Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembaharu Muda akan Buat Parade Mural untuk Dukung Penurunan Prevalensi Perokok

Reporter

image-gnews
Anak muda melakukan aksi sehat pengendalian tembakau di Lapangan Monas pada 2017, dengan mengumpulkan ribuan puntung rokok di Jabodetabek yang menyebabkan sejuta masalah. Foto: Dok. Lentera Anak.
Anak muda melakukan aksi sehat pengendalian tembakau di Lapangan Monas pada 2017, dengan mengumpulkan ribuan puntung rokok di Jabodetabek yang menyebabkan sejuta masalah. Foto: Dok. Lentera Anak.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 17 anak muda yang terpilih sebagai Pembaharu Muda  dari 15 kota/kabupaten akan mengadakan rencana aksi kampanye dan advokasi mendukung penurunan prevalensi perokok anak. Mereka tergabung dalam Pembaharu Muda 3.0 yang telah mengikuti pelatihan selama lima hari sejak 27 September- 1 Oktober 2021.

Kegiatan aksi mereka akan digelar di 15 kota/kabupaten sepanjang Oktober - November 2021. Di Pembaharu Muda 3.0 mereka digembleng untuk menciptakan pemimpin muda yang peduli, berkomitmen, dan berperan bersama organisasi dan komunitasnya untuk penurunan prevalensi perokok di Indonesia melalui kampanye, advokasi, dan aksi bersama," kata Ketua Lentera  Anak,Lisda Sundari dalam siaran pers yang diterima Tempo, Sabtu, 9 Oktober 2021. 

Jebolan pelatihan Pembaharu Muda difasilitasi Yayasan Lentera Anak sejak 2016 untuk mengadakan serangkaian aksi kampanye dan advokasi penyadaran agar berhenti merokok. Mereka juga bekerja sama dengan pemerintah di daerahnya untuk mendukung implementasi Perda Kawasan Tanpa Rokok atau KTR. Sebelumnya, Pelatihan Pembaharu Muda 1.0 telah diadakan pada 2016 kepada 20 anak muda terpilih dari 17 kota/kabupaten, dan pada 2019 diadakan Pelatihan Pembaharu Muda 2.0 kepada 20 anak muda terpilih dari 20 kota/kabupaten.

Lisda menyampaikan sejumlah pertimbangan mengapa Lentera Anak fokus memberikan pelatihan dan memfasilitasi kaum muda. “Kaum muda adalah agenda strategis pembangunan dan perubahan, mereka memiliki Powerful voice dan kredibilitas. Mereka juga memiliki energi dan vitalitas, genuine dan tidak memiliki kepentingan politis,” ujarnya.

Karyawan beraktivitas di depan display rokok yang ditutupi kain putih di salah satu minimarket di Jakarta, Selasa 14 September 2021. Pemprov DKI Jakarta akan melakukan penutupan display serta poster produk rokok di seluruh pusat perbelanjaan yang bertujuan menekan angka perokok di ibukota. Penutupan display produk rokok tersebut dilakukan berdasarkan Seruan Gubernur DKI Jakarta nomor 8 tahun 2021 tentang Pembinaan Kawasan Dilarang Merokok. TEMPO/Muhammad Hidayat

Menurut Lisda, urgensi mengadakan Pelatihan Pembaharu Muda didorong permasalahan pelik di Indonesia, saat kaum muda merupakan target pemasaran industri rokok untuk mendapatkan perokok pengganti (replacement smoker) demi keberlangsungan bisnisnya. Hal ini dibuktikan melalui serbuan iklan, promosi dan sponsor rokok yang semakin massif, baik di luar ruang, di dalam ruang, maupun di televisi dan media sosial yang gencar dilakukan industri rokok hingga saat ini.

Lentera Anak, kata Lisda, melihat kaum muda dapat mengambil peran yang lebih strategis untuk meningkatan kesadaran dan menggalang dukungan masyarakat. Mereka juga berperan dalam mempengaruhi kebijakan agar berpihak kepada pemenuhan hak kesehatan anak dan kaum muda.

“Karena itu, kaum muda perlu didukung, diberdayakan dan dilibatkan dalam berbagai upaya edukasi, kampanye dan advokasi yang bertujuan melindungi anak dan kaum muda dari target pemasaran industri rokok,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Youth Empowerment Officer Lentera Anak, Rama Tantra menuturkan, sejak lima tahun lalu, Lentera Anak telah melibatkan dan mendukung inisiatif lebih dari seratus anak muda dari berbagai organisasi di seluruh Indonesia. Mereka melakukan berbagai kegiatan dan upaya pengendalian tembakau, mulai dari tingkat kota/kabupaten, nasional hingga tingkat global.

Rama mencontohkan, pada 2016 misalnya, Pembaharu Muda 1.0 bergerak bersama komunitasnya di 17 kota/kabupaten melakukan Kampanye Surat untuk Presiden selama Maret – Mei 2016 ke sekolah-sekolah, kampus, lingkungan RT/RW, Karang Taruna dan Pramuka di sekitar mereka. Tujuannya satu: mengumpulkan dukungan agar Presiden RI mengaksesi FCTC atau Framework Convention on Tobacco Control. FCTC adalah konvensi pengendalian tembakau yang disepakati negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Dari Kampanye Surat untuk Presiden tersebut terkumpul 11.022 surat sebagai dukungan agar Presiden mengaksesi FCTC. Surat itu diserahkan saat peringatan Hari Anak Nasional 2016 kepada Presiden Jokowi melalui Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani. Sejumlah Pembaharu Muda 1.0 juga aktif melakukan audiensi kepada pemangku kepentingan di kotanya masing-masing untuk mendorong terbitnya regulasi pelarangan iklan, promosi dan sponsor rokok. 

Pada 2019, Pembaharu Muda 2.0 melakukan kampanye, Satu Puntung Sejuta Masalah pada November 2019 dengan mengajak 75 organisasi dan melibatkan 700 orang, sebagian besar berusia 14-25 tahun. Hanya dalam waktu satu bulan terkumpul lebih dari 200 ribu puntung rokok.

Selain itu, Pembaharu Muda 2.0 juga tercatat menggerakkan kampanye delapan koma tujuh yang berkomitmen mendorong  jumlah perokok anak turun menjadi 8,7 persen pada 2024 dengan melakukan Revisi PP 109/ 2012 yang diamanatkan oleh Perpres No.18/2020.  Sejumlah Pembaharu Muda 2.0, antara lain Sarah Muthiah Widad, Fathi Muhammad, Janitra dan Julio Adam juga menjadi inisiator terbentuknya Indonesian Youth Council for Tobacco Control (IYCTC) atau Dewan Muda Indonesia untuk Pengendalian Tembakau.

Adapun Pembaharu Muda 3.0 yang baru saja tiba di daerahnya masing-masing akan mengadakan rencana aksi bersama komunitas dan organisasinya. Salah satunya, mereka menggelar kampanye Parade Mural Hari Kesehatan Nasional yang akan dimulai pertengahan Oktober mendatang, hingga peringatan Hari Kesehatan Nasional pada 12 November.

Baca juga: Menagih Janji Presiden untuk Lindungi Anak Indonesia dari Iklan Rokok

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

4 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

7 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

8 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

9 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

12 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

27 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

27 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.


11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

27 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.


Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

28 hari lalu

Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

34 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.