Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lima Gangguan Mental yang Kerap Dialami Remaja

image-gnews
Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com
Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Remaja menjadi kalangan yang rentan mengalami masalah kesehatan mental. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi rumah tangga, masalah dengan teman sebaya, tekanan untuk menjadi mandiri hingga perundungan atau bullying.

Melansir dari laman Verywell Family, berikut merupakan 5 masalah kesehatan mental yang kerap dialami remaja:

  1. Depresi

Menurut lembaga Penyalahgunaan Zat dan Administrasi Layanan Kesehatan Mental   (SAMHSA) Amerika Serikat, dalam surveinya tahun 2015 ditemukan sekitar 8 persen remaja usia 12 hingga 17 tahun mengalami depresi. Masalah kesehatan mental ini lebih mungkin dialami oleh remaja perempuan. Dari keseluruhan remaja yang mengalami depresi, setengahnya melaporkan gejala yang sangat mempengaruhi kehidupan sosial atau akademik mereka.

  1. Anxiety Disoreder

Menurut  National Institute of Mental Health, sekitar 8 persen remaja usia 13 hingga 18 tahun mengalami anxiety disorder atau gangguan kecemasan. Masalah ini dapat menyebabkan remaja kesulitan bersosialisasi dan mengganggu pendidikan mereka. Biasanya, bentuk pengobatan untuk gangguan kesemasan adalah terapi bicara.

  1. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, sekitar 9 persen anak-anak usia 2 hingga 17 tahun didiagnosis dengan ADHD. Ada tiga tipe ADHD, yakni tipe hiperaktif, lalai dan impulsif. Remaja dengan ADHD tipe hiperaktif cenderung kesulitan untuk duduk diam dan berhenti bicara, sementara remaja dengan ADHD tipe lalai cenderung sulit fokus dan mudah terganggu. Selain terapi dan pemberian obat-obatan, peran orang tua juga penting dalam mengelola gejala ADHD.

  1. Oppositional Defiant Disorder (ODD)

Menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, 1 hingga 16 persen remaja mengalami ODD. Masalah kesehatan mental ini ditandai dengan pembangkangan ekstrem, agresi verbal dan fisik serta dendam. Jika tidak segera diobati, remaja dengan ODD dapat menunjukkan gangguan perilaku yang jauh lebih serius.

  1. Eating Disorder
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut National Institute of Mental Health, sekitar 2,7 persen remaja usia 13 hingga 18 tahun mengalami eating disorder. Gangguan mental yang termasuk sebagai eating disorder antara lain anoreksia, bulimia dan binge eating disorder (BED). Anoreksia ditandai dengan pembatasan makanan yang ekstrim dan penurunan berat badan, bulimia ditandai dengan makan berlebih dan kecenderungan untuk mengeluarkan kembali makanan tersebut dengan muntah atau menggunakan obat pencahar, sementara gangguan mental BED ditandai dengan makan makanan dalam jumlah besar pada satu waktu.

SITI NUR RAHMAWATI

Baca juga:

Hari Kesehatan Mental Sedunia: Sejarah dan Tema Tahun Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Manfaat Box Breathing, Teknik Pernapasan untuk Meredakan Stres

2 jam lalu

Ilustrasi bernapas. (zebrapen.com)
Manfaat Box Breathing, Teknik Pernapasan untuk Meredakan Stres

Box breathing bermanfaat mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati


Lionel Messi Donasikan Jersey Argentinanya ke Yayasan Selena Gomez

2 jam lalu

Penyerang Inter Miami CF Lionel Messi (10) terlihat di hadapan penggemar di dampingi pengawal pribadinya, Yassine Chueko (kiri) setelah pertandingan melawan Los Angeles FC di Stadion BMO, 3 September 2023.  Kredit Wajib: Kirby Lee-USA TODAY Sports
Lionel Messi Donasikan Jersey Argentinanya ke Yayasan Selena Gomez

Sebagai ucapan terima kasih atas dukungan kepada timnya, Lionel Messi melelang jerseynya untuk donasi kepada yayasan milik Selena Gomez.


