TEMPO.CO, Jakarta - Masalah asam lambung sering diiringi perasaan mual, terbakar, kembung, atau bersendawa setelah makan. Pemicu asam lambung naik bisa karena makanan hingga stres.
Tetapi, ada juga kebiasaan buruk yang bisa memicu asam lambung naik, seperti dilansir dari gastroconsa.com berikut.
Terlalu banyak karbohidrat dan gula
Sebagian besar makanan dengan karbohidrat akan memicu gas dan kembung. Secara umum, karbohidrat seperti gula dan serat difermentasi saat dipecah di usus besar. Proses ini menciptakan penumpukan gas di usus besar, menyebabkan kembung yang sangat tidak nyaman. Bahkan, makanan sehat pun bisa mengandung karbohidrat, seperti beberapa jenis buah, sayuran, biji-bijian, dan produk susu.
Jadi, saat membuat pilihan yang sehat, Anda mungkin masih mengalami gas dan kembung yang tidak terduga setelahnya. Kemudian, ada laktosa, gula dalam susu yang menyulitkan sebagian besar orang untuk mencernanya. Orang dengan intoleransi laktosa mengembangkan gas, kembung, dan ketidaknyamanan setelah mengonsumsi produk susu.
Pengganti gula
Bahkan makanan berlabel bebas gula dapat menyebabkan reaksi gas saat dicerna. Alkohol gula, seperti xylitol, sorbitol, dan manitol adalah pemanis rendah kalori yang digunakan untuk membuat makanan bebas gula tertentu. Meskipun rendah kalori, mereka tetap memiliki beberapa efek samping dari gula sejati. Mereka cenderung menyebabkan gas dan gejala usus lain karena tak mudah diserap.
Minuman berkarbonasi
Soda atau bir mengandung karbon dioksida. Itulah yang membuat Anda bersendawa. Dan gas apapun yang tidak disendawakan akan berakhir di usus, menyebabkan kembung.
Makan porsi besar
Makanan porsi besar meregangkan perut, yang tidak hanya membuat kenyang dan kembung tetapi juga memberi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah (LES). LES adalah otot yang membuka dan menutup untuk memungkinkan makanan bergerak turun ke perut. Terlalu banyak tekanan pada LES dapat menyebabkannya terbuka, memungkinkan isi perut bocor kembali ke kerongkongan. Asam lambung yang bocor menyebabkan mulas.
Makan larut malam atau berbaring setelah makan
Tidur siang setelah makan kenyang mungkin terdengar menggoda tetapi juga bisa menyebabkan refluks asam. Apalagi jika mengonsumsi makanan berlemak. Berbaring berarti tidak lagi memiliki manfaat gravitasi untuk membantu menjaga isi perut. Asam lambung lebih mungkin bocor melalui LES saat berbaring. Jika harus berbaring, miring ke kiri atau meninggikan tubuh bagian atas dapat membantu menjaga isi perut tetap pada tempatnya.
Makanan berlemak atau gorengan
Makanan berlemak lebih lambat dicerna dan menghabiskan waktu lebih lama di perut daripada makanan lain. Ini memicu perut untuk memproduksi lebih banyak asam. Lebih buruk lagi, makanan berlemak memiliki efek relaksasi pada LES, membuat lebih mungkin asam ekstra dapat bocor ke kerongkongan dan membuat mulas.
Terlalu banyak alkohol
Alkohol memicu peningkatan produksi asam lambung dan melemaskan LES, menyebabkan mulas. Alkohol juga mungkin tidak sesuai dengan sistem pencernaan. Mengetahui tubuh dan bagaimana reaksinya terhadap makanan tertentu adalah kunci untuk membuat pilihan yang memungkinkan Anda menikmati makanan tanpa rasa takut.
Baca juga: Cegah Masalah Asam Lambung dengan Perbaikan Gaya Hidup