Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Monstera, Hati-hati Tanaman Hias ini Bisa Jadi "Monster" Jika Dimakan

Reporter

image-gnews
Tanaman hias dari genus monstera yang populer di kalangan penjual dengan nama janda bolong. Tanaman ini sedang ramai diperbincangkan oleh warganet karena harganya melangit hingga mencapai Rp 100 juta. Pixabay
Tanaman hias dari genus monstera yang populer di kalangan penjual dengan nama janda bolong. Tanaman ini sedang ramai diperbincangkan oleh warganet karena harganya melangit hingga mencapai Rp 100 juta. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi banyak masyarakat yang mengoleksi tanaman, salah satu tanaman yang digemari adalah Monstera. Tanaman ini banyak penggemarnya karena mudah dalam perawatannya. Selain itu, tanaman ini juga memberikan efek menyejukan ruangan. 

Melansir laman proflowers.com, monstera tumbuh alami di hutan hujan Amerika Tengah, khususnya dari Meksiko sampai Panama. Melansir laman gardenista.com, tanaman hias ini masuk dalam keluarga Araceae. Tanaman ini memiliki kekhasan pada bentuk daunnya yang memiliki lubang yang menyerupai tetesan air. 

Selain memiliki lubang, tanaman ini memiliki ukuran daun yang lebar. Melansir laman bloomscape.com, celah dan lubang ini memiliki nama fenestrasi. Namun, pada tanaman monstera muda, daun belum memiliki lubang seperti Monstera dewasa. 

Melansir laman gardenista.com, terdapat spekulasi mengenai lubang yang berada pada daun tersebut menurut para peneliti. Pertama, lubang ini semakin memaksimalkan luas permukan daun, sehingga tumbuhan dapat menangkap sinar matahari dengan baik. Kedua, lubang tersebut memudahkan air hujan untuk melewati daun dan mengurangi kerusakan pada tanaman karena air hujan. Oleh karena itu, tanaman ini memiliki nama lain Hurricane Plant yang berarti Tanaman Berbadai.

Tanaman Monstera dikenal sebagai tanaman dalam ruangan. Monstera cocok untuk diletakkan di ruangan karena tidak membutuhkan banyak sinar matahari. Walaupun tanaman ini menyukai terkena cahaya, namun mereka tidak bisa terpapar cahaya secara langsung. 

Oleh karena itu, tanaman ini perlu dijauhkan dari jendela atau bagian rumah yang langsung terpapar oleh sinar matahari. Jika tanaman Monstera terkena paparan secara langsung, daun-daun tanaman ini dapat menguning. Serta, tanaman ini cocok pada suhu ruangan 23-25°C pada siang hari dan 15°C pada malam hari. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tanaman Monstera memiliki lebih dari 50 jenis, namun terdapat jenis yang paling digemari yaitu Monstera Deliciosa. Jenis ini dapat menghasilkan buah yang bentuknya menyerupai awalan jagung. Namun, buah ini dapat menyebabkan iritasi mulut jika dimakan sebelum matang.

Selain itu, daun monstera mengkilap karena memiliki lapisan yang menyerupai lilin. Lapisan ini dapat membantu membersihkan debu-debu di ruangan dengan merangkap debu-debu yang ada.

Namun, tanaman monstera ini mengandung calcium oxalates yang dapat berbahaya bagi makhluk hidup jika termakan. Oleh karena itu, tanaman ini sebisa mungkin dijauhkan dari anak-anak ataupun hewan peliharaan. Hal ini agar tanaman ini tidak termakan oleh mereka. 

JACINDA NUURUN ADDUNYAA 

Baca: Monstera dan 9 Tanaman Hias Mini untuk Menyegarkan Rumah Mungil

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

2 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

3 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

3 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

7 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


5 Kiat Mudik Bersama Anak

19 hari lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan mobil . TEMPO/Subekti
5 Kiat Mudik Bersama Anak

Perjalanan mudik bersama anak menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika menghadapi kebutuhan dan kenyamanan buah hati


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

21 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

22 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza


Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

27 hari lalu

Seorang tentara Israel berjalan di dekat truk bantuan dengan pasokan kemanusiaan yang menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

Para hakim (ICJ) dengan suara bulat memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan pasokan makanan pokok ke Gaza


Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

34 hari lalu

Warga binaan mengemas kue kering buatannya di Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Setiap bulan Ramadhan warga binaan di lapas tersebut membuat kue kering untuk parsel Lebaran dengan produksi berkisar 50 toples yang kemudian dijual ke berbagai toko maupun konsumen perorangan melalui pasar digital dengan harga Rp65 ribu hingga Rp85 ribu per toples. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

Kue kering bisa cepat tengik apabila tidak disimpan dengan benar. Berikut cara menyimpan kue kering.


Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

37 hari lalu

Ilustrasi barang bukti perang sarung. Dok. Humas Polri
Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.