Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Marah-marah Bisa Memicu Stroke, Diabetes dan Penyakit Jantung

Reporter

image-gnews
Ilustrasi perempuan marah. Shutterstock
Ilustrasi perempuan marah. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Marah adalah emosi yang wajar. Manusia memang sudah dibekali dengan potensi emosi yang seperti itu, seperti halnya kita bisa bahagia, senang, takjub atau sikap yang emosi biasa-biasa saja.

Dalam pandangan yang berkembang di kalangan orang Jawa bahkan, seseorang bisa marah tanpa terlihat sekalipun bahwa dia sedang marah.

Lalu bagaimana seharusnya kita mengelola rasa marah yang kita rasakan? Apakah perlu diluapkan? diluapkan seperti gelombang tsunami? atau dipendam tapi ibarat bara dalam sekam?      

Secara ilmiah dan medis, kemarahan adalah sebuah emosi kuat yang jauh lebih baik jika dapat dikontrol. Jika rasa marah tidak dapat dikelola dengan baik, efeknya dapat merugikan Anda dan orang-orang di sekitar Anda.

Marah-marah juga dapat berujung pada argumen, perkelahian fisik, hingga kekerasan baik terhadap orang lain maupun diri sendiri. 

Bukan hanya dapat mempengaruhi emosi dan cara seseorang menghadapi suatu situasi yang dihadapinya, kemarahan yang kerap dirasakan oleh seseorang dapat menimbulkan senyawa kimia yang mempengaruhi metabolisme tubuh.

Perubahan ini dapat berakibat buruk pada berbagai sistem tubuh, di antaranya:  

Penyakit jantung koroner

Dikutip dari laman NCBI, emosi yang negatif berpengaruh pada kondisi seperti aterosklerosis atau penyakit jantung koroner. Kemarahan berdampak langsung pada penyakit kardiovaskular dan sistem saraf simpatik. Pembebasan hormon stres dapat menimbulkan peristiwa semacam modifikasi hemodinamik dan metabolik, masalah vaskular, dan gangguan irama jantung.

Perilaku bulimia

Emosi negatif adalah salah satu aspek terkait pasien dengan bulimia. Hubungan antara emosi negatif dan perilaku gangguan makan sebagian bergantung pada variabel kepribadian, seperti impulsivitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peningkatan tingkat kemarahan dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan pasien untuk makan dan memuntahkannya. Impulsivitas berperan dalam menjembatani hubungan antara kemarahan dan kemungkinan untuk makan berlebihan.

Diabetes

Kemarahan diasosiasikan dengan terjadinya diabetes tipe 2 melalui dua potensi mekanisme: gaya hidup yang tidak sehat lalu berujung pada obesitas dan/atau aktivasi sistem saraf simpatis, yang mengarah pada respons inflamasi oleh interleukin-6, dikutip dari Golden Hill et.al.  

Tidak ada hubungan langsung antara kemarahan secara keseluruhan dengan risiko diabetes, tetapi individu dengan karakter temperamen memiliki 34 persen peningkatan risiko terkena diabetes dibandingkan mereka yang berada di level rendah.

Stroke

Dikutip dari laman Everyday Health, salah satu penelitian menyebutkan seseorang berisiko tiga kali lebih tinggi untuk terkena stroke akibat penyumbatan pembuluh darah atau pendarahan di otak selama dua jam setelah seseorang mengalami ledakan kemarahan. Orang dengan aneurisma di salah satu arteri otak berisiko enam kali lebih tinggi memecahkan aneurisma setelah ledakan kemarahan.  

Belajar untuk mengendalikan kemarahan dan emosi negatif dapat dilakukan dengan berbagai cara. Contohnya, menjauhi situasi yang membuat Anda stres sampai Anda merasa jauh lebih baik, menerima emosi yang Anda rasakan, mencari tahu apa yang membuat Anda marah, lakukan kegiatan fisik seperti berolahraga, dan menceritakan perasaan anda kepada orang yang dipercaya.

DINA OKTAFERIA 

Baca juga: Marah Jangan Dipendam, Kendalikan dan Salurkan dengan Cara yang Tepat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

13 jam lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

6 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

10 hari lalu

Ilustrasi anak menulis (Pixabay.com)
Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

Ada beragam cara orang meluapkan amarah. Menulis perasaan negatif dan membuangnya dianggap bisa atasi amarah.


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

18 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

29 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

29 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Apakah Marah dan Berkata Kasar Bisa Membatalkan Puasa?

34 hari lalu

Berikut ini dalil dan penjelasan tokoh agama terkait apakah marah dan berkata kasar dapat membatalkan puasa di bulan Ramadan. Foto: Canva
Apakah Marah dan Berkata Kasar Bisa Membatalkan Puasa?

Berikut ini dalil dan penjelasan tokoh agama terkait apakah marah dan berkata kasar dapat membatalkan puasa di bulan Ramadan.


Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan Tubuh Menurut Psikiater

20 Februari 2024

Ilustrasi meditasi. puer-chay.ru
Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan Tubuh Menurut Psikiater

Psikiater mengatakan berpikir positif dapat menyehatkan tubuh dan membantu menyelesaikan masalah dengan lebih fokus.


Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

19 Februari 2024

Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com
Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

Banyak hal terkait menangis dari sisi ilmiah, termasuk melepaskan hormon bahagia yang membantu mengobati luka dan meredakan stres. Adakah gunanya?


Gampang Marah Hanya karena Hal Sepele, Pakar Sarankan Hal Berikut

16 Februari 2024

Ilustrasi pasangan bertengkar/cekcok. Shutterstock.com
Gampang Marah Hanya karena Hal Sepele, Pakar Sarankan Hal Berikut

Marah hanya karena hal sepele sebenarnya wajar tapi kalau semakin gampang marah dan lebih sering, pasti ada yang tak beres dalam diri Anda.