Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waktu dan Intensitas Olahraga yang Tepat Supaya Tidur Lebih Cepat dan Lelap

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi wanita lari di atas treadmill. Freepik.com
Ilustrasi wanita lari di atas treadmill. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga biasanya dilakukan pada pagi atau sore hari. Sebagian orang memilih olahraga di pagi hari supaya segar dan semangat. Sementara yang lain memilih olahraga di sore hari sekaligus menutup aktivitas.

Terlepas memilih olahraga pagi atau sore, sejatinya ada waktu olahraga yang dapat menunjang kualitas tidur seseorang. Mengutip Healthline, para peneliti di Universitas Concordia, Kanada, melakukan riset yang berhubungan dengan efek olahraga dengan intensitas tinggi terhadap kualitas tidur.

Para peneliti menemukan bahwa olahraga dengan intensitas tinggi dua jam atau lebih sebelum tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Artinya, beri jeda istirahat setelah olahraga dan sebelum tidur. dengan begitu, orang tersebut akan tidur lebih cepat dan lama.

Sebaliknya, hati-hati dengan olahraga menjelang tidur. Olahraga sebelum tidur justru berdampak negatif bagi kesehatan. Aktivitas yang mepet ini meengakibatkan seseorang membutuhkan waktu lebih lama untuk tidur dan tidur dalam durasi yang lebih singkat.

Untuk mendapatkan kesimpulan tadi, para peneliti dari Universitas Concordia melakukan tinjauan literatur yang berhubungan dengan topik ini di enam database ilmiah utama. Mereka mengidentifikasi 15 percobaan yang melibatkan 194 orang. Para peserta berusia 18 sampai 50 tahun, dalam keadaan sehat, dan dapat tidur nyenyak

Setiap studi menggunakan pengukuran objektif dan subjektif. Pengukuran objektif melalui polisomnografi atau pemeriksaan untuk mendiagnosis ada tidaknya gangguan tidur pada seseorang. Dalam tes ini, peneliti merekam gelombang otak, kadar oksigen dalam darah, denyut jantung, frekuensi pernapasan, serta pergerakan kaki dan mata.

Sementara pengukuran subjektif berarti peserta menilai bagaimana olahraga intensitas tinggi mempengaruhi tidur mereka. Tim kemudian menganalisis data dan salah satu temuannya adalah bagaimana waktu olahraga mempengaruhi tidur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika olahraga berakhir setidaknya dua jam sebelum tidur, maka orang akan tertidur lebih cepat dan tidur lebih lama. Kondisi ini terutama berlaku bagi mereka yang lebih banyak duduk. Namun apabila waktu jeda antara olahraga dengan tidur kurang dari dua jam, maka yang terjadi sebaliknya. Mereka butuh waktu lama untuk tidur dan durasi tidur lebih singkat.

Para peneliti juga menemukan olahraga selama 30 hingga 60 menit meningkatkan onset atau waktu terlelap dan durasi tidur. Salah satu jenis olahraga yang paling disarankan adalah bersepeda. Dan olahraga dengan intensitas tinggi, kapan pun dilakukan, akan menurunkan rapid eye movement (REM) atau fase akhir tidur yakni bermimpi.

Profesor bidang olahraga dan ilmu olahraga dari Wayne State University's College of Education, Tamara Hew-Butler mengatakan, olahraga dengan intensitas tinggi mengakibatkan respons sistem saraf simpatik yang kuat atau dikenal dengan respons melawan atau lari. Ini adalah respons yang alami karena tubuh berusaha mempertahankan diri dari "tantangan" tingginya intensitas olahraga. Tandanya adalah detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan, kian memburu.

Jadi, orang yang selesai berolahraga dengan intensitas tinggi, maka tubuhnya akan terjaga dulu dalam beberapa waktu. Bukan lantas capek lalu ingin istirahat atau tidur. Sebab itu, ahli gizi dengan spesialisasi nutrisi olahraga dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Yasi Ansari mengatakan, olahraga dengan intensitas tinggi sebelum tidur malah akan mengganggu tidur.

Yasi Ansari menyarankan setiap orang menyesuaikan kebiasaan olahraga dengan kondisi tubuh masing-masing. "Ketahui kapan, jenis olahraga apa, berapa lama durasi olahraga, dan berapa lama jeda waktu antara olahraga dengan tidur yang cocok untuk tubuhmu," kata Ansari.

Baca juga:
7 Perubahan dalam Rutinitas Harian untuk Meningkatkan Metabolisme

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jaga Kesehatan dengan Menerapkan Waktu Tidur Ideal

15 jam lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
Jaga Kesehatan dengan Menerapkan Waktu Tidur Ideal

Berikut waktu tidur ideal agar kesehatan tubuh terus terjaga. Jangan tidur terlalu malam bila tak ada kepentingan khusus.


Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

2 hari lalu

Ilustrasi tidur di dalam mobil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

Tidur singkat atau power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan jauh dengan kendaraan. Kenapa penting?


Penelitian Ungkap Kualitas Tidur Wanita Lebih Buruk dari Pria, Ini Pemicunya

2 hari lalu

Wanita mengalami susah tidur atau insomnia. Freepik.com/Jcomp
Penelitian Ungkap Kualitas Tidur Wanita Lebih Buruk dari Pria, Ini Pemicunya

Penelitian menunjukkan hampir 60 persen perempuan mengalami insomnia. Kualitas tidur mereka diklaim lebih buruk dari lawan jenis.


7 Tips Tidur Nyenyak di Pesawat

3 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang kelas ekonomi. Freepik.com/DC Studios
7 Tips Tidur Nyenyak di Pesawat

Beberapa tips ini bisa Anda lakukan jika ingin tidur nyenyak di pesawat.


Bukan Hanya Kopi, Ini 7 Rekomendasi Minuman untuk Perjalanan Malam saat Arus Balik

4 hari lalu

Iced Matcha Latte. Shutterstock
Bukan Hanya Kopi, Ini 7 Rekomendasi Minuman untuk Perjalanan Malam saat Arus Balik

Perjalanan arus balik Lebaran menjadi momen melelahkan. Saat melakukan perjalanan malam, Begadang mungkin tak terhindarkan.


Jangan Remehkan Tidur Singkat untuk Kesehatan Saat Jalani Arus Mudik

4 hari lalu

Ilustrasi tidur di dalam mobil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Jangan Remehkan Tidur Singkat untuk Kesehatan Saat Jalani Arus Mudik

Praktisi Kesehatan Masyarakat Ngabila Salama mengatakan tidur singkat atau yang lebih dikenal dengan power nap dapat membantu menjaga kesehatan


5 Minuman yang Dapat Mencegah Microsleep

5 hari lalu

Ilustrasi pengemudi mulai mengantuk karena microsleep. Sumber: toyota.astra.id
5 Minuman yang Dapat Mencegah Microsleep

Ada sejumlah minuman yang dapat membantu mencegah microsleep dengan memberikan dorongan energi dan meningkatkan kewaspadaan.


Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

8 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

11 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

15 hari lalu

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga. Foto: Canva
10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga.