TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat mungkin menganggap drama Korea sekadar hiburan. Padahal, di balik itu drakor memiliki sejumlah dampak positif, mulai dari ekonom hingga kesehatan masyarakat.
Disadari atau tidak, sejumlah serial dari Korea sengaja mengkampanyekan isu melalui jalan cerita. Lebih jauh, tak sedikit pula yang memberikan edukasi mengenai kesehatan, baik fisik maupun jiwa.
Di sisi lain, tanpa disangka sebelumnya, beberapa drama juga turut andil dalam sektor pariwisata. Tak hanya pelancong dalam negeri, sejumlah tempat yang menjadi latar syuting drama pun dibanjiri wisatawan mancanegara. Berikut ulasannya.
Tingkatkan kesadaran donor organ
Pada musim kedua, "Hospital Playlist" mengangkat isu donor organ dalam sejumlah episode. Karena hal tersebut, dikutip dari Naver, berdasarkan keterangan Organisasi Donor Darah dan Organ Nasional di Korea Selatan, terdapat 16.231 orang yang mendaftarkan diri sebagai pendonor, dari 1 Juli hingga 11 Agustus 2021. Jumlah tersebut naik tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2020. Di sisi lain, dalam jangka waktu seminggu, jumlah pendaftar donor organ pun bertambah sebanyak 7.042 orang. Angka itu mengalami peningkatan sebelas kali lipat dibanding 2020.
Lebih sadar akan isu kesehatan mental
Di samping menjadi hiburan, drama Korea sedikit banyak juga turut meningkatkan kepedulian masyarakat akan isu kesehatan mental. Salah satu drama adalah "It's Okay, That' Love". Serial yang dibintangi oleh Jo In-sung dan Gong Hyo-jin ini mendapatkan apresiasi dari Komunitas Riset Skizofrenia Korea lantaran mengedukasi penonton tentang penyakit mental seperti skizofrenia, gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan Sindrom Tourrette, serta bagaimana perjuangan para penderita penyakit tersebut.
Minat belajar bahasa Korea naik
Minat belajar bahasa Korea meningkat gara-gara serial "Squid Game". Aplikasi belajar bahasa Duolingo melaporkan ada 76 persen kenaikan pengguna baru yang belajar bahasa Korea di Inggris dan 40 persen di Amerika Serikat.
"Peningkatan popularitas global musik, film, dan televisi Korea meningkatkan permintaan belajar bahasa Korea. Sekarang mereka adalah bagian dari fenomena global, belajar bahasa Korea telah menjadi aktivitas yang keren," ungkap juru bicara Duolingo, Sam Dalsimer.
Penjualan produk naik
Gara-gara "Squid Game" juga, sepatu Vans slip-on putih diburu banyak kalangan. Angka penjualan bahkan meroket hingga 7.800 persen.
"Saat ini, Vans slip-on putih telah mengalami lonjakan penjualan 7.800 persen sejak 'Squid Game' ditayangkan perdana di Netflix pada 17 September 2021," ujar Sole Supplier.
Tak cuma sampai di situ, menurut laporan dari Variety, di Amazon baju training atau setelan olahraga berwarna hijau yang dikenakan para pemain serial itu telah masuk dalam jajaran produk terlaris. Harga jual setelan tersebut ialah USD 29 atau sekitar Rp 412 ribu.
Terbukanya pintu kerja sama dengan negara lain
Drama "Descendants of The Sun" yang diperankan oleh Song Joong-ki dan Song Hye-kyo turut andil dalam semakin baiknya hubungan Cina dengan Korea Selatan. Serial tersebut membuat penjualan produk Korea di Cina meningkat dan banyak perusahaan Cina yang tetarik berinvestasi di Korea. Dikutip dari The Malay Mail Online, mantan presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, mengatakan drama "Descendants of the Sun" memang memiliki dampak positif pada ekspor, seperti kosmetik, fashion, dan makanan.
Tingkatkan potensi pariwisata
Populernya "Winter Sonata" pada awal dekade 2000-an membuat masyarakat dunia mengenal dan tertarik untuk mengunjungi Pulau Nami di Korea Selatan. Dari catatan Organisasi Turisme Korea, sejak drakor tersebut diputar di Jepang saja, wisatawan mancanegara meningkat menjadi 4,3 juta pada 2005. Mereka yang berkunjung umumnya napak tilas ke sejumlah lokasi syuting drama maupun film Korea yang ditonton.
Baca juga: Putus Cinta tanpa Drama, Begini Caranya