TEMPO.CO, Jakarta - PT Amerta Indah Otsuka sukses menggelar ajang lari Pocari Sweat Run 2021 secara hybrid (offline dan online) dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, Minggu 24 Oktober 2021. Penyelenggaraan kegiatan ini dilangsungkan dari Gedung Sate, Kota Bandung dan Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat.
Atlet lari nasional kebanggaan Jawa Barat, Agus Prayogo merasakan pengalaman baru yang berbeda dengan event-event lari yang ada sebelumnya. Meskipun dengan protokol kesehatan yang ketat, tapi Agus merasa bangga para pelari hari ini mau mematuhi aturan yang ditetapkan sebagai cara lomba lari offline yang baru.
"Rasanya senang sekali, lama rindu ikut event seperti ini” ucapnya saat ditemui dalam konferensi pers di waktu yang sama.
Tak hanya mengungkapkan rasa bangganya, pelari 36 tahun ini juga membagi tips khususnya untuk pemula jika ingin mengikuti ajang atau kompetisi lari.
Pocari Sweat Run Indonesia 2021 sukses digelar dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dan dilakukan secara hybrid/Foto: Ecka Pramita
Menurut Agus, tips sederhana tapi sulit dilakukan ialah mengubah mindset untuk hidup sehat. Khususnya di masa pandemi kesehatan menjadi yang utama, olahraga paling murah adalah berlari. Kejar untuk kesehatan, pola hidup sehat.
Diharapkan agar pelari pemula rajin mengonsumsi air sebelum pertandingan tiba. Tujuannya supaya tubuh bisa menyimpan banyak cairan. Ini persiapan sebelum nanti lari dan mengeluarkan banyak keringat. Selain itu cukup istrahat dan konsumsi makanan bergizi juga tak boleh diabaikan.
"Mari kita bisa sehat bareng dengan menerapkan pola hidup sehat dengan olahraga tanpa melewatkan protokol kesehatan.
Sebagai informasi, untuk kegiatan offline, Pocari Sweat Run diikuti pelari dengan jumlah yang terbatas, sudah divaksin COVID19 dosis kedua, dan terverifikasi aplikasi Peduli Lindungi. Seluruh pelari offline telah melakukan tes dengan hasil negatif COVID19 sebelum memasuki area.
Sebagai bentuk antisipasi terjadinya kerumunan, tindakan pencegahan dilakukan dengan membagi menjadi 2 lokasi kegiatan offline yaitu Gedung Sate (kategori lari jarak 10 kilometer) dan Kota Baru Parahyangan (kategori lari half marathon dan marathon).
Pelepasan pelari dilakukan secara bertahap dengan maksimal 50 orang di setiap kelompoknya dengan jeda 3 menit. Setelah selesai berlari, tidak ada acara hiburan secara offline dan pelari diwajibkan untuk langsung meninggalkan lokasi.
Baca: PON Papua: Agus Prayogo Berhasil Pertahankan Medali Emas Maraton Putra