TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala termasuk salah satu kondisi yang biasa dialami dalam keseharian. Banyak sebab remeh sampai berat yang menjadi pemicu sakit kepala. Mulai dari terpapar sinar matahari terlalu lama, kelelahan, kurang tidur, hingga gejala penyakit berat, seperti hipertensi, meningitis, dan lainnya.
Country Medical Lead Bayer Consumer Health, Bayer Indonesia, Riana Nirmala Wijaya mengatakan, sakit kepala yang wajar umumnya terjadi selama sekitar empat jam. Sakit kepala ini akan reda setelah penderitanya minum obat dan beristirahat. "Jenis sakit kepala yang dominan adalah tipe tension, yakni sekitar 42 persen dari populasi nyeri kepala," kata Riana dalam konferensi pers virtual Saridon Extra pada Sabtu, 23 Oktober 2021.
Sakit kepala primer tipe tension atau tegag ini, menurut dia, sebagian besar karena kelelahan, kurang tidur, terlalu fokus pada satu hal yang monoton atau statis, dan sebagainya. Selain sakit kepala tegang, peringat berikutnya adalah sakit kepala migrain dan nyeri kepala cluster.
Apabila sakit kepala belum reda dalam empat jam, penderita mesti mencari tahu kemungkinan penyebab lain yang memicu sakit kepala. Riana menjelaskan, beberapa makanan yang tinggi kadar natrium, mengandung pemanis buatan, dan pengawet, dapat mengakibatkan sakit kepala.
Sakit kepala juga dapat muncul sebagai implikasi dari penyakit lain atau disebut juga sakit kepala sekunder. Misalkan penderita hipertensi rentan sakit kepala karena tekanan darah sedang tinggi atau penderita meningitis, dan penyakit lainnya.
Satu lagi yang harus diwaspadai adalah sakit kepala karena faktor psikologis, misalkan gangguan kecemasan. Riana mengatakan, 50 persen orang yang mengalami insomnia merasa sakit kepala. "Kalau insomnia karena gangguan kecemasan, maka potensi sakit kepalanya bisa sampai 80 persen," katanya.
Singkat kata, dia melanjutkan, delapan dari sepuluh orang yang stress mengalami sakit kepala. Dan lima dari sepuluh orang yang mengalami insomnia merasakan sakit kepala
Apabila sakit kepala tak kunjung reda atau menjadi kronis dan berulang, maka kondisi ini bisa dianggap remeh. Sakit kepala yang harus dibawa ke rumah sakit apabila penderita merasakan nyeri yang sangat hebat dan muncul gejala lain, seperti mual muntah, tidak sadarkan, kesemutan, sampai kelumpuhan.
"Sakitkepala yang tidak sembuh dengan obat sakit kepala selama lima hari berturut-turut juga harus diperiksakan ke dokter," kata Riana.
Baca juga:
3 Plus 1 Jenis Sakit Kepala yang Kamu Mesti Tahu Penyebabnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.