Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Gunakan Earphone, Terapkan Aturan 60-60 Agar Telinga Anda Tidak Tuli

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Earphone Plantronics BackBeat GO 410. TEMPO/Fajar Januarta
Earphone Plantronics BackBeat GO 410. TEMPO/Fajar Januarta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan earphone sudah menjadi kewajiban saat ini. Tanpa menggunakan earphone, pengalaman mendengarkan multimedia khususnya musik seperti menjadi tidak maksimal.

Tidak jarang, saking keasyikannya mendengarkan multimedia melalui earphone, pengguna menjadi tidak sadar bahwa waktu penggunaan earphone-nya sudah lama. Padahal, penggunaan earphone hanya disarankan selama satu jam dengan volume 60 persen atau 80-90 desibel.

Jika memang Anda ingin menggunakan eraphone lebih dari yang disarankan, maka biarkan telinga Anda untuk beristirahat sejenak. “Misalnya selama 15 menit. Dengan melepas earphone, telinga sudah beristirahat,” kata Soekirman Soekin, Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan Bedah Kepala Leher, seperti dikutip dari tempo.co, 24 Maret 2017.

Soekirman juga menganjurkan untuk mendengarkan sesuatu yang memang disukai saja sehingga dapat mendengarkannya dengan konsentrasi penuh. Alasannya, menurut Soekirman, otak akan tetap bekerja meski kita tidak benar-benar menikmati atau mendengarkan lagu. Akibatnya. Otak akan kelelahan.

Selain itu, Soekirman menyarankan untuk menggunakan earphone dengan bahan yang lembut sehingga liang telinga tidak lecet.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Damayanti Soetjipto, Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Kepala Leher. Damayanti menyarankan untuk menggunakan earphone khusus yang dapat memblokir suara atau background yang tidak diingini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Damayanti bahkan juga menyarankan untuk menghindari earphone. Menurut dia, alat-alat tersebut dapat meningkatkan suara lebih dari 9 desibel karena diletakkan dekat sekali dengan organ pendengaran.

Namun, menurut Damayanti, jika Anda tetap ingin menggunakan earphone, Anda harus memperhatikan kunci aman, yakni 60-60. “Artinya, batasi volume pada 60 persen dari volume maksimal dan mendengarkan paling lama 60 menit,” kata Damayanti.

NAUFAL RIDHWAN ALY 

Baca juga: Sering Gunakan Headset, Ini Intensitas yang Baik bagi Pendengaran

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

18 hari lalu

Ilustrasi wanita mendengarkan musik di kafe. shutterstock.com
Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

Dokter THT menjelaskan kebiasaan mendengarkan musik dengan suara keras menggunakan earphone dapat memicu gangguan pendengaran.


Apple akan Memperluas Lini Airpods dengan Dua Model Baru, Ini Detailnya

19 hari lalu

Apple AirPods Pro 2 (Apple)
Apple akan Memperluas Lini Airpods dengan Dua Model Baru, Ini Detailnya

Apple disebut merencanakan perombakan untuk jajaran earphone nirkabel populernya, AirPods, pada akhir tahun ini.


Long Weekend, Jasamarga Catat Peningkatan Volume Lalu Lintas di Jabotabek dan Jawa Barat

25 hari lalu

Pengendara mobil tengah memasukki gerbang tol otomatis dikawasan Cengkareng, Jakarta, 14 Mei 2017. Sistem transaksi nontunai bisa diterapkan di semua gerbang tol pada Oktober nanti. Tempo/Tony Hartawan
Long Weekend, Jasamarga Catat Peningkatan Volume Lalu Lintas di Jabotabek dan Jawa Barat

Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional mencatat peningkatan volume peningkatan volume lalu lintas di sekitar Tol Jabotabek dan Jawa Barat pada 28 Maret 2024.


Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

25 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

Radang telinga yang paling sering dialami anak adalah otitis media akut, di mana infeksi rongga hidung menyerang secara cepat.


4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

30 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

Kehilangan pendengaran bukan hanya masalah pada lansia. Anak muda pun bisa mengalaminya. Berikut empat tanda perlunya periksakan telinga.


Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

32 hari lalu

Alat bantu dengar. ANTARA/Lucky R.
Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

Dokter THT menjelaskan alat bantu dengar yang digunakan pasien dengan gangguan pendengaran tidak bisa dipakai seumur hidup. Ini alasannya.


Tips Aman Gunakan Perangkat Audio agar Tak Sebabkan Gangguan Pendengaran

34 hari lalu

Ilustrasi perempuan mendengarkan musik. Pixabay.com/sweetlouise
Tips Aman Gunakan Perangkat Audio agar Tak Sebabkan Gangguan Pendengaran

Berikut tips pemakaian perangkat audio yang aman dan nyaman dari dokter agar tidak menyebabkan gangguan pendengaran.


Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

38 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

Masyarakat perlu edukasi pentingnya mencegah gangguan pendengaran agar semua panca indera tetap sehat sehingga produktif dalam banyak hal.


Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

39 hari lalu

Implan Koklea. Lohguanlye.com
Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

Implan koklea untuk memperbaiki pendengaran memiliki risiko efek samping dan komplikasi yang minim sehingga relatif aman untuk dilakukan.


Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

40 hari lalu

Ilustrasi senam aerobic. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.