Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jumlah Perokok Masih Tinggi, Begini Saran Pakar

Reporter

image-gnews
Ilustrasi peringatan kesehatan di bungkus rokok.. REUTERS/Beawiharta
Ilustrasi peringatan kesehatan di bungkus rokok.. REUTERS/Beawiharta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Universitas Sahid Jakarta, Prof Dr Ir H Kholil, menilai pemerintah perlu menerapkan strategi komunikasi tersegmentasi guna mengurangi angka prevalensi perokok di Indonesia yang belum menunjukkan penurunan. Menurutnya, strategi komunikasi yang tersegmentasi kepada sasaran-sasaran perokok tertentu dapat membantu menurunkan angka perokok melalui kampanye sosialisasi bahaya rokok dan solusi alternatif yang ditawarkan.

Kholil, pembicara di Global Public Health 2021 menyampaikan pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai cara demi menurunkan angka perokok yang telah mencapai 65 juta jiwa. Salah satu caranya dengan menerapkan kebijakan gambar peringatan pada bungkus rokok. Namun, diperlukan komunikasi yang lebih komprehensif dan tersegmentasi untuk menyampaikan bahaya merokok berikut solusinya.

"Dari perspektif komunikasi, kami melihat ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Dari anak SD sampai yang pendidikan S3 atau profesor, narasinya masih sama melalui gambar-gambar yang menakutkan," ujar Kholil.

Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan terhadap 930 responden yang melibatkan sejumlah akademisi, dokter, tenaga kerja kesehatan, perokok, dan pengguna produk tembakau alternatif, Kholil menjelaskan pemerintah sebaiknya menerapkan strategi komunikasi komprehensif yang ditujukan untuk sosialisasi.

“Itu harus berbeda, mulai dari komunikator hingga cara penyampaian pesan. Jadi, komunikasi berdasarkan kondisi objektif yang dihadapi,” ungkapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah bisa berkolaborasi dengan figur publik dalam menyampaikan informasi mengenai bahaya merokok. Saluran komunikasinya pun juga disesuaikan, seperti media sosial. Selain itu, Kholil melanjutkan, komunikator lain yang efektif adalah para tenaga medis seperti dokter yang dapat menyampaikan sosialisasi tersebut melalui kanal yang beragam. Pasalnya, berdasarkan implementasi di seluruh dunia, termasuk Indonesia, peringatan kesehatan dengan gambar menakutkan terbukti tidak efektif mengurangi angka perokok.

Selain mengedepankan strategi komunikasi yang tersegmentasi, Kholil juga menyarankan pemerintah memaksimalkan penggunaan produk tembakau alternatif. Banyak hasil kajian independen dari dalam maupun luar negeri yang menunjukkan produk itu memiliki potensi risiko yang lebih rendah daripada rokok. Hanya saja, informasi mengenai produk itu belum terdistribusi secara masif dan akurat kepada publik.

"Masyarakat harus diedukasi dengan baik, dari segi konsekuensi yang dihadapi, termasuk produk alternatif yang bisa menurunkan risiko, itu harus didukung data empiris,” tutur Kholil.

Baca juga: Cara Inggris Hentikan Warganya Merokok

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

6 jam lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

1 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

6 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

6 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

7 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

7 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

9 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

9 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

9 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

12 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.