TEMPO.CO, Jakarta - Banyak hal mempengaruhi kualitas tidur manusia. Jika pada malam hari mengalami gangguan tidur selama pandemi Covid-19, mungkin Anda terkena coronasomnia. Coronasomnia adalah istilah baru yang dikeluarkan para ahli untuk menggambarkan gangguan sulit tidur atau insomnia di masa pandemi ini.
Coronasomnia ditandai dengan peningkatan gangguan tidur selama pandemi serta gejala kecemasan, depresi, dan stres. Beberapa penyebab coronasomnia antara lain kondisi ekonomi buruk, stres emosional, jauh dari keluarga, dan ketakutan kehilang pekerjaan atau di-PHK.
Dilansir National Center for Biotechnology Information (NCBI), jurnal The Paper melaporkan tingkat insomnia di Cina meningkat sebanyak 20 persen selama pandemi, disusul stres akut 15,8 persen, kecemasan 18,5 persen, dan depresi 24,5 persen. Sebuah studi dari Amerika lain mengungkapkan orang-orang lebih banyak menghabiskan tidur di siang hari dibanding malam hari.
Kebanyakan orang memundurkan waktu tidur dan bangun selama 39-64 menit. Akibatnya, tidur pun terganggu. Berikut tips mengatasi coronasomnia dan mendapatkan kualitas tidur yang baik.
-Hindari tidur siang terlalu lama. Tidur siang singkat 20-30 menit dapat menyegarkan dan memberi energi. Tetapi jika terlalu lama dapat menyebabkan gangguan tidur di waktu malam.
-Dapatkan sinar matahari cukup dengan berjemur atau paling tidak keluar dekat jendela. Sinar matahari dapat mengatur ritme tidur menjadi teratur.
- Jadikan kamar tidur lebih gelap, tenang, dan sejuk. Tentu suasana kamar yang baik dapat berdampak pada kualitas tidur yang baik juga.
-Jangan lupa juga bersihkan kamar tidur sebelum beristirahat, terutama kertas kerja dan komputer agar tidak stres.
Baca juga: Alasan Segelas Susu Dapat Membantu Tidur Lebih Lelap