Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cari Tahu Soal Krisis Identitas, Istilah yang Sering Digunakan Milenialis

Reporter

image-gnews
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kata krisis identitas cukup populer dan sering bersliweran di media sosial. Kata ini cukup sering digunakan oleh para remaja yang tengah kebingungan akan dirinya sendiri di beberapa platform media sosial, seperti Instagram dan Twitter. 

Krisis identitas merupakan peristiwa perkembangan yang melibatkan seseorang mempertanyakan diri  sendiri atau keberadaan mereka di dunia. Konsep ini berasal dari karya psikolog perkembangan Erik Erikson, yang percaya bahwa pembentukan identitas adalah salah satu konflik terpenting yang dihadapi orang.

Bagaimana gejala krisis identitas?

Penting untuk dicatat bahwa krisis identitas bukanlah diagnosis yang sebenarnya. Sebaliknya, seseorang yang mengalami krisis identitas mungkin menemukan diri mereka disibukkan dengan pertanyaan-pertanyaan tertentu:

  • Apa yang saya sukai?
  • Apa keyakinan spiritual saya?
  • Apa nilai-nilai saya?
  • Apa peran saya dalam masyarakat atau tujuan hidup?
  • Siapa saya? 

Pertanyaan ini mungkin secara umum, atau berkaitan dengan hubungan, usia, dan/atau karier Anda.

Sementara setiap orang mempertanyakan rasa diri mereka dari waktu ke waktu, Anda mungkin mengalami krisis identitas jika Anda sedang mengalami perubahan besar atau waktu stres dalam hidup dan pertanyaan di atas mulai mengganggu kehidupan sehari-hari Anda.

Perlu diketahui bahwa memiliki perasaan negatif tentang diri sendiri atau hidup Anda dapat menjadi indikator kerentanan depresi. Jika Anda juga mengalami gejala depresi seperti suasana hati yang buruk, kehilangan minat, kelelahan, dan lekas marah, Anda harus berbicara ke dokter atau profesional kesehatan mental Anda.

Apa saja penyebab krisis identitas?

Orang cenderung mengalaminya di berbagai titik sepanjang hidup, terutama pada titik perubahan besar, termasuk:

  • Memulai hubungan baru
  • Mengakhiri pernikahan atau kemitraan
  • Mengalami peristiwa traumatis
  • Memiliki anak
  • Belajar tentang kondisi kesehatan
  • Kehilangan orang yang dicintai
  • Kehilangan atau memulai pekerjaan
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian juga menunjukkan bahwa ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi apakah seseorang mengalami apa yang sering disebut sebagai krisis paruh baya. Faktor-faktor tersebut termasuk masalah kesehatan, stres, dan dukungan sosial.

Memiliki kondisi kesehatan mental seperti depresi, gangguan bipolar, dan gangguan kepribadian ambang juga dapat meningkatkan kemungkinan mengalami krisis identitas.

Bagaimana cara mengatasinya?

Dalam banyak kasus, ada hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengatasi krisis identitas Anda sendiri. Beberapa hal yang mungkin berguna saat Anda menghadapi pertanyaan tentang identitas Anda meliputi:

  • Menjelajahi keyakinan dan minat Anda: Ketika Anda mempertanyakan diri Anda, akan sangat membantu untuk melihat ke dalam dan memikirkan hal-hal yang Anda sukai. 
  • Mempertimbangkan tujuan Anda: Luangkan waktu untuk memikirkan tujuan hidup Anda. Krisis identitas mungkin merupakan tanda bahwa beberapa kebutuhan saat ini tidak terpenuhi, jadi menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat membawa rasa kepuasan yang lebih besar dalam hidup Anda.
  • Minta dukungan: Memiliki teman dan keluarga untuk bersandar dapat membantu Anda. Jaringan dukungan sosial yang kuat adalah bagian penting dari kesejahteraan mental dan juga dapat menjadi cara untuk mendapatkan umpan balik dan dorongan yang Anda butuhkan untuk merasa nyaman dengan identitas Anda. 

Jika krisis identitas menciptakan tekanan yang signifikan dan mengganggu kemampuan Anda untuk berfungsi secara normal, dokter atau terapis Anda dapat merekomendasikan beberapa pilihan perawatan yang berbeda. Ini mungkin termasuk:

  • Psikoterapi: Terapi dapat membantu untuk mengatasi beberapa masalah mendasar yang mungkin berkontribusi pada krisis identitas Anda. Salah satu pendekatan yang dikenal sebagai terapi perilaku kognitif (CBT) bekerja untuk mengatasi pikiran dan perilaku negatif yang dapat menyebabkan masalah dengan pandangan Anda tentang diri sendiri.
  • Obat: Jika gejala Anda disertai dengan kecemasan atau depresi, dokter Anda mungkin juga meresepkan obat untuk membantu kondisi tersebut.

VALMAI ALZENA KARLA 

Baca: Krisis Identitas karena Karantina Diri Cek Sebabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

1 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

2 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

2 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

3 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

3 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

5 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

7 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

11 hari lalu

Sebuah potret Kim Jong-hyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jonghyun SHINee, terlihat di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan,  19 Desember 2017. Penyanyi utama dari boy band ini mati diduga bunuh diri. AP
Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.


Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

11 hari lalu

Kim Jonghyun, personel grup SHINee ditemukan tewas tak bernyawa di apartemennya di kawasan Cheongdamdong. Jonghyun memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menghirup gas kriket batubara. Instagram/@kjonghyun.018
Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida