Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda Trigliserida dan Kolesterol serta Gejalanya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi lemak perut (pixabay.com)
Ilustrasi lemak perut (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mereka yang biasa mengecek kondisi kesehatan di laboratorium pasti sudah biasa pula membaca istilah trigliserida. Apa bedanya dengan kolesterol?

Trigliserida termasuk jenis lemak yang dibawa dalam aliran darah. Trigliserida merupakan hasil konversi kalori yang tidak terpakai oleh tubuh, yang disimpan untuk cadangan energi bagi tubuh. Fungsinya sebagai cadangan energi.

Biasanya orang-orang yang mengonsumsi kalori terlalu banyak dan jarang jarang berolahraga akan memiliki kadar trigliserida yang tinggi. Trigliserida berbeda dengan kolesterol. Keduanya sama-sama lemak, tetapi jenisnya berbeda.

Selain itu, keduanya memiliki fungsi dan peran yang berbeda. Kolesterol adalah hasil metabolisme lemak yang diperlukan tubuh untuk membangun jaringan dan sel, membentuk berbagai hormon, dan berperan dalam sistem pencernaan.

Orang yang memiliki kadar trigliserida yang tinggi berisiko terkena penyakit jantung, sindrom metabolik, dan stroke. Tidak ada gejala pasti yang muncul akibat kadar trigliserida yang tinggi. Biasanya orang baru diketahui memiliki kadar trigliserida tinggi setelah dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium.

Berikut parameter nilai kadar trigliserida yang wajib diketahui. Penyebab terbanyak dari kadar trigliserida tinggi adalah kurangnya aktivitas fisik serta kebiasaan gemar mengonsumsi makanan yang banyak mengandung gula atau karbohidrat tinggi. Faktor-faktor yang menimbulkan kadar trigliserida tinggi:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-Obesitas
-Makanan yang banyak mengandung santan
-Minuman beralkohol
-Hipotiroid
-Penyakit ginjal

Untuk mengatasi kadar trigliserida yang tinggi, mulailah menerapkan pola makan serta gaya hidup sehat, antara lain menurunkan asupan kalori. Jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, roti, mi, makanan manis. Ingatlah untuk berolahraga secara rutin. Jangan merokok dan minum minuman beralkohol.

Jika dengan perubahan gaya hidup masih belum cukup menurunkan kadar trigliserida, maka disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan terapi obat-obatan untuk membantu menurunkan kadarnya.

Baca juga: Waspadai Trigliserida Tinggi yang Membahayakan Jantung

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Sayuran Rendah Karbohidrat

14 jam lalu

Ilustrasi kubis. Tabloidbintang
6 Sayuran Rendah Karbohidrat

Sayur-sayuran rendah karbohidrat biasanya tinggi serat untuk mengatasi sembelit.


Apakah Jeroan Sebabkan Asam Urat?

18 jam lalu

Ilustrasi asam urat. Shutterstock
Apakah Jeroan Sebabkan Asam Urat?

Daging organ atau yang disebut jeroan mengandung tinggi kalosterol dan purin yang dapat meningkatkan kadar asam urat.


Mengenal Quinoa Salah Satu Makanan Sehat Bebas Gluten

6 hari lalu

Quinoa. Pixabay.com/Evita Ochel
Mengenal Quinoa Salah Satu Makanan Sehat Bebas Gluten

Quinoa dikenal dapat menjadi pengganti asupan karbohidrat. Berikut manfaat quinoa yang dapat mencegah seseorang alami kerusakan jantung. Ini alasannya


Jangan Terkecoh, Berikut Tips Pilih Minyak Alpukat dari Pakar

8 hari lalu

Minyak Alpukat. Freepik.com/Freepic.diller
Jangan Terkecoh, Berikut Tips Pilih Minyak Alpukat dari Pakar

Minyak alpukat kaya asam lemak tak jenuh yang bermanfaat untuk mendukung kesehatan jantung. Berikut tips memilih minyak yang berkualitas.


Makanan yang Meningkatkan Performa Atlet, Ingin Tiru Konsumsinya?

9 hari lalu

Ilustrasi telur rebus (Pixabay.com)
Makanan yang Meningkatkan Performa Atlet, Ingin Tiru Konsumsinya?

Seorang atlet wajib menjaga kondisi fisiknya agar tetap bugar. Berikut sejumlah makanan yang baik dikonsumsi atlet untuk meningkatkan performa.


Mengapa Atlet Disarankan Makan Pisang Sebelum Bertanding? Ini 7 Alasannya

10 hari lalu

Rafael Nadal, asal Spanyol  memakan buah pisang disela-sela pertandingan Perempat Final China Open melawan Fabio Fognini dari Italia di Beijing (4/10). REUTERS/Jason Lee
Mengapa Atlet Disarankan Makan Pisang Sebelum Bertanding? Ini 7 Alasannya

Banyak atlet yang disarankan makan pisang sebelum bertanding. Mengapa demikian? Ada kandungan apa saja dalam pisang?


Manfaat dan Bahaya Minum Soju bagi Kesehatan Tubuh

15 hari lalu

Pelanggan minum Soju anggur beras di kios di pasar Gwangjang, Seoul, Korsel, 18 November 2014. Pasar Gwangjang menjual makanan, kain dan kerajinan, dan sebagai pasar tertua dari jenisnya di Seoul. Ed Jones/AFP/Getty Images
Manfaat dan Bahaya Minum Soju bagi Kesehatan Tubuh

Soju adalah minuman beralkohol yang memiliki banyak manfaat sekaligus bahaya bagi tubuh. Apa saja?


Apakah Aman Berolahraga saat Keadaan Perut Kosong?

16 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya olahraga. Freepik.com/Stockking
Apakah Aman Berolahraga saat Keadaan Perut Kosong?

Berolahraga dalam keadaan perut kosong dapat menimbulkan risiko, terutama jika tidak dilakukan dengan benar.


5 Penyebab Penumpukan Lemak

21 hari lalu

Ilustrasi lemak perut (pixabay.com)
5 Penyebab Penumpukan Lemak

Setidaknya ada beberapa penyebab utama lemak menumpuk. Di antaranya pola makan tidak sehat, kurang tindur, hingga genetika.


Ahli Gizi Sarankan Ginseng untuk Turunkan Kolesterol, Apa Lagi?

22 hari lalu

Ilustrasi ginseng. Pixabay.com/markroad1230
Ahli Gizi Sarankan Ginseng untuk Turunkan Kolesterol, Apa Lagi?

Ahli gizi menyebut lima macam bahan alami yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat, termasuk ginseng dan jahe.