TEMPO.CO, Jakarta – Telur merupakan bahan makanan yang dikenal karena manfaat kesehatannya. Salah satu bagian yang dikenal menyehatkan adalah bagian putih telur. Namun, bagi sebagian orang, konsumsi putih telur menimbulkan gangguan kesehatan. Berikut risiko yang mungkin terjadi akibat mengonsumsi putih telur.
1. Alergi
Meskipun putih telur aman bagi sebagian orang, tetapi alergi telur dapat terjadi. Dilansir dari healthline.com, anak-anak menjadi kelompok yang rentan mengalami alergi telur. Biasanya, alergi ini akan hilang dengan sendirinya tatkala anak telah memaski usia lima tahun.
Alergi telur dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi beberapa protein dalam telur sebagai zat yang berbahaya. Gejala-gejala alergi putih di antaranya ruam, gatal-gatal, bengkak, pilek, dan mata berair. Namun, beberapa gejala alergi dapat menyebabkan reaksi alergi parah atau yang dikenal sebagai syok anafilaksis, meskipun kondisi ini jarang terjadi. Beberapa bentuk syok anafilaksis antara lain, mulai dari penurunan tekanan darah, wajah dan tenggorokan bengkak, hingga kematian.
3. Mengurangi Penyerapan Biotin
Mengutip laman onlymyhealth.com, konsumsi putih telur mentah dapat mengurangi penyerapan vitamin biotin atau vitamin H yang larut dalam air. Putih telur mentah mengandung protein avidin, yang mengikat biotin dan menghentikan penyerapannya. Padahal, biotin memainkan peranan penting perihal memproduksi energi. Kekurangan vitamin H menyebabkan gangguan kesehatan, seperti dermatitis seboroik, rambut rontok, dan kejang. Apabila mengonsumsi putih telur mentah dalam jumlah besar dapat menyebabkan penyerapan biotin. Namun, hal tersebut tidak berlaku ketika putih telur dikonsumsi dalam kondisi matang.
4. Keracunan Bakteri Salmonella
Putih telur mentah dapat memicu terjadinya risiko keracunan makanan dari bakteri Salmonella. Mengutip laman webmd.com, jenis bakteri ini dapat hadir dalam telur atau kulit telur, meskipun saat ini teknologi pertanian yang semakin canggih dan bersih dapat meminimalisir keberadaan bakteri ini dalam telur. Karena itu disarankan untuk memasak putih telur sampai matang guna mengurangi risiko bakteri salmonella.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Mengulik Kalori Putih Telur Sebagai Protein Hewani
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.