Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadai Mikroplastik pada Air Minum Galon Sekali Pakai

Reporter

image-gnews
Ilustrasi air dalam kemasan galon. quora.com
Ilustrasi air dalam kemasan galon. quora.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dan dosen di Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia (UI) Agustino Zulys menegaskan pihaknya tidak pernah meneliti mikroplastik pada galon guna ulang dan hanya melakukan penelitian yang mengungkapkan adanya kandungan mikroplastik di kemasan galon sekali pakai berbahan PET, sehingga belum ada bukti keberadaan mikroplastik di galon guna ulang.

“Penelitian yang baru-baru ini kami lakukan pada kemasan galon sekali pakai berbahan PET. Hasil penelitian kami menunjukkan secara kuantitatif dan kualitatif ada mikroplastik di air kemasannya,” ujar Kepala Laboratorium Kimia UI itu.

Dia mengatakan penelitian yang dilakukan UI bersama Greenpeace sama sekali tidak ada kaitannya dengan kemasan galon guna ulang berbahan polikarbinat (PC).

“Penelitan kita sama sekali tidak ada kaitannya dengan galon guna ulang berbahan polikarbonat,” tegasnya.

Agustino membantah info yang seolah dia pernah menyatakan kandungan mikroplastik dalam galon guna ulang lebih berbahaya dari kemasan plastik lain termasuk galon sekali pakai. “Saya hanya mengatakan bahwa kalau di galon sekali pakai saja ada,” katanya lewat rilis.

Dia pun menyayangkan apa yang disampaikannya itu telah dipelintir pihak-pihak tertentu. “Data yang kita sampaikan itu soal kandungan mikroplastik pada galon sekali pakai, bukan pada kemasan plastik yang lain. Jadi, saya heran kalau sampai ada yang memberitakan soal kemasan plastik yang lain,” tuturnya.  

Klarifikasi serupa juga disampaikan periset utama Kampanye Plastik Greenpeace Indonesia, Afifah Rahmi Andini.  “Riset yang kami lakukan bersama laboratorium kimia anorganik UI adalah mengenai kandungan mikroplastik dalam galon sekali pakai dan bukan galon guna ulang,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, diberitakan Greenpeace dan laboratorium kimia anorganik Universitas Indonesia baru-baru ini melakukan uji terhadap sampel galon sekali pakai yang beredar di kawasan Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan ditemukannya kandungan mikroplastik dalam sampel  galon sekali pakai ukuran 15 liter sebanyak 85 juta partikel per liter atau setara dengan berat 0,2 mg/liter. Sementara, kandungan mikroplastik dalam galon sekali pakai ukuran 6 liter sebanyak 95 juta partikel/liter atau setara dengan berat 5 mg/liter.

Analisis karakterisasi terhadap mikroplastik yang terkandung dalam sampel menunjukkan mayoritas bentuk partikel mikroplastik adalah fragmen dengan ukuran yang berkisar antara 2,44 hingga 63,65 μm. Meskipun temuan mikroplastik dalam sampel memang tidak melebihi batas aman yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bila dikonsumsi dalam jangka panjang bisa berpotensi berisiko tinggi bagi kesehatan manusia.

Karena itu, penelitian ini juga mengestimasi paparan harian mikroplastik AMDK galon sekali pakai pada tubuh manusia dengan cara memberikan kuesioner terhadap 38 responden di wilayah Jabodetabek yang menggunakan galon sekali pakai yang sampelnya diuji. Hasilnya, data konsentrasi mikroplastik per liter AMDK dan data konsumsi masyarakat per hari dapat dihitung, di mana paparan harian mikroplastik dari sampel galon sekali pakai ukuran 6 liter sebesar 9,450 mg/hari dan dari sampel galon sekali pakai 15 liter sebesar 0,378 mg/hari.

Hasil penelitian ini merekomendasikan agar produsen galon sekali pakai harus bertanggungjawab memantau dampak penggunaan kemasan plastik terhadap kualitas air minum yang dipasarkan kepada masyarakat. Selain itu, produsen galon sekali pakai juga diminta harus menunjukkan komitmen serius terhadap regulasi pengurangan sampah plastik nasional.

Baca juga: Tenang Menenggak Air Minum dalam Kemasan dengan Tips Berikut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

16 jam lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

37 hari lalu

idem
Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

Industri air minum dalam kemasan (AMDK) memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan penjualan minuman ringan periode 2022 hingga 2023.


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

38 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.


Le Minerale Aman Dikonsumsi, Teruji oleh Badan Terakreditasi

56 hari lalu

Le Minerale Aman Dikonsumsi, Teruji oleh Badan Terakreditasi

Le Minerale mengecam hoaks yang tidak berdasar pada fakta dan data, yang dapat menyesatkan masyarakat.


Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

20 Februari 2024

Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group.
Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

Apindo menilai, penerapan aturan itu tak perlu ditunda, namun perlu ada pengecualian pada beberapa bahan baku yang belum dan kurang diproduksi dalam negeri.


Bahaya Mikroplastik Bagi Manusia, Sebabkan Radang Paru-paru hingga Turunkan Kualitas Sperma

16 Februari 2024

Persentasi tingka kontaminasi mikroplastik di saluran air keran dan sumur di seluruh dunia. (Orb Media)
Bahaya Mikroplastik Bagi Manusia, Sebabkan Radang Paru-paru hingga Turunkan Kualitas Sperma

Apa saja bahaya dari mikroplastik yang tanpa kita sadari masuk ke dalam tubuh dari lingkungan sekitar?


Persatuan Perusahaan Air Minum Dukung Capres yang Peduli Air Bersih dan Sanitasi

2 Februari 2024

Foto kombinasi gaya ketiga Calon Presiden (dari kiri) Anies baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saat tiba di lokasi debat keempat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. Debat keempat Cawapres mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Persatuan Perusahaan Air Minum Dukung Capres yang Peduli Air Bersih dan Sanitasi

Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) menyatakan akan mendukung calon presiden (Capres) yang peduli air bersih dan sanitasi.


Bahayakan Sandera, Militer Israel Akui Banjiri Terowongan Hamas di Gaza dengan Air Laut

31 Januari 2024

Tentara Israel berjalan dalam terowongan yang dirancang oleh Hamas untuk mengeluarkan mobil-mobil pejuang Palestina di tengah operasi darat tentara Israel di dekat persimpangan Erez di Israel. Jalur Gaza utara, 15 Desember 2023. Militer Israel menemukan sebuah terowongan beton dan besi yang sangat besar, yang dirancang untuk membawa mobil-mobil pejuang militan dari Gaza sampai ke perbatasan. REUTERS/Amir Cohen
Bahayakan Sandera, Militer Israel Akui Banjiri Terowongan Hamas di Gaza dengan Air Laut

Militer Israel pada Selasa akhirnya mengakui telah memompa air laut untuk membanjiri terowongan Hamas di bawah tanah Jalur Gaza.


66 Persen Warga Gaza Menderita Penyakit Menular karena Kelangkaan Air Minum

26 Januari 2024

Seorang anak duduk di samping antrean jerigen air bersih, di tengah kekurangan air bersih dan air minum yang dialami warga Palestina, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu  Mustafa
66 Persen Warga Gaza Menderita Penyakit Menular karena Kelangkaan Air Minum

Sebanyak 66 persen warga Gaza dilaporkan menderita penyakit yang menular lewat air karena kelangkaan air minum.