Mahasiswi Baru Tewas Terjatuh dari Lantai 4, UMY: Sempat Ikuti Pendampingan Psikolog

6 jam lalu

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dok. UMY
Mahasiswi Baru Tewas Terjatuh dari Lantai 4, UMY: Sempat Ikuti Pendampingan Psikolog

Mahasiswa semester satu UMY asal Bandar Lampung itu diduga mengalami depresi.


Ini Komplikasi dan Cara Pengobatan Penyakit Hashimoto seperti Dialami Leona Lewis teman Duet Putri Ariani

12 jam lalu

Ilustrasi tiroid. Shutterstock
Ini Komplikasi dan Cara Pengobatan Penyakit Hashimoto seperti Dialami Leona Lewis teman Duet Putri Ariani

Penyakit Hashimoto dapat menyebabkan komplikasi masalah kesehatan. Begini cara pengobatan penyakit yang diderita Leona Lewis, teman duet Putri Ariani.


Polisi dan Warga Sergap Segerombolan Remaja di Bekasi, Sita 2 Celurit dan 1 Golok

12 jam lalu

Ilustrasi tawuran pelajar. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi;
Polisi dan Warga Sergap Segerombolan Remaja di Bekasi, Sita 2 Celurit dan 1 Golok

Polres Metro Bekasi mengumumkan telah menangkap enam remaja yang hendak tawuran di Jalan Pasar Cibenda, Kampung Tegal Kadu, Serang Baru.


Tak Cuma Dapat Ikan, Memancing Baik bagi Kesehatan Mental

14 jam lalu

Ilustrasi memancing. ANTARA/Ampelsa
Tak Cuma Dapat Ikan, Memancing Baik bagi Kesehatan Mental

Penelitian menemukan memancing bisa menurunkan risiko depresi, kecemasan, pikiran untuk bunuh diri, dan kondisi mental lainnya.


Teori soal OCD Menurut Ilmuwan, Kapan Perlu Bantuan Medis?

2 hari lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Teori soal OCD Menurut Ilmuwan, Kapan Perlu Bantuan Medis?

Meski gejala ringan atau ada kebiasaan seperti perfeksionis, OCD tetap butuh diagnosa klinis serta bantuan medis.


Kisah Mahasiswa Unair Lulus Tanpa Skripsi, Berkat Rancang Aplikasi Cegah Risiko Depresi

3 hari lalu

Nidya Almira, mahasiswa lulusan Psikologi UNAIR angkatan 2018.  Foto: Dok. Pribadi
Kisah Mahasiswa Unair Lulus Tanpa Skripsi, Berkat Rancang Aplikasi Cegah Risiko Depresi

Nidya Almira Xavier Herda Putri, mahasiswi Fakultas Psikologi Unair lulus kuliah lewat jalur non-skripsi. Ia ikuti konversi skripsi dari PKM Karsa Cipta aplikasi self-care berbasis kecerdasan buatan.


7 Manfaat Memakan Kunyit Mentah sebagai Lalapan: Mengurangi Nyeri Haid hingga Turunkan Berat Badan

4 hari lalu

Ilustrasi kunyit. Pixabay
7 Manfaat Memakan Kunyit Mentah sebagai Lalapan: Mengurangi Nyeri Haid hingga Turunkan Berat Badan

Kunyit mampu menurunkan risiko terjangkit penyakit kronis sampai dapat menurunkan berat badan. Simak khasiat lainnya.


Efek Media Sosial pada Remaja dan 5 Cara Mengatasinya

4 hari lalu

Ilustrasi anak makan sambil bermain gadget. Kuali.com
Efek Media Sosial pada Remaja dan 5 Cara Mengatasinya

Studi menunjukkan bahwa penggunaan media sosial berlebihan bisa berisiko tinggi bagi kesehatan mental remaja.