Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Polusi Udara, Simak Saran Dokter Paru

Reporter

image-gnews
Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)
Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara merupakan kondisi udara mengandung komponen-komponen berbahaya melebihi standar baku mutu. Kondisi ini bisa terjadi di dalam maupun luar ruangan, misalnya bersumber dari kendaraan, bakaran sampah, industri, dan lainnya. Pada kesehatan paru dan pernapasan, polusi udara bisa berefek akut, mulai dari iritasi mukosa, iritasi saluran napas atas dan bawah, peningkatan serangan asma, hingga risiko keracunan gas beracun.

Sementara dampak jangka panjang meliputi penurunan fungsi paru, kanker paru, hingga kematian. Data memperlihatkan, sekitar 2 miliar orang di dunia saat ini terkena pajanan bahan berbahaya di dalam ruangan dan 1,2 juta orang menghirup polusi udara di luar ruangan. Indonesia pada 2021 bahkan termasuk dalam 10 besar negara dengan polusi udara terburuk di dunia.

Ada beberapa cara membantu meminimalkan terkena pajanan polusi udara. Salah satunya mengurangi aktivitas di luar ruangan pada saat kualitas udara tidak sehat. Udara tak sehat memiliki air quality index lebih dari 150, menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP (K).

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Rujukan Respirasi Nasional Persahabatan Jakarta itu juga menyarankan menghindari aktivitas fisik berat, termasuk olahraga apabila berada di luar ruangan.

"Apabila beraktivitas di luar ruangan, hindari kawasan atau area polusi udara," katanya.

Kalaupun harus keluar, Anda bisa memantau kualitas udara secara realtime, menggunakan masker atau respirator untuk mengurangi masuknya partikel ke dalam saluran napas dan paru. Terlebih pada masa pandemi COVID-19, disarankan rutin mengganti masker setidaknya 4 jam sekali dan saat kondisinya sudah basah dan menimbulkan rasa tak nyaman, sekaligus menjaga efektivitas masker dalam melindungi diri dari paparan virus corona.

"Pemakaian masker bedah maksimal 4 jam, respirator paling lama 8 jam diganti. Setelah digunakan, putus talinya," tutur Agus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apabila berkendara mobil pribadi, tutuplah semua jendela dan nyalakan AC dengan mode resirkulasi. Kemudian, saat berada di dalam ruangan, jagalah kualitas udara tetap baik dengan tidak menambah polusi udara, misalnya tidak merokok, menyalakan lilin, perapian, atau sumber api lain. Agus menyarankan penggunaan tanaman dalam ruangan yang mempunyai kemampuan air purifier atau peralatan penjernih udara bisa untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan tetap baik.

Selain itu, lakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti konsumsi makanan bergizi, perbanyak asupan sayur dan buah-buahan, beristirahat cukup, mencuci tangan, dan tidak merokok.

Dalam mengurangi polusi, selain upaya dari individu, pemerintah juga berperan melakukan upaya-upaya memperbaiki kualitas udara, antara lain dengan menggalakkan dan menerapkan uji emisi kendaraan bermotor yang memasuki perkotaan, terutama untuk kendaraan umum atau angkutan barang.

Selain itu, melaksanakan dan menerapkan pemantauan emisi polusi udara dari industri dan memberikan hukuman tegas bagi industri tidak ramah lingkungan, mendorong pembukaan pembangkit listrik tenaga alternatif seperti tenaga angin, tenaga ombak, atau tenaga matahari untuk mengurangi emisi polusi udara dari pembangkit listrik.

Upaya lain yakni membuat dan mengkampanyekan penggunaan kendaraan ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik, termasuk kendaraan umum dengan tenaga listrik, serta meningkatkan penanaman pohon-pohon dan menambah area hijau di seluruh wilayah untuk menambah paru-paru kota.

Baca juga: Pakar Ingatkan Perlunya Respirator untuk Tangkal Polusi Udara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 jam lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

1 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

1 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

2 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

6 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

7 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

8 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

10 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

10 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

12 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.