TEMPO.CO, Jakarta - Batik menjadi jenis pakaian formal yang digunakan di berbagai kegiatan. Maka tak heran jika baju batik hampir dimiliki banyak orang. Supaya tetap dapat digunakan dalam waktu yang lama, batik memiliki cara tersendiri dalam merawatnya.
Baju batik umumnya memiliki banyak corak dan warna yang pekat, sehingga untuk mencuci baju batik tidak seperti jenis pakaian lainnya. Kepala Seksi Koleksi dan Perawatan Museum Tekstil Jakarta 2014, Misari, mengatakan mencuci kain batik dengan sabun yang mengandung banyak pemutih bisa membuat warnanya pudar.
“Usahakan menggunakan buah lerak yang asli kalaupun tidak bisa menggunakan deterjen yang mengandung sari buah lerak,” katanya dikutip dari Antara, 9 Oktober 2014.
Ia menyarankan saat mencuci batik jangan merendamnya terlalu lama dan tidak menggunakan mesin cuci.
Mencuci manual memiliki kelebihan karena bisa meminimalisir risiko kelunturan. Caranya cukup mudah yakni merendamnya sebentar lalu kucek dengan buah lerak secara perlahan 1-15 menit. Jangan menyikat baju karena bisa membuat kain berbulu.
Jemurlah baju batik di tempat yang tidak langsung terpapar sinar matahari dengan cara membaliknya agar motif tidak pudar.
Baju batik yang terbuat dari bahan katun sebaiknya tidak menggunakan pelembut atau pewangi karena bisa merusak serat kain dan membuatnya mudah kering, robek, serta merusak warna asli dari batik.
Tidak ada cara khusus dalam menyimpan baju batik. Bisa dilipat atau digantung.
TIKA AYU
Baca juga:
Demi Tarik Minat Wisatawan, Becak di Pekalongan Dicat Motif Batik