Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Simak, Ini Cara Mengenali Gejala dan Pencegahan Diabetes Melitus

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Mahasiswa program studi teknik biomedis, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Jawa Tengah, menciptakan alat pendeteksi tingkat diabetes melitus dengan sensor cahaya. ANTARA
Mahasiswa program studi teknik biomedis, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Jawa Tengah, menciptakan alat pendeteksi tingkat diabetes melitus dengan sensor cahaya. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa satu dari tiga orang penderita diabetes tidak mengetahui dirinya mengidap penyakit tersebut. Di Indonesia, perbandingan tersebut menjadi dua dari tiga orang. Padahal jika abaikan, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius dan menyebabkan kematian lebih cepat dari seharusnya. Lalu bagaimana mengenali gejala diabetes melitus atau DM dan cara mencegahnya?

Melansir dari laman p2ptm.kemkes.go.id, diabetes merupakan salah satu dari delapan penyakit utama yang mengakibatkan kematian pada orang dewasa. Menderita diabetes memperbesar kemungkinan dua kali lebih besar terkena serangan jantung. Selain itu, diabetes adalah penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, amputasi tungkai bawah. Menderita penyakit ini dalam jangka panjang juga membuat mutu hidup menjadi lebih rendah.

Melansir dari laman UNAIR, Ketua Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga atau UNAIR, dr Soebagijo Adi Soelistijo, mengungkapkan, diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang dari waktu ke waktu menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, saraf.

Dia mengatakan mengenali gejala diabetes melitus dapat diketahui melalui keluhan-keluhan yang dirasakan oleh penderita. Keluhan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu keluhan klasik DM dan keluhan lainnya. Keluhan klasik meliputi poliuria, polidipsia, polifagi, atau banyak makan dan disertai penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Sementara itu keluhan lain meliputi lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita.

Soelistijo menjelaskan, terdapat dua gejala pada penderita DM, yaitu gejala akut dan gejala kronis. Gejala akut meliputi tiga kelebihan, yaitu kelebihan makan, minum, kencing, dengan keluhan tambahan seperti nafsu makan turun, mudah capai, berat badan turun, dan apabila kondisi lanjut bisa koma. “Gejala akut disebut ‘tiga banyak’ yaitu banyak makan, banyak minum, banyak kencing. Kemudian juga disertai dengan nafsu makan turun, mudah capek, mungkin berat badan juga turun, kemudian jika dibiarkan berlanjut bisa koma,” katanya saat mengisi webinar Airlangga Medical Scientific Week (AMSW) yang diselenggarakan oleh FK UNAIR.

Sedangkan gejala kronis yaitu kesemutan, kulit terasa panas dan tebal, kram, mudah lelah dan ngantuk, mata kabur dan sering ganti kacamata, gatal sekitar kemaluan, gigi mudah goyah dan lepas, kemampuan seksual menurun, dan ibu hamil sering keguguran atau melahirkan bayi lebih dari empat kilogram. “Gejala kronis yang sering membawa pasien ke dokter, gejala kronis ini sebenarnya sudah agak terlambat,” jelasnya.

Dia menyebut cara pencegahan diabetes melitus terbagi menjadi tiga, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer atau mencegah terkena diabetes melitus, meliputi pengaturan pola makan, aktivitas fisik, dan menghentikan kebiasaan merokok. Sementara untuk kelompok risiko tinggi perlu diintervensi farmakologis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pencegahan sekunder atau mencegah komplikasi yaitu mengendalikan gelikemik dan faktor risiko tinggi, rajin cek-up untuk mendeteksi adanya komplikasi awal, dan vaksinasi. Sedangkan pencegahan tersier atau mencegah disabilitas dan kematian yaitu mencegah kecacatan, rehabilitasi dini, dan perlu pelayanan kesehatan komprehensif dan terintegrasi.

Genetik tidak harus menjadi diabetes, ada kaitannya memang tapi diabetes juga bergantung faktor lain. Kalau jauh-jauh hari kita sudah tahu ada gen diabetes maka bisa dilakukan deteksi dini artinya pola hidupnya benar-benar harus hati-hati,” katanya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Segera Cek Gula Darah Jika Merasakan 3 Gejala Diabetes Berikut 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

6 jam lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

4 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

10 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

10 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

11 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

11 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

13 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.