Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penelitian Ungkap Kelebihan Diet Mediterania Hijau

Reporter

image-gnews
Ilustrasi sayuran. Unsplash.com/Inigo De la Maza
Ilustrasi sayuran. Unsplash.com/Inigo De la Maza
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism (2021) menyebutkan orang dengan hormon ghrelin tinggi, yang bisa didapat melalui diet mediterania hijau, memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes dan penyakit metabolik lain.

Ghrelin dijuluki sebagai hormon lapar yang dapat merangsang nafsu makan. Hormon ini diproduksi di dalam perut dan meningkat semalaman saat kita tidur, diet, puasa, dan kemudian turun lagi setelah makan.

Peneliti serta ahli jantung di Universitas Ben-Gurion Negev dan Pusat Medis Universitas Soroka di Beer-Sheva, Dr. Gal Tsaban, mengatakan hormon ghrelin memiliki peran penting dalam menjaga kadar glikemik dan metabolisme selama kondisi puasa berkepanjangan. Ghrelin dapat memicu pengurangan lemak dan peningkatan sensitivitas insulin. Tingkat ghrelin yang lebih rendah dikaitkan dengan obesitas, resistensi insulin, dan perkembangan penyakit metabolik.

Diet mendorong peningkatan kadar ghrelin yang konsisten, khususnya gaya hidup mediterania hijau yang dikaitkan dengan peningkatan ghrelin yang lebih besar dan manfaat kardiometabolik yang lebih besar,” kata Tsaban kepada Healthline.

Diet mediterania hijau mencakup lebih banyak konsumsi sayuran hijau daripada diet mediterania biasa atau tradisional, termasuk juga menghindari konsumsi daging merah. Para peneliti mengevaluasi kadar ghrelin pada 294 orang dengan obesitas perut atau dislipidemia selama periode 18 bulan. Dislipidemia merupakan kondisi saat kadar lemak dalam darah meningkat.

Para responden melakukan salah satu dari tiga pilihan diet yang disediakan, yakni diet mediterania tradisional, mediterania hijau, atau rencana makan mengikuti pedoman diet sehat. Mereka semua juga berolahraga secara teratur. Menurut hasil penelitian tersebut, responden yang menjalani diet mediterania hijau memiliki kadar ghrelin dua kali lebih tinggi daripada yang berdiet mediterania tradisional atau rencana makan sehat.

Para peneliti menduga peningkatan kadar ghrelin yang tercatat pada orang yang mengikuti diet mediterania hijau dapat menjelaskan mengapa pengurangan kadar lemak hati dan kesehatan kardiometabolik mereka lebih baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Hasil penelitian kami menunjukkan kepatuhan terhadap diet mediterania hijau adalah layak. Gaya hidup ini, seperti gaya hidup sehat apapun, membutuhkan motivasi dan komitmen dari yang memutuskan untuk membuat perubahan dalam gaya hidupnya,” jelas Tsaban.

Peserta studi yang melakukan diet mediterania hijau juga secara teratur minum teh hijau dan memakan sayuran mankai yang kaya serat dan polifenol. Mankai juga merupakan sumber protein baik yang membantu mengkompensasi kekurangan protein dari daging hewan.

“Polifenol adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan untuk membantu meningkatkan aliran darah yang optimal dan kesehatan kardiometabolik sehingga memiliki bentuk terkonsentrasi dapat membantu mengurangi peradangan dan resistensi insulin dalam tubuh,” kata ahli diet kardiologi preventif dan pemilik Entirely Nourished, Michelle Routhenstein.

Karena mankai tidak banyak tersedia, Routhenstein merekomendasikan mencari makanan tinggi polifenol lain, seperti beri, anggur ungu, kacang putih, minyak zaitun extra virgin, basil, jahe, dan cuka.

“Kita harus melihat gambaran keseluruhan dari pola makan dan gaya hidup seseorang dan fokus pada penambahan makanan terapeutik untuk mengatasi kesehatan metabolisme dan jantung secara menyeluruh,” kata Routhenstein.

Baca juga: Simak Plus Minus Diet Pescatarian dan Cara Mengatasinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Sayuran Ini Layak Dimakan Setiap Hari karena Manfaat Supernya

21 hari lalu

Ilustrasi sop kembang kol. shutterstock.com
Sayuran Ini Layak Dimakan Setiap Hari karena Manfaat Supernya

Buat yang mau memperbanyak makan sayuran, kembang kol bisa jadi pilihan karena kaya nutrisi bermanfaat seperti serat, vitamin C, vitamin K, dan kolin.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

23 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


Macam Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Lagi

27 hari lalu

Ilustrasi memanaskan makanan (Pixabay.com)
Macam Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Lagi

Beberapa jenis makanan sebaiknya tidak dihangatkan kembali dan harus selalu dimakan saat segar. Apa saja?


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

39 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Cegah Batu Ginjal dengan Diet Mediterania dan Perbanyak Makan Jeruk

40 hari lalu

Batu ginjal.
Cegah Batu Ginjal dengan Diet Mediterania dan Perbanyak Makan Jeruk

Batu ginjal merupakan akumulasi mineral dan garam yang terbentuk di ginjal. Mengubah pola makan bisa mencegah terbentuknya batu ginjal.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

45 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Apa Itu Diet Flexitarian?

51 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.


Nyeri Pinggul Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi

54 hari lalu

Ilustrasi sakit pinggang. Shutterstock
Nyeri Pinggul Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi

Salah satu bagian otot yang paling mungkin terkena dampak dari kolesterol tinggi pertama adalah otot pinggul.