TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Penglihatan Sedunia berlangsung setiap Kamis pada minggu kedua Oktober. Hal ini mengingatkan kita untuk memperhatikan kesehatan mata demi menjaga kemampuan melihat. Salah satu upaya dalam merawat penglihatan adalah memeriksa mata secara berkala atau vision screening.
"Vision screening adalah upaya mengidentifikasi ada tidaknya masalah penglihatan yang tidak terdeteksi pada pemeriksaan mata biasa," tulis The Eye Institute, Ohio, Amerika Serikat, dalam laman resminya yang dikutip pada Kamis, 14 Oktober 2021. Artinya, pemeriksaan penglihatan ini bukan sekadar mengetahui apakah seseorang dapat melihat dan membaca huruf dalam jarak tertentu atau membedakan warna.
Vision screening dilakukan oleh seorang optamologist atau dokter spesialis mata. Pemeriksaan tidak sekedar mengetahui ketajaman mata atau buta warna, melainkan juga ada atau tidaknya gangguan penglihatan seperti glaukoma, katarak, atau masalah pada retina. Vision screening juga mencakup pemeriksaan secara menyeluruh, seperti tekanan dan kadar gula darah yang dapat memicu gangguan penglihatan.
The Eye Institute menyatakan, pada dasarnya setiap pasien vision screening harus melewati dua tahap pemeriksaan. Pertama, tes ketajaman visual. Pada tahap ini, seseorang diminta membaca sebaris huruf pada grafik melalui sebuah perangkat. "Huruf-hurufnya akan semakin kecil dan kian jauh ke bawah," tulis The Eye Institute. Kemudian mata kiri dan mata akan akan diuji satu per satu dengan cara menutup salah satunya. Vision skrining ini untuk mengetahui kemampuan penglihatan seseorang pada jarak tertentu.
Tahap kedua adalah pemeriksaan lampu selah. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mikroskop yang menggunakan garis cahaya terang atau celah, untuk membantu dokter memeriksa anatomi mata bagian depan. Pemeriksaan tersebut memungkinkan dokter mata dapat melihat kornea, lensa, iris, serta bagian antara kornea dan iris. Sebelum menjalani pemeriksaan dengan mikroskop, pupil mata akan dilebarkan dengan cairan yang diteteskan di tengah bola mata.
Pada beberapa klinik mata atau rumah sakit mata, terdapat vision screening yang memberlakukan pemeriksaan tekanan mata. Pemeriksaan ini untuk mendeteksi kelainan tekanan mata yang menjadi salah satu gejala glaukoma. Pemeriksaan tekanan mata dilakukan dengan cara memberi tembakan angin di bagian depan bola mata.
Setelah itu, tahap vision screening berikutnya bergantung pada keluhan dan hasil pemeriksaan dasar tadi. Sebab itu, setiap orang akan menjalani vison screening yang berbeda. Contoh, penderita gangguan penglihatan akibat katarak akan menjalani proses pemeriksaan yang berbeda dengan yang mengalami glaukoma.
Meski ribet dan sedikit menyakitkan, vision screening perlu untuk memelihara penglihatan. Melalui vision screening, kelainan mata dapat ditangani lebih dini, sehingga potensi kehilangan penglihatan dapat dihindari. Dan Hari Penglihatan Sedunia tahun ini mengkampanyekan pentingnya vision screening sebagai perawatan utama mata.
Baca juga:
Hari Penglihatan Sedunia, Upaya Ekstra Penyandang Low Vision Menjaga Mata