorbankan," kata Eko Yuli.
Ia membandingkan kegiatan harian para atlet dengan remaja lainnya. Para anak non atlet, mereka memiliki banyak waktu luang. Sehingga berbagai kegiatan seperti nongkrong, kongkow dan berkumpul dengan teman-teman lain mudah dilakukan. "Kami tidak seperti itu," kata Eko Yuli menambahkan.
Pria 32 tahun ini menjelaskan bahwa menjadi atlet harus dipersiapkan sejak muda. Atlet yang sudah mengoleksi 4 medali olimpiade itu pun mengatakan ketika orang lain enak bersantai, Eko Yuli Irawan dan kawan-kawannya harus menggunakan waktu istirahatnya mempersiapkan diri untuk mengikuti pertandingan. "Tidurnya lebih awal mengingat besok mesti bangun pagi dan latihan lagi. Artinya selain mental juara, atlet harus punya komitmen kuat," katanya menjelaskan.
Selain itu, penting pula memiliki tim yang bermental juara. Eko Yuli Irawan mengatakan para atlet tentunya membutuhkan pelatih dan pengurus yang memiliki tujuan yang sama. Visi yang seragam itu bisa mempermudah tim mencapai cita-citanya. "Pelatih dan atlet punya mimpi yang sama tapi pengurusnya nggak ada, ya nggak akan jadi juga. Jadi tiga serangkai ini harus punya kesamaan. Kuncinya di situ,” katanya.
Hal lain yang juga perlu untuk diperhatikan oleh para calon atlet profesional adalah gaya hidup dan nutrisi. Tentunya mereka harus menjalani gaya hidup sehat dan mengkonsumsi nutrisi yang tepat.
Atlet para balap sepeda (paracycling) Indonesia yang berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020 kemarin, Muhammad Fadli Imammudin menambahkan bahwa nutrisi yang tepat mendukung latihan dan performa atlet dalam meraih prestasinya. "Olahraga yang kami lakukan tidak hanya untuk sehat, tapi ada target yang harus dicapai. Maka olahraga harus diimbangi dengan suplemen, istirahat cukup dan latihan sesuai program. Dengan konsisten dan disiplin yang tepat maka akan hasilkan hal yg baik," katanya.
Konferensi Pers Virtual bertajuk Apresiasi Prestasi Atlet Indonesia Bersama Herbalife Nutrition Indonesia, Senin 27 September 2021/Herbalife
Deni, atlet dari cabang olahraga angkat besi mengajak anak muda Indonesia untuk tidak ragu bila ingin menjadi atlet profesional seperti dirinya. Penting pula untuk berbicara dengan orang sekitar seperti orang tua untuk sama-sama memberikan dukungan saat berlatih. " Jangan ragu untuk memulai tekuni, jalani dan seriusi. Jangan lupa bahwa untuk menjadi atlet perlu dimulai dari usia dini," katanya.
Untuk mengkampanyekan gaya hidup aktif sehat dengan asupan gizi seimbang dan olahraga, Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia Andam Dewi bangga menjadi mitra nutrisi bagi atlet Indonesia dengan memberikan asupan nutrisi harian selama berolahraga, selama kompetisi dan pasca kompetisi. Herbalife Nutrition Indonesia juga memberikan apresiasi berupa uang tunai, apparel kits dan smartwatch. Adapun atlet yang disponsori Herbalife Nutrition Indonesia pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 antara lain Eko Yuli Irawan dari cabang olahraga angkat besi, Deni dari cabang olahraga angkat besi, dan Muhammad Fadli Imammudin atlet para balap sepeda (paracycling) Indonesia yang berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020.
Andam Dewi mengatakan Herbalife Nutrition akan terus mengkampanyekan gaya hidup sehat melalui dukungan terhadap acara olahraga dan para atlet. "Kami berharap dukungan kami dapat membantu meningkatkan kinerja atlet dan menjadi bagian dari perjalanan kesuksesan mereka. Selain itu, dukungan kami dalam jangka panjang juga diharapkan berdampak besar bagi karir olahraga mereka,” kata Andam Dewi.
Baca: Atlet, Ofisial, dan Wisatawan PON XX Papua Mainlah ke Kampung Abar dan Doyo Lama