Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Kesehatan Mental Sedunia: Sejarah dan Tema Tahun Ini

image-gnews
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) atau Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tahunnya pada 10 Oktober. Peringatan ini dimaksudkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat umum akan pentingnya kesehatan jiwa.

Sejarah Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dimulai pada tahun 1992 sebagai kegiatan tahunan Federasi Kesehatan Mental Dunia (WFMH) oleh Wakil Sekretaris Jenderal kala itu, Richard Hunter. Melansir dari laman WFMH, HKJS awalnya tidak memiliki tema khusus. Pada tiga tahun pertama, peringatan HKJS ditandai dengan dua jam siaran televisi secara global melalui sistem satelit badan informasi Amerika Serikat.

Pada 1994, atas saran Sekretaris Jenderal Eugene Brody, HKJS memiliki tema pertama yakni "Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia". Setahun kemudian, peringatan HKJS ditandai dengan berbagai peristiwa internasional, mulai dari serangkaian acara selama sebulan di Mesir, konferensi yang diadakan oleh Federasi Prancis untuk Kesehatan Mental di Kementerian Kesehatan, hingga perayaan komunitas di Kepulauan Mikronesia kecil di Pasifik.

Tahun ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengeluarkan Buku Panduan tentang Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021. Dalam buku panduan tersebut, disebutkan bahwa tema HKJS 2021 adalah “Mental Health in An Unequal World” atau Kesetaraan Dalam Kesehatan Jiwa Untuk Semua.

Di masa pandemi Covid-19, masalah kesehatan mental terus meningkat. Lebih dari 60 persen orang mengalami depresi, dengan lebih dari 40 persen disertai dengan ide bunuh diri. Selain itu, lebih dari 60 persen mengalami gejala ansietas dan lebih dari 70 persen dengan gangguan stres pasca trauma.

Sayangnya, tingginya masalah kesehatan jiwa belum diimbangi dengan ketersediaan fasilitas pelayanan dan pengobatan kesehatan jiwa. Studi menyebutkan bahwa hanya sekitar 27 persen partisipan yang pernah mengakses layanan kesehatan mental Kemenkes telah melakukan berbagai upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) maupun orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ).

Sebagai upaya promotif dan preventif kesehatan mental, Kemenkes mengadakan kegiatan webinar pada peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan dalam tiga sesi, yakni sesi anak remaja, dewasa lansia dan NAPZA.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Catatan redaksi: 

Jika Anda memiliki pemikiran bunuh diri atau mengetahui ada orang yang mencoba bunuh diri, segera hubungi psikolog dan psikiater terdekat. Akses laman www.intothelightid.org/cari untuk mendapatkan layanan kesehatan mental. Pertolongan pertama bagi orang dengan pemikiran bunuh diri juga dapat dibaca di www.intothelightid.org/tolong.

Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri juga dapat menghubungi Yayasan Pulih di nomor telepon (021) 78842580. Ada pula Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan di nomor telepon (021) 500454, dan LSM Jangan Bunuh Diri di nomor telepon (021) 9696 9293.

SITI NUR RAHMAWATI

Baca juga:

3 Tips Belanja Sebagai Bentuk Self-Care Jaga Kesehatan Mental

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

2 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

3 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Wanita Tewas Usai Lompat dari Apartemen di Pluit, Tinggalkan Surat dan Kerap Mengurung Diri

3 hari lalu

Lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Laguna Tower A Pluit Jakarta Utara pada Senin, 25 Maret 2024. Foto: ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Utara
Wanita Tewas Usai Lompat dari Apartemen di Pluit, Tinggalkan Surat dan Kerap Mengurung Diri

Seorang wanita berinisial PT, 22 tahun, tewas usai melompat dari apartemen di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin sore kemarin.


Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.


Jangan Abai dengan Orang Sekitar, Ini Cara Deteksi Orang Alami Stres

9 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Jangan Abai dengan Orang Sekitar, Ini Cara Deteksi Orang Alami Stres

Salah satu cara mendeteksi orang yang sedang dilanda stres adalah dengan melihat bagaimana aktivitas sehari-hari orang tersebut.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

11 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

11 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Jangan Anggap Remeh, Membereskan Barang Bermanfaat bagi Kesehatan Mental

12 hari lalu

Ilustrasi penataan rumah yang rapi. (Sumber: arsitag.com)
Jangan Anggap Remeh, Membereskan Barang Bermanfaat bagi Kesehatan Mental

Seorang dokter praktik keluarga, Faith Coleman, mengatakan ada banyak konsekuensi signifikan dari ruangan yang berantakan terhadap kesehatan mental.


Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

13 hari lalu

Bagi Anda yang ingin menonton drama dengan tema thriller, beberapa list drama Korea detektif berikut ini bisa jadi pilihan. Ada banyak plot twist. Foto: Canva
Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

Menonton drama Korea atau drakor terus menerus dalam satu waktu bisa mengundang bahaya bagi kesehatan mental. Apakah itu?