Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala Katarak yang Perlu Diperhatikan

Reporter

image-gnews
ilustrasi operasi katarak by istimewa
ilustrasi operasi katarak by istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Katarak terjadi ketika lensa bola mata berubah menjadi keruh sehingga menurunkan kemampuan penglihatan hingga kebutaan. Kekeruhan ini disebabkan terjadinya reaksi biokimia yang menyebabkan koagulasi protein lensa.

Seiring bertambahnya usia, protein di dalam lensa dapat menggumpal, mengubah lensa dari bening menjadi keruh. Perilaku tertentu dapat menempatkan risiko yang lebih tinggi menderita penyakit katarak, termasuk menghabiskan waktu terlalu banyak di bawah sinar matahari tanpa pelindung mata, merokok, gula darah tinggi, menggunakan obat steroid, hingga paparan radiasi.

Di Indonesia, mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan, 80 persen kebutaan disebabkan oleh katarak, sehingga penting untuk mengetahui gejalanya. Berikut gejala-gejala katarak yang perlu diketahui, dilansir dari Healthline. Jika memiliki salah satu gejala berikut, segera konsultasikan dengan dokter mata.

Penglihatan buram
Kebanyakan katarak berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun. Penglihatan mungkin tampak sedikit buram. Efek ini biasanya meningkat seiring waktu.

Penglihatan di malam hari terganggu
Saat terus berkembang, katarak mulai menjadi gelap dengan semburat kuning atau coklat. Ini mulai mempengaruhi penglihatan malam dan membuat aktivitas malam hari, seperti mengemudi, menjadi lebih sulit. Jika menduga menderita katarak, berhati-hatilah di malam hari dan jangan mengemudi saat penglihatan terganggu.

Mata sangat sensitif terhadap cahaya terang
Sensitivitas cahaya adalah gejala umum katarak. Silau cahaya terang bisa menyakitkan, terutama bagi yang menderita katarak subkapsular posterior, menurut Mayo Clinic. Jenis katarak ini dimulai di bagian belakang lensa, menghalangi jalur cahaya dan sering mengganggu penglihatan membaca.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melihat lingkaran cahaya di mana-mana
Kekeruhan lensa dapat menyebabkan difraksi cahaya yang masuk ke mata. Hal ini dapat menyebabkan lingkaran cahaya muncul di sekitar sumber cahaya. Cincin di sekitar lampu, terkadang dalam berbagai warna, dapat membuat pengemudi menjadi sangat sulit. Ini adalah alasan lain mengapa mengemudi di malam hari, terutama saat ada lampu jalan dan lampu depan, bisa berbahaya jika menderita katarak.

Lebih sering ganti kacamata
Jika sering membutuhkan kacamata atau lensa kontak yang lebih kuat, Anda mungkin menderita penyakit katarak. Sering mengganti kacamata tidak akan menyelesaikan masalah. Ada baiknya untuk menemui dokter mata jika penglihatan berubah dengan cepat. Anda mungkin menderita katarak atau kondisi mata lain yang akan mendapat manfaat dengan perawatan segera.

Kemampuan membedakan warna berkurang
Saat katarak berkembang, gumpalan protein yang mengaburkan lensa bisa berubah menjadi kuning atau kecoklatan. Hasilnya, semua cahaya yang masuk ke mata memiliki warna kuning. Ini hampir seolah-olah Anda mengenakan kacamata penahan sinar UV, yang menghalangi cahaya biru dan ungu, juga mengubah cara membedakan warna.

Melihat dua atau lebih gambar dari satu objek
Difraksi dari kekeruhan lensa pada katarak sebenarnya dapat membuat Anda melihat dua atau lebih gambar dari satu objek. Banyak hal yang dapat menyebabkan penglihatan ganda, disebut juga diplopia, antara lain tumor otak, pembengkakan kornea, sklerosis ganda, stroke, dan katarak.

Baca juga: Katarak di Usia Muda, Penyebabnya Bisa dari Kandungan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

12 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

14 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

16 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

32 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.


Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

34 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

35 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

37 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dokter memberikan tips mengatasi mata merah. Namun bila tak juga sembuh maka harus diperiksakan ke dokter mata karena efeknya bisa serius.


5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

37 hari lalu

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.


Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Kebutaan? Begini Penjelasannya

38 hari lalu

Ilustrasi pria minum alkohol. campusdiary.co.ke
Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Kebutaan? Begini Penjelasannya

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan masalah penglihatan, termasuk kebutaan.


Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

44 hari lalu

Pemeriksaan katarak. Dok. KMN EyeCare
Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

BPJS Kesehatan menjamin pembiayaan operasi katarak bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS).