Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta tentang Penyakit Osteoporosis di Indonesia, Bukan Penyakit Lansia Saja

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Osteoporosis
Osteoporosis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Osteoporosis Nasional diperingati setiap 20 Oktober. Ini menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat tentang apa itu penyakit osteoporosis dan bagaimana mencegahnya.

Koordinator Sub Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan, Lily Banonah Rivai mengatakan meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia dari 70,5 tahun menjadi 71 tahun, berpotensi memunculkan transisi epidemiologi serta meningkatnya penyakit degeneratif, termasuk osteoporosis. "Dampak osteoporosis bukan hanya pada fisik, namun juga psikis, ekonomi, dan sosial," kata Lily dalam acara bincang daring bersama Anlene "Perjalanan Menuju Tulang Sehat Dimulai Sekarang" pada Selasa, 19 Oktober 2021.

Lily menjelaskan, osteoporosis atau tulang keropos adalah kondisi saat kepadatan tulang berkurang. "Ini penyakit yang tidak bergejala atau silent disease. Kita baru tahu osteoporosis saat terjadi patah tulang dan dapat berakibat fatal," ujarnya.

Fakta tentang osteoporosis di Indonesia, menutip keterangan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, perkiraan populasi di Indonesia naik menjadi 288 juta jiwa pada 2050. Pada populasi individu yang berusia lebih dari 60 tahun, prediksinya 90 persen perempuan mengalami osteopenia dan 32,3 persen mengidap osteoporosis

Berdasarkan perkiraan organisasi kesehatan dunia atau WHO, sekitar 200 juta orang mengidap osteoporosis pada 2050. Sebanyak 6,3 juta orang setiap tahun akan mengalami kejadian patah tulang, dan separuhnya ada di Asia. Risiko osteoporosis terjadi pada 1 dari tiga orang perempuan yang berusia lebih dari 50 tahun, dan satu dari lima orang laki-laki pada usia lebih dari 50 tahun.

Untuk mencegah osteoporosis, Lily mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan tulang sejak dini. "Menjalani gaya hidup sehat, aktif, dan terpapar sinar matahari," ujarnya. Janga lupa menambah pengetahuan tentang nutrisi untuk meningkatkan kekuatan tulang dan menurunkan risiko patah tulang, serta konsumsi kalsium, protein, kolagen, dan vitamin D.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang tergabung dalam Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), Bagus Putu Putra Suryana mengatakan osteoporosis menjadi penyenan 8,9 juta kasus patah tulang setiap tahun. "Terjadi satu kasus patah tulang setiap tiga detik," katanya. "Patah tulang menyebabkan nyeri, disabilitas, deformitas, dan kematian."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu pemahaman keliru tentang osteoporosis, menurut Bagus, adalah anggapan bahwa penyakit ini hanya terjadi kepada orang lanjut usia atau lansia. "Kalau menangani osteoporosis kepada lansia, itu sudah terlambat," ujarnya. Sebab itu, penting mencegah terjadi osteoporosis sejak dini.

Pahami dulu kapan massa tulang puncak terjadi. Massa tulang puncak terjadi pada usia 20 sampai 30 tahun. Kemudian menurun perlahan hingga usia 45 tahun. Untuk perempuan, massa tulang langsung anjlok pada usia 45 karena memasuki masa menopause. Sementara pada laki-laki, massa tulang melandai pelan-pelan seiring bertambahnya usia.

Bagus mengatakan, asupan nutrisi dan latihan fisik yang baik sejak dini dapat meningkatkan pencapaian massa tulang puncak. Artinya, upaya memenuhi gizi dan gerak harus terbangun sejak masa kanak-kanak, terutama di usia 10 sampai 15 tahun.

Baca juga:
Penyusutan Tinggi Badan Seiring Penambahan Umur

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

17 jam lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

7 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


Mengapa Menopause Lebih Cepat Sebabkan Osteoporosis pada Wanita?

13 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Mengapa Menopause Lebih Cepat Sebabkan Osteoporosis pada Wanita?

Wanita diketahui lebih cepat mengalami osteoporosis karena melalui proses hormonal menopause yang mengganggu kepadatan tulang.


Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

14 hari lalu

Ilustrasi minum susu/Danone
Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.


Penyebab Osteoporosis Sering Tak Disadari, Pencegahan Lebih Baik

15 hari lalu

Osteoporosis, Penyakit tanpa Tanda
Penyebab Osteoporosis Sering Tak Disadari, Pencegahan Lebih Baik

Masyarakat perlu menyadari penyebab osteoporosis yang gejalanya sering tidak terasa karena termasuk pembunuh senyap


Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

17 hari lalu

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.


Kemenko PMK Jelaskan Penyelenggaraan Haji 2024 agar Ramah Lansia

18 hari lalu

Jamaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi kabah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu 1 Juli 2023. Jutaan jamaah haji melakukan tawaf ifadah yang menjadi rukun haji usai melakukan wukuf di Arafah dan lempar jamrah di Jamarat. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Kemenko PMK Jelaskan Penyelenggaraan Haji 2024 agar Ramah Lansia

Jemaah haji 2024 diberangkatkan dalam 554 kloter dan tersebar di 14 asrama haji serta 13 embarkasi.


Mau Mudik dengan Lansia, Sebaiknya Lakukan Persiapan Ini

20 hari lalu

Dokter Speasialis Penyakit Dalam Konsultan Geriatri Rumah Sakit Pertamina Pusat IHC RSPP, Kuntjoro H/Tempo-Mitra Tarigan
Mau Mudik dengan Lansia, Sebaiknya Lakukan Persiapan Ini

Ketika Anda akan mudik bersama masyarakat lanjut usia (lansia), ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan.


Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

22 hari lalu

Rumoh Geudong. Dok. Museum HAM Lorong Ingatan
Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

Rumoh Geudong diyakini sebagai tempat terjadinya pelanggaran HAM berat saat Aceh menjadi daerah operasi militer


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

24 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.