TEMPO.CO, Jakarta – Setelah serangkaian kebijakan pembatasan mobilitas penduduk, kini beberapa industri penerbangan telah membuka kembali jalur penerbangan selama pandemi Covid-19. Meskipun terdapat beberapa persyaratan yang harus dilaksanakan sebelum menaiki pesawat, tetapi risiko penyebaran virus Covid-19 harus diantisipasi. Salah satunya mengenai pemilihan bangku teraman di pesawat
Sebelum pandemi, pemilihan bangku pesawat ditentukan berdasarkan kebutuhan, misalnya seperti memperoleh ruang kaki paling lega. Namun, semenjak pandemi, salah satu pertimbangan pemilihan kursi pesawat ditentukan berdasar risiko penularan terendah. Melansir laman economictimes.indiatimes.com, pemilihan bangku pesawat yang dekat jendela adalah tempat yang aman daripada memilih bangku dekat dengan lorong.
Meskipun telah diberlakukan sosial distancing di maskapai, dengan memblokir satu kursi tengah sebagai pembatas jarak sosial. Akan tetapi. kursi lorong merupakan tempat yang paling banyak terjadi interaksi dengan penumpang lain. Hal ini karena lorong merupakan akses keluar-masuknya penumpang selama di pesawat. Kondisi ini memperbesar kemungkinan terjadinya sentuhan permukaan kursi. Sementara itu, duduk di dekat jendela, dengan posisi kursi tengah diblok membuat kemungkinan sentuhan, baik dengan kuman maupun orang lain adalah kecil.
Hal senada juga disampaikan oleh seorang dokter penyakit menular dari Orlando Health Infectious Disease Group, Dr Cristina Amado. Dirinya menyatakan bahwa kursi dekat jendela merupakan tempat paling aman untuk dipilih ketika akan berpergian dengan pesawat selama masa new normal. Selain karena terbatas untuk berkontak dengan penumpang lain, juga kursi dekat jendela searah dengan aliran udara di dalam kabin.
Alternatif lain yang diberikan oleh Dr Cristina adalah bangku bagian belakang pesawat. ”Intinya, pilihlah kursi yang memiliki sedikit akses berinteraksi dengan penumpang yang lain,” katanya sebagaimana dikutip Tempo.co dari laman huffpost.com tayangan 11 Mei 2021.
Terlepas dari pemilihan kursi untuk mengurangi tingkat terpapar virus Covid-19, pesawat merupakan transportasi dengan tingkat risiko penyebaran virus terendah. Melansir laman huffpost.com, hal ini karena pesawat memiliki sanitasi udara yang baik dan tingkat kebersihan tinggi terhadap sanitasi udara.
Saat menaiki pesawat selama pandemi Covid-19, penumpang dan seluruh awak kabin diwajibkan menerapkan protokol kesehatan tinggi. Dengan demikian, risiko penularan virus dalam penerbangan rendah karena cara udara bersirkulasi dan disaring dalam pesawat.
NAOMY A NUGRAHAENI
#Jagajarak #Pakaimasker #Cucitangan
Baca: 23 Provinsi Melaporkan Nol Kasus Kematian Akibat Covid
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.